Asal usul Lafadz Takbiran
Sahabat SantriLampung Rohimakumullah, Takbiran merupakan ritual Ibadah untuk merayakan Hari besar idul fitri dan idul ad'ha, biasanya di gemakan di masjid masjid, dan pawai keliling atau takbir keliling. Berikut ini adalah Asal usul atau sejarah dari lafadz takbir yang di ucapkan pada hari raya.
Diceritakan bahwa pada suatu hari Nabi Ibrahim dan Siti Sarah berpindah tempat dari Babilonia berjalan hingga ke Palestina. Sesaat sebelum sampai di sana, di tengah perjalanan ada seorang raja yang konon sering merebut perempuan-perempuan yang lewat secara Siti Sarah Kecantikannya luar biasa. Mengetahui hal itu, Nabi Ibrahim pun meminta Siti Sarah untuk mengaku sebagai adiknya. Kendati demikian, ternyata strategi itu tidak membuat Siti Sarah aman dari tangkapan bala tentara raja. Siti Sarah dibawa secara paksa ke depan sang raja. Setelah itu, Sarah berdoa agar diberi keselamatan dari gangguan orang-orang kafir. Allah pun mendengar doa Sarah, sehingga ia dibebaskan oleh sang raja.
Bahkan sang raja memberikan hadiah kepada Nabi Ibrahim seorang istri yang bernama Siti Hajar. Nabi Ibrahim bersama kedua istrinya pun melanjutkan perjalanan ke Palestina. Sesampainya di Palestina, istri dari Nabi Ibrahim yang jisteru lebih dulu dikaruniai keturunan adalah Siti Hajar.
Nabi Ibrahim dikaruniai seorang putra yang ia beri nama Ismail. Adapun nazar yang diucapkan Nabi Ibrahim tertulis dalam Al Qur'an Surat ke 37 Ash-Shaffat ayat 100, berbunyi:
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh".
Ketika usia kandungan Siti Hajar sudah besar, Nabi Ibrahim membawanya ke Mekkah. Siti Hajar kemudian melahirkan putranya di sana. Seiring berjalannya waktu, ketika Ismail berusia tujuh tahun, ada juga ulama yang menyebutkan bahwa ketika usia sang anak sudah 13 tahun, Allah menagih nazar Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim pun memenuhi janjinya kepada Allah dengan menyerahkan putra semata wayangnya. Sebab, Malaikat Jibril berkata kepada Nabi Ibrahim bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah berkat kesabarannya. Nabi Ibrahim kemudian berdoa agar Allah tidak menyiksa satu pun umat Nabi Muhammad.
Lalu, setelah mendengar doa Nabi Ibrahim, Malaikat Jibril berkata: "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar". Lalu, Nabi Ismail berucap "Laa ilaaha Illahu Wallahu Akbar". Kemudian Nabi Ibrahim menimpali, "Allahu Akbar Walillahilhamd".
Kisah inilah yang kemudian menjadi asal-usul lafadz takbir atau takbiran.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan