Ghaib dan Macam-macam ghaib

Ibnu Faris mendefinisikan kata ghaib secara bahasa sebagai berikut:

الغيب : كل ما غاب واستتر عن العيون سواء كان حسيا او معنويا

“segala sesuatu yang tersembunyi dan tertutup dari mata baik secara rasa maupun maknawi”

Pengertian ghaib dalam konteks syari’at dapat ditemukan dalam beberapa pendapat para ulama, terutama yang terkait dengan penafsiran kata ghaib yang terdapat dalam al-Qur’an. Contohnya sebagai berikut:

الذين يؤمنون بالغيب

Para ulama, menafsirkan “al-ghoib” dalam kalimat di atas sebagai berikut:

Ibnu ‘Abbas : al-ghoib, yaitu (1) surga, neraka, siroth, mizan, al-ba’ts, al-hisab. (2) al-Qur’an; (3) Allah subhanau wa ta’alaa;

Ibnu Mas’ud : al-ghoib, yaitu apa saya yang tersembunyi dari pandangan para manusia menyangkut surga, neraka dan apa saja yang Allah sebutkan di dalam al-Qur’an.

Mujahid : يؤمنون بالغيب  yaitu iman kepada Allah;

Zaid bin Aslam: al-ghoib yaitu takdir;

Demikianlah para ulama tafsir memahami dan menafsirkan kata ghaib yang terdapat dalam al-Qur’an.

Bacajuga : Kunci Keghaiban

Ghoib dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Ghoib Mutlak

Ghoib Mutlak yaitu berkaitan dengan Allah subhanahu wa ta’alaa, dan tidak berkaitan dengan lainnya. Hanya Allah sajalah yang mengetahuinya.

Dalil yang dijadikan sebagai dasar ghoib mutlak antara lain yaitu; surat an-Naml: 65

قُلْ لَّا يَعْلَمُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الْغَيْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗوَمَا يَشْعُرُوْنَ اَيَّانَ يُبْعَثُوْن

Baca juga :

“Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan”

surat Lukman: 34

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal”

2. Ghoib Nisbi

Ghoib Nisbi yaitu perkara ghoib yang dimungkinkan makhluk dapat mengetahuinya, namun tidak secara terperinci. Disebut sebagai ghoib nisbi karena dinisbatkan pengetahuannya menyaksikan hal-hal yang ghoib.

Sedangkan dalil yang dijadilan sebagai dasar ghoib nisbi yaitu surat Ali Imran: 44

ذٰلِكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الْغَيْبِ نُوْحِيْهِ اِلَيْكَ ۗوَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ اِذْ يُلْقُوْنَ اَقْلَامَهُمْ اَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَۖ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ اِذْ يَخْتَصِمُوْنَ

“Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan engkau pun tidak bersama mereka ketika mereka bertengkar”

Dalam sebuah rubrik tanya jawab dengan nama “mafahim” dengan narasumber Syeikh Ali Jum’ah, beliau secara rinci menjelaskan tentang ghoib. Menurutnya ghoib dibagi menjadi 3, yaitu ghoib nisbi, ghoib muthlaq dan ghoib al-ghoib.

1. Ghoib Nisbi

Sesuai dengan karateristik di alam. Kita bisa melihat sesuatu dan bekas sesuatu, seperti listrik dan cahaya. Listri ada tapi tidak bisa kita lihat. Yang kita lihat adalah bekasnya yaitu cahaya. Contoh lainnya yaitu akal. Indra manusia terbatas, maka apa yang tidak bisa dilihat / diketahui oleh indera termasuk ghoib nisbi.

2. Ghoib Muthlaq

Manusia tidak dapat melihat tapi makhluk lain dapat melihatnya. Seperti arsy, surga dan neraka, malaikat dapat melihatnya, tapi manusia tidak.

3. Ghoib al-Ghaib

Yaitu Allah subhanahu wa ta’alaa Dzat Allah tidak dapat diketahui baik oleh para nabi rasul, para malaikat dan makhluk ghaib lainnya.


Referensi

Al-Fairuzzabadi, Abu Thahir Muhammad bin Ya’qub. (tt). Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn ‘Abbas. Jakarta: Dar al-Kutub al-‘Arabiyah.

Al-Ghaniman, Ahmad bin ‘Abdillah. (). ‘Ilm al-Ghoib fi asy-Syari’ah al-Islamiyah. Madinah: Maktabah al-‘Ulum wa al-Hikam.

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
73033 24854 75242

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk