Beberapa Istirahat dalam Islam
Sahabat SantriLampung Rohimakumullah; Istirahat adalah sebuah istilah umum dalam bahasa Indonesia untuk sebuah jeda waktu dimana semua orang memerlukannya guna melepaskan diri sejenak dari tugas-tugas mereka.
Istirahat bukan sekadar tidur, atau tidak melakukan aktifitas apa-apa. Dalam Islam ada banyak sekali jenis jenis Istirahat yang baik dilakukan serta memiliki nilai manfaat untuk kesehatan jasmani dan ruhani.
Dalam Atsarnya sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu menjelaskan :
راحة الجسم في قلة الطعام وراحة النفس في قلة الآثام وراحة القلب في قلة الاهتمام وراحة اللسان في قلة الكلام
“Istirahatnya tubuh dengan sedikit makan, istirahatnya jiwa dengan sedikit dosa, istirahatnya hati dengan menyedikitkan perhatian (kepada makhluk), dan istirahatnya lisan itu dengan sedikit bicara” (Hilyatul Auliya : 6/456).
Menyedikitkan makan merupakan istirahat bagi badan untuk menstabilkan kesehatan jasmani, ruhani dan juga psikis. Di dalam kitab Tazkiyatun Nafs dijelaskan bahwa sedikit makan dapat melembutkan hati, menguatkan daya pikir, membuka diri, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedikit makan bisa dilakukan dengan tirakat (berpuasa), atau memfilter pola makan sesuai nasihat nabi "Berhentilah makan sebelum kenyang".
Selanjutnya mengistirahatkan jiwa dengan mengurangi dosa; kita semua tahu, bahwa kita adalah tempat salah dan dosa, kita juga meyakini dosa itu mampu menggelapkan hati, menjadikan hati keras, jika sudah demikian akan sulit menerima hidayah, dosa juga dapat meredupkan cahaya nubuwah, seseorang yang cahaya nuhuwahnya mati tidak akan memiliki nurani, dan itu bahaya, semua kebahayaan yang berasal dari dosa akan mengantarkan kepada murka dan siksa. Kita tidak lepas dari berbuat dosa, sehingga jiwa kita perlu istirahat dari berbuat dosa dengan menyedikitkannya, semakin sedikit dosa akan membuat jiwa bercahaya, wajah yang enak dipandang, jiwa akan tenang dan tidak akan pernah merasakan takut mati. Adapun cara menyedikitkan dosa dapat dilakukan dengan mengaplikasikan taqwa kepada Allah, dan melakukan taubat setiap saat.
Selanjutnya mengistirahatkan hati, Ketahuilah sahabat, Hati manusia itu memiliki sifat asli senang disanjung, namun Islam melarang kita terlena dalam sanjungan, dan menganjurkan kita menjaga diri dari perhatian, dan komentar orang. Karena dibalik sanjungan dapat membawa kita pada sifat buruk, seperti ujub, takabur, dll... dan dari perhatian serta komentar orang lain pun kerap kali merusak kondisi hati. Sehingga Islam menganjurkan ummatnya mengistirahatkan hatinya untuk meraih ketenangan. Adapun cara mengistirahatkan hati adalah dengan tafakur dan dzikir.
Yang terakhir mengistirahatkan lisan dengan menyedikitkan bicara.
سلامة الإنسان في حفظ للسان
Keselamatan manusia terletak pada Bagaimana ia menjaga lisan.
Pepatah mengatakan Lisan (lidah) lebih tajam daripada pedang, artinya jika lisan tidak dijaga dalam berucap dapat mencelakakan dirinya dan juga orang lain. Di dalam kitab ta'limul muta'alim dikatakan luka karena lisan lebih sulit diobati dibanding luka terkena pisau dan dikatakan pula orang yang banyak bicara adalah ciri orang yang bodoh. Nah dari illat-ilat (penyakit) tersebut Islam menganjurkan kita untuk mengistirahatkannya supaya kita selamat.
Semoga bermanfaat.
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan