Jika tidak kuat Momong Syahwat Nikah

Menikah itu tidak harus "Wah/mewah", faktanya  tidak semua orang memiliki materi yang cukup untuk mengadakan walimah (pesta syukuran) yang wah.

Sahabat SantriLampung yang dimuliakan Allah, Menikah itu tidak harus "Wah/mewah", faktanya  tidak semua orang memiliki materi yang cukup untuk mengadakan walimah (pesta syukuran) yang wah. Islam itu agama yang mudah. Bagi yang mampu disilahkan mengadakan walimah yang wah, tapi ingat Allah tidak suka isrof (berlebihan). Bagi kalangan yang tidak mampu lakukan secara sederhana saja menurut kemampuan, tidak perlu memaksakan kehendak, dan Allah itu lebih suka dan lebih dekat dengan kesederhanaan.

Menikah secara sederhana dalam pandangan agama Islam dapat dilakukan dengan cara yang tidak memberatkan baik dari sisi materi maupun aspek sosial. Islam mendorong umatnya untuk melaksanakan pernikahan yang sesuai dengan kemampuan dan tidak berlebihan. Berikut adalah beberapa cara menikah sederhana bagi yang kurang mampu menurut agama Islam:

Niat yang Ikhlas

Menikah dalam Islam bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, niatkan pernikahan untuk mendapatkan ridha Allah, dan jangan terjebak pada adat atau kesan sosial yang memerlukan biaya besar.

Baca : Menikahlah karena mengharap Ridho Allah

Akad Nikah Sederhana

Dalam Islam, yang paling penting dalam pernikahan adalah akad nikah. Akad ini bisa dilakukan secara sederhana, bahkan tanpa mengadakan resepsi besar. Cukup dengan dihadiri oleh saksi dan wali dari kedua belah pihak, serta dilakukan di tempat yang sederhana.

Mahar (Maskawin) yang Ringan

Mahar atau maskawin adalah pemberian dari suami kepada istri yang menjadi haknya. Islam memandang mahar bukan sebagai penghalang untuk menikah. Oleh karena itu, mahar bisa disesuaikan dengan kemampuan, bahkan bisa berupa sesuatu yang sederhana seperti uang yang kecil atau barang yang tidak mahal.

Undangan yang Terbatas

Mengundang orang-orang yang penting dalam keluarga dan lingkungan terdekat sudah cukup. Tidak perlu mengundang banyak orang atau membuat pesta besar yang membutuhkan biaya tinggi. Cukup dengan memberi tahu orang-orang terdekat, acara pernikahan bisa berjalan lancar.

Tidak Perlu Resepsi Besar

Resepsi pernikahan seringkali memakan biaya yang besar. Dalam Islam, resepsi bukanlah kewajiban. Jika tidak mampu, tidak perlu mengadakan pesta besar, cukup dengan perayaan sederhana atau bahkan tanpa pesta. Hal ini lebih penting untuk menjaga keikhlasan dan menghindari pemborosan.

Menghindari Pemborosan

Islam melarang pemborosan dalam setiap aspek kehidupan. Oleh karena itu, hindarilah pengeluaran yang berlebihan dalam pernikahan. Cobalah untuk merencanakan pernikahan dengan bijak, sesuai dengan kemampuan, dan tidak berutang untuk memenuhi kemewahan yang tidak perlu.

Dukungan dari Keluarga dan Masyarakat

Dalam tradisi Islam, keluarga dan masyarakat memiliki peran penting. Orang tua dapat membantu untuk menyederhanakan prosesi pernikahan, misalnya dengan memberikan dukungan dari sisi biaya yang diperlukan tanpa mengorbankan prinsip kesederhanaan.

Mengikuti Sunnah Nabi

Nabi Muhammad SAW menikah dengan cara yang sangat sederhana. Beliau mengajarkan umatnya untuk menjaga kesederhanaan dalam pernikahan. Mencontohkan prinsip ini akan membawa keberkahan dan keberhasilan dalam kehidupan rumah tangga.

Pernikahan yang sederhana, namun penuh berkah dan tujuan yang benar, akan lebih bermanfaat dalam jangka panjang daripada berfokus pada kemewahan yang hanya menambah beban. Islam menekankan keseimbangan dalam kehidupan, dan pernikahan yang sesuai dengan kemampuan merupakan pilihan yang bijaksana.

Bacajuga : Menikah itu menenangkan dan menyenangkan

Wahai para pemuda/pemudi, sekira sudah tidak mampu menahan syahwat "Menikahlah" daripada berzina. Dalam kitab Kabair (Dosa-dosa besar) Zina itu menduduki posisi Dosa besar kedua setelah Syirik,  sehingga berzina itu sama saja menyilahkan diri, orang tua, untuk menjadi ahli neraka. Menikah dengan kadar kemampuan tidak perlu mewah mewahan yang penting syarat rukun terpenuhi. Dengan demikian kita tidak perlu berzina yang secara tidak langsung melempar tahi pada wajah sendiri dan orangtua.

Baca juga :
Pasang Iklan


Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Alumni Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Managemen Informatika Master Lampung dan Sistem Informasi Utila

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

T A F A K U R

  1. Siapakah aku ?
  2. Siapa yang menghidupkan aku ?
  3. Untuk apa aku dihidupkan ?
  4. Hidup dibumi siapa aku ?
  5. Kemana umurku menuju ?

  • Kenapa aku belum siap ?
  • Bagaimana jika esok mati ?
  • Siapa aku setelah itu ?
  • Apa saja perbekalanku ?
  • Di syurga atau neraka nasibku ?

Mbah Kholil Ganteng
Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk