Prinsip Aqidah Ahli Sunah wal Jamaah
Artikel ini lanjutan dari "Sifat Aqidah Ahli Sunnah wal jamaah".
Salah satu prinsip Ahlussunnah adalah berusaha dan bersungguh-sungguh dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat, baik yang menyangkut urusan agama maupun dunia, seraya memohon pertolongan Allah. Mereka sangat bersemangat terhadap apa yang bermanfaat bagi mereka dan memohon pertolongan kepada Allah. Mereka juga mewujudkan keikhlasan dalam seluruh gerakan mereka, mengikuti Rosululloh dalam mengikhlaskan ibadah kepada Al-Ma'bud (YangDiibadahi), mengikuti tuntunan Rosul, menasehati orang-orang mukmin, dan mengikuti jalan mereka.
Ahlussunnah bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rosul Allah, yang telah diutus oleh Allah dengan membawa petunjuk dan agama kebenaran, agar Allah memenangkan agama itu atas seluruh agama; bahwa beliau lebih utama bagi orang-orang mukmin daripada diri mereka sendiri, penutup para nabi, diutus kepada manusia dan jin untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan, serta sebagai dai yang mengajak kepada Allah dengan izin-Nya dan pelita yang terang. Allah telah mengutusnya dengan membawa kebaikan agama dan kebaikan dunia, agar manusia beribadah kepada Allah dan menggunakan rezeki-Nya untuk menopang ibadah tersebut.
Ahlussunnah mengetahui bahwa Nabi Muhammad adalah manusia yang paling berilmu, paling jujur, paling tulus nasehatnya, dan paling agung penjelasannya, sehingga mereka bersikap takzim dan mencintai beliau, mendahulukan kecintaan kepada beliau daripada kecintaan kepada seluruh manusia, serta mengikuti ajaran beliau dalam prinsip-prinsip agama maupun cabang-cabangnya. Ahlussunnah mendahulukan ucapan dan petunjuk beliau daripada ucapan dan petunjuk siapapun juga.
Ahlussunnah meyakini bahwa Allah telah menghimpun pada diri beliau sifat-sifat utama, istimewa, dan sempurna yang tidak dihimpunkan-Nya pada seorang pun. Beliau adalah manusia yang paling tinggi kedudukannya, paling agung kehormatannya, dan paling sempurna dalam segala keutamaan. Tidak ada suatu kebaikan, kecuali beliau telah menunjukkan kebaikan itu kepada umatnya dan tidak ada keburukan kecuali beliau telah memperingatkan keburukan itu kepada umatnya. Demikian pula, Ahlussunnah percaya kepada semua kitab yang diturunkan oleh Allah dan kepada semua rosul yang telah diutus oleh Allah; mereka tidak membeda-bedakan seorang pun diantara rosul-rosul Allah.
Ahlussunnah beriman kepada seluruh takdir, bahwa seluruh amalan hamba yang baik maupun yang buruk telah diliputi oleh ilmu Allah, telah ditulis oleh qolam (pena)-Nya, telah berlaku dengan kehendak-Nya, dan mengandung hikmah-Nya, dimana Allah telah menciptakan kekuasaan dan kehendak pada para hamba, yang dengan begitu ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan para hamba terjadi dengan kehendak mereka, Allah tidak memaksa mereka untuk melakukan sedikit pun dari perbuatan-perbuatan itu, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang bebas memilih untuknya. Allah telah mengistimewakan orang-orang beriman dengan menjadikan mereka mencintai keimanan dan menjadikan keimanan itu indah dalam pandangan mereka serta menjadikan mereka membenci kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan; dengan keadilan dan kebijaksanaan-Nya. Baca Lanjutannya

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan