Rukun Iman
Sahabat SantriLampung yang beriman, kita tahu bahwa rukun Iman memiliki 6 macam sebagaimana sabda nabi di bawah ini. Untuk menambah kesempurnaan pemahaman tentang iman mari sejenak kita membaca uraian berikut ;
Rasulullah bersabda ;
الايمان انتؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره رواه مسلن عن عمر
"Iman ialah, hendaknya engkau percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan percaya pada takdir yang baik dan dan yang buruk." Hadits Riwavat Muslim melalui Umar r.a.
Hadis ini menyatakan bahwa rukun iman ada enam perkara, sesuai dengan urutan yang disebutkan dalam hadis ini.
Beriman kepada Allah Swt. maksudnya ialah beriman kepada-Nya mengetahui sifat-sifat yang wajib bagi-Nya, sifat-sifat yang Muhal, dan sifat yang Jaiz bagi-Nya. Pembahasan mengenai hal tersebut dapat diikuti secara terinci melalui kitab-kitab tauhid.
Beriman kepada malaikat-malaikat-Nya ialah, percaya dengan adanya mereka dan bahwa mereka adalah makhluk Allah yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). Jumlah mereka tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah Swt. seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:
ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ
Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. (Al Muddatstsir: 31)
Yang dimaksud dengan bala tentara dalam ayat ini ialah para malaikat, jumlah mereka sangat banyak dan tidak dapat dihitung, yang mengetahui jumlah mereka hanyalah Allah Swt. Yang diwajibkan-Nya untuk diketahui oleh kita hanya sepuluh malaikat, sedangkan kepada yang lainnya kita hanya wajib beriman secara global saja. Malaikat yang sepuluh itu adalah para pemimpin malaikat dan yang paling dekat dengan Allah Swt., yaitu Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, 'Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, 'Atid, Malik, dan Ridhwan.
Beriman kepada kitab-kitab Allah ialah, beriman kepada semua kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. melalui Malaikat Jibril kepada Rasul-rasul-Nya. Hal ini diwajibkan bagi kita untuk mengimaninya secara global. Adapun secara terinci ialah kita harus beriman kepada Al quran, karena semua kandungan kitab-kitab terdahulu tersimpul di dalam Al quran, maka cukuplah bagi kita untuk beriman kepadz Al quran. Kitab-kitab yang terdahulu sebelum Al quran kebanyakan disebut shuhuf, seperti shuhufnya Nabi Ibrahim, shuhufnya Nabi Adam, dan lain sebagainya. Adapun shuhuf-shuhuf yang ada namanya ialah kitab Taurat-nya Nabi Musa, kitab Zabur-nya Nabi Daud, kitab Injilnya nabi Isa dan Al qur'anul karim. Perlu diingat bahwa Al quran berfungsi me-mansukh semua kitab terdahulu, maka yang berlaku fungsi hanyalah Al quran hingga hari kiamat nanti.
Beriman kepada rasul-rasul Allah ialah dengan mengetahui dan percaya kepada mereka, sifat-sifat yang wajib bagi mereka, sifat-sifat yang muhal dan sifat yang jaiz bagi mereka. Pembahasannya diterangkan secara panjang lebar di dalam kitab-kitab tauhid.
Jumlah para rasul itu ada tiga ratus tiga belas. Kita diwajibkan mengetahui dua puluh lima orang rasul saja. Kita diwajibkan beriman secara global terhadap rasul-rasul selain dari Nabi Muhammad Saw. Sedangkan beriman kepada Nabi Muhammad Saw. harus secara global dan terinci. Dengan kata lain, bahwa para rasul terdahulu itu merupakan utusan-utusan Allah yang diperintahkan oleh-Nya untuk menyampaikan ajaran agama yang hak kepada umatnya masing- masing. Sedangkan beriman kepada Nabi Muhammad, yaitu kita harus mengerjakan semua ajarannya agar kita memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Nabi Muhammad Saw. adalah pemungkas para pemungkas para nabi, tiada nabi lagi sesudahnya, dan ajaran agamanya, yaitu agama Islam merupakan agama yang memansukh agama-agama sebelumnya, serta syariatnya terus berlangsung hingga hari kiamat. Dan juga kalau nabi-nabi terdahulu hanya diutus kepada umatnya masing-masing seperti umat Bani Israil umpamanya, tetapi nabi kita, yaitu Nabi umatnya masing-masing nabi kita, yaitu Nabi Muhammad Saw. diutus oleh Allah Swt. untuk seluruh umat manusia (rahmatan lil alamiin).
Beriman kepada hari kemudian maksudnya ialah kita harus beriman bahwa sesudah kita mati akan dihidupkan kembali di hari kemudia, yaitu dalam alam kekekalan, Di hari itulah masing-masing dari kita akan menerima pembalasan amal perbuatan masing-masing. Jika amal perbuatan kita baik, maka balasannya pun baik pula. Jika amal kita buruk, maka balasannya akan burukp pula. Hal ini disebutkan dalam firman-Nya:
وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (Al Baqarah: 281)
Beriman kepada hari kemudian berarti beriman pula kepada semua kejadian peristiwa yang terkandung di dalamnya, yang diawali dengan hari kiamat, kemudian semua manusia dan makhluk lainnya dihimpun di padang mahsyar untuk menjalani hisab, sesudah itu dipasanglah shirath. Maka, orang-orang yang beriman semuanya selamat dan masuk surga, sedangkan orang-orang kafir, orang-orang munafik, dan sebagian orang-orang durhaka dari kalangan kaum muslimin dimasukkan ke dalam neraka. Akan tetapi, orang-orang muslim yang durhaka akan dikeluarkan nanti dari neraka setelah dosa-dosanya dicuci di dalam neraka, sedangkan orang-orang kafir dan orang-orang munafik menjadi penghuni neraka untuk selama-lamanya. Permbahasan yang lebih terinci dapat diikuti melalui kitab-kitab tauhid.
Beriman kepada takdir yang baik dan takdir yang buruk, artinya kita harus percaya bahwa segala sesuatu itu ada dan berjalan sesuai dengan kehendak Allah Swt. Yang Maha Pencipta. Dialah yang menakdirkan baik dan buruknya masing-masing, dan Dia adalah Maha kuasa atas segala sesuatu.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan