Ilmu memiliki 700 tingkat

Dalam Islam, ilmu merupakan pengetahuan yang diberikan Allah kepada manusia sebagai amanah dan anugerah. Ilmu dapat diperoleh melalui proses pembelajaran, seperti membaca, menulis, dan memahami sesuatu. Sumber ilmu dalam Islam berasal dari dua hal utama, yaitu wahyu (Alquran dan sunnah) dan pengamatan terhadap alam. 

Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan ibadah kepada Allah dan memiliki keutamaan yang besar. Beberapa keutamaan menuntut ilmu dalam Islam adalah: 

1. Ilmu adalah warisan para Nabi 
2. Menuntut ilmu adalah jalan menuju surga 
3. Allah meninggikan derajat seorang hamba dengan ilmu 

Nabi Muhammad bersabda, “Keutamaan orang yang berilmu (yang mengamalkan ilmunya) atas orang yang ahli ibadah adalah seperti utamanya bulan di malam purnama atas semua bintang-bintang lainnya” 

Dalam buku Ihya' 'Ulumudin, karya Imam Al-Ghazali ilmu terbagi ke dalam dua jenis, yaitu ilmu yang fardhu'ain dan ilmu yang fardhu kifayah. 

Dari sahabat lbnu Abbas ra. ia berkata : "Orang-orang yang berilmu itu mempunyai derajat tujuh ratus tingkat di atas derajat orang-orang biasa, yang jarak di antara satu tingkat dengan tingkat derajat lainnya adalah sejauh (perjalanan) lima ratus tahun". 

Ilmu itu lebih utama dari amal karena lima sebab: 

1. Ilmu tanpa amal tetap ada, sedangkan amal tanpa ilmu tidak ada. 
2. IImu tanpa amal masih berguna, sedangkan amal tanpa ilmu tidak berguna. 
3. Amal itu suatu kewajiban, sedangkan ilmu pemberi cahaya laksana pelita. 
4. Ilmu itu pangkat para nabi, seperti sabda Nabi saw. yang artinya : "Para ulama umatku seperti para nabi Bani lsrail". 
5. Ilmu itu sifat Allah, sedangkan amal itu sifat hamba-hamba Allah. Dan sifat Allah itu jelas lebih utama daripada sifat hamba-hamba-Nya. (Tafsir Al Taisir). 

Dan dari lbnu Abbas ra. Katanya : "Nabi Sulaiman as. pernah disuruh memilih antara ilmu dan kerajaan, lalu Beliau memilih ilmu. Maka Beliau pun diberi ilmu dan kerajaan". 

Sebagian orang bijak berkata ; "Kata ilmu (علم) itu terdiri dari tiga huruf : 'ain (ع), lam (ل) dan mim (م). 'Ain (ع) berasal dari kata illiyyin ( عليين ) yang artinya "tempat yang tinggi". Lam (ل) berasal dari kata al luthfu (الّطف) yang artinya "kelemah-lembutan". Dan mim (م) berasal dari kata al mulku ( الملك ) yang atinya "kerajaan". Jadi, 'ain akan membawa orang alim itu sampai ke tempat (derajat) yang tinggi. Lam akan menjadikannya seorang yang lemah lembut. Dan mim akan menjadikannya sebagai penguasa makhluk".

Semoga memberi manfaat.