Bertauhid
Sahabat SantriLampung yang beriman; Telah jelas bahwa Islam dibangun berdasarkan pondasi tauhid." Allâh berfirman :
قُلْ إِنَّمَا يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَهَلْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ
Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya apa yang diwahyukan kepadaku ialah bahwasanya sesembahan kamu adalah sesembahan yang Esa, maka apakah kamu telah Islam (berserah diri) kepada-Nya"? (QS. al Anbiya'/21:108)
Maka agar keislaman seseorang itu benar dan diterima di sisi Allâh, ia harus bertauhid dengan benar, yaitu hanya memberikan peribadatan kepada Allâh dengan ikhlas dan tidak memberikan sedikitpun dari macam macam ibadah kepada selain Allâh. Tidak berdoa dan tidak memohon kepada selain Allâh, hal-hal yang hanya menjadi kekuasaan Allâh untuk memberinya; tidak kepada malaikat, tidak kepada Nabi, tidak kepada wali, tidak kepada 'orang pintar', tidak kepada pohon, batu, matahari, bulan, kuburan dan lain sebagainya.
Jadi dalam bertauhid, orang harus menolak dan mernyingkiri segala yang disembah selain Allâh dan hanya mengakui, menetapkan serta menjalankan bahwa peribadatan hanya merupakan hak Allâh saja, Pencipta alam semesta.
Bertauhid bukan sekedar mengikrarkan bahwa Allâh adalah satu-satunya Pencipta, Pemberi rizki, Pengatur serta Pemilik alam semesta. Sebab tauhid semmacam ini telah diikrarkan pula oleh kaum musyrikin Arab pada zaman Nabi. Tetapi bertauhid harus direalisasikan dengan memberikan peribadatan hanya kepada Allâh, permohonan, doa dan kegiatan-kegiatan lain yang semakna, hanya kepada Allâh saja.
Dengan demikian,, agar tauhid berfungsi menghapus segala dosa dan menghalangi masuk neraka, maka seseorang harus memurnikan tauhidnya kepada Allâh serta berupaya menyempurnakannya. la harus memenuhi syarat-syarat tauhid, baik dengan hati, lidah maupun anggauta badannya. Atau -minimal dengan hati dan lidahnya pada saat meninggal dunia.
Intinya, menyerahkan peribadatan, kehidupan dan kematian hanya kepada Allâh, meninggalkan segala bentuk kemusyrikan serta segala pintu yang dapat menjerumuskan ke dalam kemusyrikan, sebagaimana telah diterangkan dalam ayat-ayat atau hadits-hadits.
Demikian secara sangat ringkas gambaran tentang kehebatan tauhid yang memiliki daya hapus luar biasa terhadap dosa-dosa. Karena itu mengapa orang tidak tertarik memanfaatkan kesempatan ini ? yaitu dengan bertaubat, kembali bertauhid serta memurnikan tauhidnya kepada Allâh ? Dan mengapa tidak takut kepada Allâh ?
Perlu disadari oleh setiap insan, bahwa kelak masing-masing akan datang sendiri dan mempertanggung jawabkan dirinya sendiri dihadapan Allâh yang Maha adil keputusan hukumNya.
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan