Pemahaman Taqdir

Taqdir adalah ketetapan dan ketentuan Allah yang meliputi seluruh peristiwa kehidupan makhluk-makhluk-Nya.

Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah; sudahkah membaca Dasar pemahaman takdir ? Jika belum bacalah; itu baik untuk kalian, dan materi kali ini adalah lanjutan dari hasanah tersebut.

Apakah Allah menetapkan segala sesuatu yang bakal dialami oleh seseorang dalam kehidupannya di dunia? Jawabannya adalah tidak! Harap diingat, campur tangan Allah tidaklah sampai Dia melanggar janji-Nya sendiri. Bukankah la memberikan peluang dan kesempatan yang sama pada setiap manusia untuk memperoleh surga? Allah boleh-boleh saja menentukan si Fulan itu miskin, terserang kanker ganas, ataupun ditabrak mobil. Tetapi Dia tidak mungkin kalau menentukan si Fulan itu menjadi murtad, atau menjadi penjahat, ataupun menjadi germo, apalagi menentukan si Fulan menjadi penyembah berhala. Karena kalau kebatilan seperti ini ditakdirkan Allah menimpa si Fulan, maka sama saja artinya Allah mentakdirkan si Fulan tersebut menjadi penghuni nerakal! Ini jelas-jelas melanggar ke Maha Adilan-Nya. Tetapi bila seseorang itu memilih menjadi murtad, atau menjadi musyrik ataupun menjadi rentenir, kemudian ia disesatkan Allah lantaran pilihan kebatilannya itu, hal ini adalah wajar-wajar saja. 

Bacajuga : Takdir Sanawi

Jadi, takdir Allah itu memang ada. Allah -tidak diragukan lagi-.  memang "campur tangan" dalam perjalanan hidup anak Adam di dunia ini, namun campur tangan-Nya itu tidaklah di semua kejadian. Sangat tidak mungkin Allah mentakdirkan seseorang dengan suatu ketentuan yang bersifat batil seperti misalnya menjadi penjahat, murtad, ataupun musyrik. Karena bila demikian, orang ini pasti masuk neraka. Allah campur tangan menentukan apa yang akan menimpa seseorang, namun sebatas yang tidak menyebabkan orang itu pasti masuk neraka. Misalnya Allah menentukan kemiskinan atau kekayaan, penyakit, kegagalan atau kesuksesan, di PHK, dizalimi, tidak naik-naik pangkat, dan lainnya yang sejenis. Bukankah takdir yang demikian itu tidak menyebabkan orang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan surga? 

Dengan demikian dapatlah dimengerti, Allah tidak campur tangan menetapkan kebatilan yang dilakukan oleh manusia. Manusia itu sendirilah yang memutuskan mau menjadi koruptor, penjahat, murtad ataupun musyrik. Adapun lantaran perbuatan batilnya itu lalu ia disesatkan Allah, hal ini adalah wajar-wajar saja. Dan Allah sendiri telah berfirman ;

 ۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّٰلِمِينَ ۚ 

 "Allah menyesatkan orang-orang zalim" (Ibrahim (14):27). 

 ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ 

 "Allah menyesatkan orang yang melampaui batas." (Al-Mu'min (40):34).

Bacajuga : Taqdirul 'Umri

Kita tahu, semua kebaikan berasal dari Allah, sedangkan segala keburukan akibat perbuatan kita sendiri (An-Nisaa 79). Apa yang dimaksud dengan keburukan? Inilah kunci utama memahami takdir Allah, "Keburukan itu pada hakikatnya adalah segala sesuatu yang menyebabkan orang dapat masuk neraka." Musibah, penyakit, kegagalan, kematian istri atau suami, bukanlah suatu keburukan, karena hal ini tidak membuat orang masuk neraka; justru kejadian ini bila ia pandai "menterjemahkan kehendak Allah yang menimpa dirinya itu akan membuat jiwanya menjadi semakin matang! 

Bacajuga : Perhu Taqdir

Berikut kiat-kiat bijak dalam menyikapi takdir Allah: 

  1. Biar saja takdir berjalan sebagaimana maunya Allah, yang penting adalah kita kerjakan saja perintah-perintah yang membikin takdir itu! 
  2. Biar saja Allah memutuskan kehendak-Nya (karena ini hak prerogratif Allah), yang penting tugas kita untuk mengabdi kepada-Nya tetap kita jalankan! 
  3. Percuma kita berpikir secara mendalam mengenai takdir, karena seberat apa pun kita berpikir, tetap saja ujung-ujung nya kita harus menjalankan aturan main-Nya. 
  4. Bukan persoalan takdir Allah yang perlu dipikirkan (karena itu sudah terjadi), tetapi yang perlu dipikirkan adalah bagaimana agar kita bisa tetap taat pada-Nya ketika menerima takdir-Nya yang kita rasakan itu pahit. 

Sahabat, "Orang yang berakal itu bukanlah orang yang pandai mencari-cari alasan untuk membenarkan kejelekannya setelah terjatuh ke dalamnya; tetapi orang yang berakal ialah orang yang pandai mensiasari kejelekan agar tidak terjatuh ke dalamnya".

Semoga memberi manfaat bagi pembacanya, semoga pula semua sahabat SantriLampung selalu ditakdir Allah dalam kebaikan hingga Allah ridho dan ketika kembali kepada Allah dengan keberhasilan menjadi hamba yang disayang Allah lalu dijamin syurganya amiin.

Baca juga :
Pasang Iklan

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Santri Lampung

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Muhasabah Diri

  1. Siapakah aku ?
  2. Siapa yang menghidupkan aku ?
  3. Untuk apa aku dihidupkan ?
  4. Hidup dibumi siapa aku ?
  5. Kemana umurku menuju ?

  • Kenapa aku belum siap ?
  • Bagaimana jika esok mati ?
  • Siapa aku setelah itu ?
  • Apa saja perbekalanku ?
  • Di syurga atau neraka nasibku ?

Mbah Kholil Ganteng
Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk