Menilai Kehidupan Manusia




"Sebesar kecintaan sang hamba terhadap kehidupan dunia, sebesar itulah kadar keberatannya untuk menaati Allah dan mencari kehidupan ukhrowi".



Sahabat SantriLampung yang dimuliakan Allah, sedikitnya ada 4 kategori yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk menilai kehidupan manusia yaitu;


Pertama : Manusia yang mulia hidupnya di dunia, tetapi sengsara di akhirat nanti. Kategori ini untuk orang yang mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya hanya untuk mengumpulkan materi atau pangkat. Al-Qur'an dalam Hud: 15-16 menyampaikan, 

مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَٰلَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ  ٠  أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا۟ فِيهَا وَبَٰطِلٌ مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ


"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami memberikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia tidak dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang mereka kerjakan," 


Kedua : Manusia yang hidup hina di dunia, tetapi mulia di akhirat. Kategori ini untuk orang yang membabi buta dalam masalah rohani, seluruh hidupnya hanya ditujukan untuk ibadah saja dan mencari kepuasan rohani semata. 


Ketiga : Manusia yang hidup mulia di dunia, dan mulia pula di akhirat. Kategori ini untuk orang yang selalu mengatur keseimbangan antara kegiatan duniawinya dengan ukhrowinya. Orang ini bila mencari harta maka ia selalu berpegang teguh pada aturan yang ditetapkan agama; dan apabila beribadah maka ibadahnya sesuai dengan yang diperintahkan agama yaitu sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah. Al-Qur'an dalam Al-Baqarah 201-202 mengkategorikan orang seperti ini sebagaimana orang yang berdoa kepada Allah, 


رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ


"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia maupun di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka." 

أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ


Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.


Keempat : Manusia yang hidup hina di dunia, dan hina pula di akhirat. Kategori ini untuk orang yang hidupnya miskin dan malas pula untuk beribadah; bahkan perilakunya cenderung pada perbuatan dosa dan maksiat.



Semoga menjadi tambahan ilmu yang manfaat.
Baca juga :
Pasang Iklan

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Santri Lampung

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

T A F A K U R

  1. Siapakah aku ?
  2. Siapa yang menghidupkan aku ?
  3. Untuk apa aku dihidupkan ?
  4. Hidup dibumi siapa aku ?
  5. Kemana umurku menuju ?

  • Kenapa aku belum siap ?
  • Bagaimana jika esok mati ?
  • Siapa aku setelah itu ?
  • Apa saja perbekalanku ?
  • Di syurga atau neraka nasibku ?

Mbah Kholil Ganteng
Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk