Pendidikan untuk Pasutri
Bicara soal menghamili ini bakalan seru, karena masalah ini jarang dipelajari dimajlis pendidikan, bagaimana sih istri bisa hamil, apakah di sentilin, apakah dipandangin, apakah dibiarin lalu hamil. Nah mari disini kita bahas.
Pendidikan bagi pasutri (pasangan suami istri) yang baru naik jabatan jadi ibu baru, atau bapak baru agar ketika dikaruniai anak, buah hati belahan jantung, dapat menunaikan kewajibannya sebagai orang tua yang tentunya sesuai dengam yang menjadi sunnah Rosulullah.
Pertama sekali hendaknya bermohon kepada Allah agar saat bayinya lahir di mudahkan lahir dengan selamat dengan membaca doa :
اخرج أيها الولد من بطن ضيقة إلى سعة هذه الدنيا. اخرج بقدرة الله الذي جعلك في قرار مكين إلى قدر معلوم. لو أنزلنا هذا القرآن على جبل لرأيته خاشعا متصدعا من خشية الله وتلك الأمثال نضربها للناس لعلهم يتفكرون هو الله الذي لا إله إلا هو عالم الغيب والشهادة هو الرحمن الرحيم هو الله الذي لا إله إلا هو الملك القدوس السلام المؤمن المهيمن العزيز الجبار المتكبر سبحان الله عما يشركون. هو الله الخالق البارئ المصور له الأسماء الحسنى يسبح له ما في السماوات والأرض وهو العزيز الحكيم. وننـزل من القرآن ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين.
Jabang bayi yang baru dilahirkan dari kandungan ibu sayogyanya diusahakan agar dapat mengikuti jejak sunah Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, dan para ulama terdahulu yang salih-salih yaitu antara lain sebagai berikut :
Hendaklah dibacakan azan pada telinga bayi sebelah kanan dan diiqamati pada telinga sebelah kiri, agar diselamatkan Allah dari gangguan Ummus Sibyan (jin), dan karena mengikuti sunnah Nabi Muhammad sallallau Alaihi wa Sallam, yang paduka laksanakan azan dan iqamat itu di telinganya Sayidina Hasan bin Ali, ketika baru dilahirkan dari kandungan Sayidatina Fatimah al-Zahra' Radliyallahu Anhuma, serta sekaligus menanamkan tauhid ke dalam hati dan pendengarannya.
Hendaklah dibacakan doa:
إني اعيذها بك وذريتها من الشيطان الرجيم
pada telinganya yang kanan.
Hendaklah kepada bayi itu dibacakan surat Ikhlas tiga kali pada telinganya sebelah kanan, karena Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, juga pernah berbuat demikian.
Hendaklah "dicetak" dengan buah kurma. Kalau tidak ada, biasa dengan makanan manis, yang tidak dimasak dengan api.
Hendaklah anak dibacakan surat Al-Qadar atau surat Innaa Anzalnahu pada telinganya yang kanan, karena bayi yang dibacakan Surat tersebut, Allah mentakdirkan, anak tersebut tidak akan berbuat zina selama hidupnya.
(Hasyiyah A/-Jamal Ala Syarhi Al-Minhaj: V/267, Hasyiyah Al-Bajuri: 11/305, Fathul Qarib: 63, Fathul Wahab pada Hamisy Hasyiyah Al-Jamal: V/265).
Hendaklah menunaikan sunah yakni mengaqiqahkan putra lelaki dengan menyembelih kambing dua ekor dan putri wanita dengan menyembelih kambing satu ekor. Ketika menyembelih aqiqah disunahkan pada hari yang ketujuh dari kelahirannya.
Hendaklah menyesuaikan sunah dengan memberi nama yang bagus kepada anak ketika pada hari ke tujuh pula, karena Nabi Muhammad Sallahu Alaihi wa Sallam, bersabda:
انكم تدعون يوم القيامة بأسمائكم واسماء ابآئكم فحسنوا اسمائكم عن ابو درداء
Bahwa pada hari kiyamat kamu akan di undang dengan nama nama bapakmu maka perbaguslah namamu.
Seperti nama Kholil Khoirul Muluk (Kekasih Baik Al Muluk) insha Allah itu merupakan nama yang bagus, semoga bagus, atau Muhammad Miqdam Kamil itu juga bagus.
Setelah mengaqiqahkan hendaknya, memotong atau mencukur rambut bayi dalam yang pada itu disunahkan pula sedekah emas seberat gramasi rambut yang dicukur, atau dengan alternatif lain dengan uang atau makanan sebagaimana taqiran dalam adat jawa. Hal demikian merupakan hal hal yang disunahkan.
Semoga bermanfaat.
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan