Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah di mana pun berada, Hati tanpa nasihat dapat mengeras laksana batu, Nah sebelum hati itu terlanjur mengeras karena pengaruh peradaban dunia yang makin panas, makin keras, makin sulait, sungguh elok rasanya jika kita berkenan menyejukkannya denga nasihat. Semoga nasihat ini menjadi jalan kita berkasih sayang di hadapan dan dipersaksikan oleh Allah Azza wajalla.
Ketahuilah sahabatku, dizaman yang boleh kita katakan zaman semakin sulait, panas panjang, inflasi, dan lain sebagainya memiliki pengaruh yang dahsyat terhadap minat semangat berbuat baik. Sebelum minat berbuat baik itu layu lalu mati, mari sejenak kita pupuk dengan nasihat.
Jangan berharap, tanaman akan tumbuh
dengan baik, jika benihnya kotor dan tidak
sempurna untuk ditanam. Sebab, benih yang
baik adalah cikal bakal tanaman yang baik
pula. Begitu juga dengan perbuatan kita; ketika kita
berbuat baik, maka Allah pun akan
memberi kita kebaikan dengan yang lebih baik. Kebaikan yang dipupuk,
dari rencana yang baik, niat yang baik lillah maka kebaikan yang kita laksanakan akan membuahkan kebaikan kebaikan yang lebih baik pula.
Mari bersihkan hati dari debu- debu dunia. dan
bersungguh - sungguh meraih cinta Allah, tidak
sedikit, tidak banyak tidak mengapa, secukupnya sesuai porsi
kemampuan kita, dengan perjuangan yang kontinyu sudah menjadi barang tentu. Insha Allah meningkat dan meningkat demi
waktu.
Tanam kebaikan selama jasad masih dikandung badan
Jangan pernah gugur
Sebelum raga dan hati telah bertempur. Tak ada yang lebih mahal yang datangnya dari Allah selain sehat, dan tambahan umur dengan keberkahannya.
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu
berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kerugian
kejahatan) itu untuk dirimu sendiri." (QS. Al-Isra : 7).
Dari ayat ini kita bisa beramsusi bahwa, Berbuat baik itu merupakan kebutuhan pokok untuk diri kita sendiri, dan karena kebutuhan pokok, kita tidak boleh meninggalkannya, sebisa mungkin kita memposisikan minat berbuat baik itu seperti rasa lapar dan harus makan. Artinya sebisa mungkin kita menggoreskan tinta dicatatan amal baik kita setiap hari.
Dan dari ayat itu pula kita bisa beranalogi berbuat baik laksana menanam pohon sebagaimana disebutkan di alenia sebelumnya. Kebaikan akan bersemi dan dan berlipat jumlahnya dari jumlah semula. Tak ubahnya seperti menanam sebutir padi maka buahnya akan menjadi banyak. Dan semua telah maklum (mengakui) bahwa yang merubah sebutir padi itu jadi banyak adalah Kuasa Allah. Dan itu bisa jadi bukti untuk kita bahwa kasih sayang Allah kepada orang baik itu tidak pernah main main.
Lalu sebalikanya apabila kita berbuat tidak baik, seperti ; aniaya, acuh, terhadap orang yang sangat membutuhkan kebaikan kita, maka sama saja kita telah mengantar diri kita kepada kecelakaan. Jika menganiaya orang maka sama saja telah mendaftarkan diri agar dianiaya Allah, dan semua kita tahu bahwa Allah itu pemilik Sadidul Iqob, 'adzabun syadid dll. Banyak sekali contohnya jika kita mau melihat dari lini lini kehidupan ini.
Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya
Donasi
BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk
Kami menggunakan cookie untuk memahami cara Anda menggunakan situs kami dan meningkatkan pengalaman Anda. Ini termasuk konten dan iklan yang dipersonalisasi....Learn more
Gabung dalam percakapan