Strategi Ketuhanan untuk melawan Nafsu

Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah, tantangan terdekat kita dalam hidup melaksanaķan "ibadah" adalah menundukkan nafsu, [lihat kerasnya nafsu dalam sejarah penciptaannya], selain berkarakter keras, nafsu juga kerap ditunggangi oleh syetan untuk memperdayai kita  bermalas malasan dalam ibadah dalam taat. Namun Islam memiliki strategi ketuhanan untuk melawan nafsu.

Strategi ketuhanan adalah Sesuatu Petunjuk/Peringatan dari Allah yang harus dipertimbangkan.

Memperturutkan nafsu tidak jarang membuat banyak orang malas bahkan abai pada kewajiban shalat. Ingatlah! Shalat adalah amal paling menentukan. "Penentu diterimanya semua amal adalah Shalat". Shalat adalah satu-satunya perintah yang penyampaiannya tidak dapat diwakilkan kepada Jibril. Semakin malas shalat maka dosanya pun akan semakin besar. 

Maka pertimbangkan baik baik; Betapa meruginya kita, ketika bertahun tahun menafkahi isteri dan anak, tidak terhitung fahala karena kita tidak shalat, padahal fahala menafkahi itu lebih baik dari jihad fiy sabilillah.  

Orang tua kita sudah mati, lalu kita bermaksud  kirim doa yasiinan/tahlilan, alangkah kasihannya orang tua kita yang menanti-nanti, penuh dengan harap mendapat kiriman doa dari anaknya, namun dalam pada itu usaha kirim doa ditolak Allah, karena tidak pernah shalat, betapa tidak kecewanya orang tua terhadap kita dan akan kembali ke alam kubur lalu disiksa. 

Shalat adalah perisai seorang mu'min. "Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar". Shalat tapi masih berbuat keji dan munkar maka ada masalah pada shalatnya. Baca! Keutamaan Shalat Fardhu

Orang yang shalat masih banyak yang menggunjing, apalagi yang tidak shalat, begitulah tolok ukurnya. Ketika kita ingin menggunjing maka pertimbangkanlah bahwa prilaku itu dapat menggerogoti fahala, dan tidak ada ampunan untuk prilaku menggunjing sampai korban (yang digunjingi) memaafkan. Perbaiki shalat! Dan pertimbangkan strategi ini. Baca Betapa Ruginya Menggunjing.

Orang yang tidak shalat memungkinkan akan melakukan kekejian dan kemungkaran baik atas dirinya atau melibatkan orang lain, ketika hendak berlaku zhalim maka pertimbangkanlah bahwa; "Kezaliman memiliki siksa yang luar biasa,  lebih berat dari kezaliman yang telah dilakukan. Dan ingatlah bahwa doa orang terzhalimi, doa orang  teraniaya itu manjur. Dan ingat pula bahwa kecil bagi Allah jika hanya membusukkan orang zhalim hidup-hidup, dan kecil bagi Allah menghidupkan kembali orang zhalim didalam kuburnya yang dalam pada itu ia akan merasakan siksa saat dagingnya digerogoti cacing tanah, kalajengking dalam kondisi hidup. Siksa kezaliman itu tak hanya didunia namun berlaku sampai akhirat (neraka). Kezaliman akan menutup bashirah keimanan, jika bashirahnya tertutup maka ia tidak akan bisa melihat kebenaran akan hukum Allah. Kezhaliman akan melahirkan penyesalan sepanjang zaman".

Jadi tuan nganu mau didoakan mati yang seperti apa? [Pen.]

Sebaliknya akan ada kondisi dimana kita merasakan terzhalimi maka kita harus mempertimbangkan bahwa membalas kezaliman orang sebaiknya ditahan, sekalipun memiliki hak prioritas doa yang mustajabah dari Allah, dan Islam pun menganjurkan untuk membela diri saat dizhalimi, maka jika mampu menahan diri sebaiknya pasrahkan saja semuanya kepada Allah, kita tidak perlu mengajari Allah bagaimana membalas kezhalaiman yang merupakan pelanggaran besar terhadap hukum Allah. Dalam banyak ayat-Nya Allah telah menjelaskan janji-Nya kepada orang orang yang zhalim yakni siksa yang amat pedih. Percayalah bahwa balasan Allah atas kezhaliman lebih dahsyat dari balasan yang kita lakukan. Ketika kita mampu untuk tidak membalas kezaliman maka syurgalah ganjarannya. Lihat bagaimana kisah pembunuh sahabat Hamzah. Ketika terzhalimi fokus saja pada ibadah, taqorub pada Allah, hati akan tenang karena kita bersama Yang Maha Super Power.

Nah pertimbangan pertimbangan di atas tersebutlah yang oleh ulama dimamakan strategi ketuhanan dalam menundukkan nafsu (ajakan nafsu). Perlu digaris bawahi sahabat bahwa, ajakan nafsu itu banyak coraknya... yang di atas hanya sebagian contoh... dan untuk strateginya silahkan kembangkan sediri dirumah (yang sarat hukum Allah ya) sambil merenung . Baca Nafsu menurut Tingkatannya

[Mbah Kholil Al Andalasi]