Nikmat Terbesar dan Cara Mensyukurinya
Sahabat SantriLampung yang dimuliakan Allah, Al hamdulillah bersyukur kepada Allah tepatnya selasa malam Rabu tanggal 7 - 8 November 2023 ananda ditakdir Allah dapat mengaji dan berjumpa langsung dengan cucu Syeikh Abdul Qodir Al Jailani pada acara "Maulid Baginda Nabi dan Haul Akbar Tuan Syeikh Abdul Qodir Al Jailani, Syeikh Siroj Watukarungi, dan Syeikh Ali Mursyid", yang diselenggarakan di Ma'had Mursyidina wa mu'jizina KH. Ahmad Yusuf, NR, S.Pd.I. yakni di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Khozinatul Ulum Seputih Banyak 2 Lampung tengah. Dan dalam kesempatan ini ananda bermaksud berbagi kebahagiaan berupa wasiat dari beliau Cucu Tuan Abdul Qodir yang sangat bermanfaat.
Hasanah ini ananda kemas dalam bahasa yang sederhana agar tidak terlalu dawa (panjang). Kalau dawa dawa nanti yang baca jenuh.
Cucu tersebut yakni Syeikh Sayid Ahmad Ar Rouhi Al Jailani beliau berasal lebanon merupakan cucu dari Tuan Sultonul Auliya' Sheikh Abdul Qodir Al Jailani yang ke 40 yang juga cucu Kanjeng Nabi Muhammad.
Nikmat besar dari Allah banyak sekali diantaranya kita telah ditakdir sebagai muslim, sebagai mu'min. Namun nikmat terbesar paling agung untuk kita yakni ditakdir sebagai ummat baginda nabi Muhammad sedari lahir, Dan hanya dengan 1 nikmat menjadi Ummat nabi Muhammad, jika seluruh hidup dari lahir hingga wafat digunakan sujud untuk mengaplikasikan syukur maka tidak akan seimbang dengan 1 nikmat tersebut atau tidak akan pernah setara dengan besarnya nikmat Allah itu.
Betapa tidak bahagianya kita, telah dikhususkan oleh Allah sebagai Ummat Rosulullah, Dengan kita menjadi ummat beliau merupakan modal bagi kita mendapat sayafaat, keselamatan dan sampai ke dalam syurganya Allah, kelak beliau akan memberi pertolongannya dengan syafaatnya kepada umat manusia seluruh alam, sebagaimana Allah jelaskan dalam Al Qur'aan;
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Tidaklah Aku mengutusmu wahai Muhammad melainkan menjadi wujud rohmat sumber kasih sayang Allah untuk seluruh alam semesta yang ada, seluruh yang diciptakan oleh Allah seperti langit bumi dan seisinya. Semuanya itu Allah ciptakan karena Allah ta'dzim, takrim, terhadap nabi Muhammad. Allah jadikan Rosulullah menjadi wujud sentral kasih sayang sumber daripada rahmat Allah, sungguh sangatlah beruntung kita dikhususkan oleh Allah menjadi ummat baginda Rosulullah merupakan kenikmatan yang vip bahkan nikmat kelas super khusus atau vvip.
Sebagaimana Firman Allah;
لَقَدْ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Maka dari itu; kita semua hendaklah bersyukur kepada Allah, hendaklah kita bersyukur kepada Rosulullah, dijadikan umat baginda rosulullah. Lantas bagaimana caranya bersyukur? Apakah cukup dengan berucap hamdallah? Tentu tidak akan cukup, sekalipun lafadz tersbut merupakan dzikir dengan fahala dan keutamaan yang besar. Tapi semua itu tidak cukup dengan hamdalah saja, harus kita buktikan rasa syukur dengan amal kita dan mengikuti jejak dan jalan Rosulullah Muhammad, Berdzikir, bersholawat, saling nasihat-menasihati dalam kebaikan ketika bermajlis. Menghidup hidupi Majlis Allah seperti Majlis Maulid, Majlis Manaqib, Majlis Ilmu seraya merenungi perjuangan Rosulullah dalam memperjuangkan risalah agama Islam, merenungi bagaimana sulitnya perjuangan rosulullah menata menyempurnakan akhlak manusia diseluruh alam.
Siapapun yang mengikuti Rosululah, akan mendapatkan anugerah ridho Allah, akan diselamatkan di hari kiyamat, diberi rezeki dan kenikmatan oleh Allah, dikaruniai hatinya kegemaran berdzikir sehingga hatinya akan selalu mengingat Allah dan selalu mendapatkan ketenangan dari Allah.
Kita hidup di dunia ini berapa lama, tidak lama lagi kita akan kembali, maka segeralah berbekal diri, perbekalan menghadap Allah bukan jabatan, harta kekayaan, emas permata, dan aset lainnya tatapi ketahuilah sebaik baik perbekalan menghadap Allah adalah amal shalih dan ketaqwaan kita kepada Allah.
Terakhir Perbanyaklah oleh kalian membaca sholawat.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan