Shalat Sunnah Rawatib
Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah, Shalat sunnah Rawatib adalah ibadah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik yang dilakukan sebelum shalat fardhu lima waktu (qabliyah) maupun yang dilakukan setelah shalat fardhu (ba’diyah).
Salah satu hikmah shalat rawatib adalah sebagai penambal atau penyempurna kekurangan yang mungkin terjadi dalam shalat fardhu. Kita tahu bahwa amal shalat fardhu adalah amal yang pertama kali dihisab, sehingga penting sekali memperhatikan ibadah shalat kita.
Bacajuga : Melunasi Hutang Shalat
Di antara beberapa waktu pelaksanaan shalat sunnah Rawatib adalah empat rakaat sebelum Ashar, empat rakaat sebelum dan setelah Zuhur, dua rakaat sebelum dan setelah Maghrib, dua rakaat sebelum dan setelah Isya’, dan dua rakaat sebelum subuh. Terkait tata cara pelaksanaannya, tak berbeda dengan shalat biasanya, kecuali dalam hal niat.
Shalat Rawatib Ashar
Shalat Ashar memiliki empat rakaat sunnah Rawatib yang dilakukan sebelum shalat fardhu, dengan dalil hadits Nabi saw yang berbunyi:
رحم الله امرءا صلّى قبل العصر أربعًا
Artinya: "Allah akan merahmati hamba-Nya yang shalat empat rakaat sebelum Ashar".
Pelaksanaan shalat Rawatib yang empat rakaat, boleh dilakukan dengan sekali salam atau dua kali salam (melakukannya masing-masing dua rakaat).
اصلى سنة العصر اربع ركعات قبْليةً لله تعالى
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah Ashar empat rakaat/dua rakaat karena Allah ta’ala.
Shalat Rawatib Zuhur
Shalat Zuhur dilengkapi dengan empat rakaat sebelum dan sesudah shalat fardhu. Dalilnya, hadits Nabi saw yang berbunyi:
من حافظ على أربع ركعات قبل الظهر وأربع بعدها حرمه الله على النار
Artinya: Siapa orang yang menjaga empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat setelahnya, maka Allah haramkan ia masuk neraka.
اصلى سنة الضهر اربع ركعات قبْليةً لله تعالى
اصلى سنة العصر اربع ركعات بعدية لله تعالى
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Zuhur empat rakaat/dua rakaat karena Allah ta’ala.
Shalat Rawatib Maghrib
Dalam shalat Magrib, syariat menganjurkan kita shalat sunnah Rawatib dua kali, qabliyah dan ba’diyah yang masing-masing dilaksanakan dua rakaat. Dalilnya, hadits berikut:
بين كل أذانين صلاة، بين كل أذانين صلاة، بين كل أذانين صلاة لمن شاء
Artinya: Di antara dua adzan (adzan dan ikamah), di antara dua adzan, di antara dua adzan, ada kesunnahan melakukan shalat bagi yang berminat. Para ulama menjadikan hadits di atas sebagai dalil kesunnahan shalat qabliyah Maghrib.
Sedangkan sunnah ba’diyah berdasar pada sebuah hadits lain yang berbunyi:
من صلى بعد المغرب ركعتين قبل أن يتكلم كتبتا في عليين
Artinya: Siapa orang yang shalat dua rakaat setelah Maghrib sebelum ia sempat berbicara apa pun, maka pahalanya akan dicatat di surga Illiyyin.
اصلى سنة المغرب ركعتين قبْليةً لله تعالى - اصلى سنة المغرب ركعتين بعدية لله تعالى
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Maghrib dua rakaat karena Allah ta’ala.
Shalat Rawatib Isya’
Sebagaimana shalat Maghrib, Isya’ juga memiliki dua waktu sunnah Rawatib, qabliyah dan ba’diyah, dan masing-masing dikerjakan dua rakaat. Dalilnya adalah pengakuan seorang sahabat, Muhammad bin al-Munkadir yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Muslim. Ia mengatakan:
صليت مع النبي صلى الله عليه وسلم ركعتين بعد العشاء
Artinya: Saya pernah shalat dua rakaat setelah Isya’ bersama Nabi saw.
Adapun dalil sunnah qabliyah Isya’, para ulama menggunakan dalil yang sama dengan shalat qabliyah Maghrib.
اصلى سنة العشاء ركعتين قبْليةً لله تعالى - اصلى سنة العشاء ركعتين بعدية لله تعالى
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Isya’ dua rakaat karena Allah ta’ala.
Shalat Rawatib Subuh
Adapun shalat Subuh, walau hanya difasilitasi dengan dua rakaat yang dilakukan sebelum shalat fardhu (sunnah qabliyah), namun keutamaannya tak kalah istimewa dari yang lain.
Sebagaimana disebutkan dalam Hadits imam Muslim, Rasulullah saw bersabda:
ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها
Artinya: Dua rakaat shalat fajar lebih baik dari pada dunia dan seisinya.
Terkait shalat sunnah sebelum Subuh ini, ulama terkadang menyebutnya sunnah qabliyah subuh, sunnah fajar, sunnah barad (dingin), dan sunnah wustha (tengah) berdasar pada pendapat lemah bahwa shalat Subuh termasuk shalat wustha (shalat yang ada di tengah di antara lima shalat yang ada).
Karena itu, maka lafal niatnya juga boleh beragam tergantung ingin menyebutnya sebagai shalat apa.
اصلى سنة الصبح ركعتين قبْليةً لله تعالى
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah subuh dua rakaat karena Allah ta’ala.
Semoga bermanfaat, dan dapat jadi bahan murojaah.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan