Nasihat Habib Umar bin Hafidz
Sahabat SantriLampung yang dimuliakan Allah, jangan lupa untuk senantiasa bersyukur kepada Allah, dan bersholawat kepada Rosulullah. Kegiatan bersyukur adalah media pengundang rahmat Allah, aktifitas bersholawat merupakan media mengundang syafaat Rosulullah, juga merupakan media memperkenalkan diri kita kepada kanjeng Nabi. Sebagaimana kita tahu bahwa kita hidup tidak bertemu kanjeng nabi, sebaliknya pun begitu karena faktanya kita tidak hidup se-zaman bersama beliau Rosulullah, Nah dengan bersholawat itulah kita dapat memperkenalkan diri kepada kanjeng nabi.
Sahabat SantriLampung yang berbahagia; suatu hari ulama yang kharismatik yang masyhur di dunia beliau Al Habib Umar bin Hafidz dari negeri yaman beliau merupakan keturunan dari Kanjeng Nabi pernah berwasiat, :
"Lisan adalah salah satu kurnia istimewa yang Allah berikan kepada manusia.
Meskipun kecil bentuknya, namun sangat besar peranannya."
Dikatakan istimewa sebab dengan fasilitas lisan kita mendapatkan banyak kemudahan yang sering kita rasakan dalam kehidupan. Kemudian lisan memiliki peranan penting yang tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan peranan pentingnya. Bahkan Mbah Kholil Al Andalasiy dalam Mozaiknya "Andai Mayat Bisa Bicara" memapaparkan :
"Seseorang sekalipun sudah dalam posisi menjadi mayat; sungguh! ketika ia diberi tawaran kesempatan untuk bicara oleh Allah, sekali kali ia tak akan menolak penawaran itu, dan dia akan berucap pasti berucap sahadat".
Hal ini menunjukkan bahwa peranan lisan tidak main main pentingnya. Lalu kemudian lisan juga merupakan sarana ibadah yang termasuk dalam jenis Ibadah perkataan, di dalam kitab safinah disebut (bongso qoul) atau ibadah ucapan (Al iqroru billisan), dengan lisan kita dapat menyampaikan rasa syukur kita kepada Allah, memunajatkan doa, mengajukan permohonan taubat dan ampunan serta meminta petunjuk hidayah serta pertolongan dari Allah.
Dengan lisan, seseorang dapat menyatakan keimanannya.
Namun, dengan lisan pula, seseorang dapat ingkar kepada Allah.
Dengan lisan seseorang bisa bersyahadat mengikrarkan keyakinan aqidahnya yaitu ke-esaan Allah. Tidak ada tuhan yang haq disembah selain Allah, juga mengikrarkan persaksiannya bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, Mashur dalam kesepakatan ulama bahwa fitrah Islam (status keislaman) itu rentan batal, Karenanya Muslim tak pernah berpisah dengan syahadat dalam tiap sholatnya. Batalnya keislaman bisa terjadi karena perbuatan yang mengarah ke arah syirik, juga bisa dikarenakan perkataan yang munkar.
Melalui lisan, seseorang dapat menyeru kepada Allah, dan melalui lisan juga, seseorang boleh menyeru kepada syaitan.
Dengan lisan seseorang dapat berdakwah wa ta'awanu alal birri wataqwa menyampaikan hukum hukum Allah, menyampaikan wasiat wasiat para Rosul, wasiat para wali kekasih Allah, mengajak kepada kebaikan, menuntun seseorang memahami ayat ayat Allah, mengajak agar tetap membangun hubungan baik kepada Allah, serta kembali kepada Allah dengan meningkatkan kualitas ibadah ke arah yang lebih baik. Namun perlu berhati hati pula, sebab dengan lisan seseorang juga dapat menularkan tabiat tabiat iblis, mengajak kepada apa apa yang disenangi syaitan, seperti hasud, namimah ngerupi dll.
Dengan lisan pula seseorang dapat masuk syurga, dengan lisan pula seseorang dapat terjerumus ke dalam neraka."
Dalam sebuah hadits dijelaskan barang siapa yang akhir perkataanya Laa ilaaha illalloh maka baginya syurga, namun untuk dapat mati mengucapkan kalimat ini bukanlah perkara yang gampang. Dan dengan lisan seseorang bisa mati su'ul khotimah dengan mengucapkan perkataan perkataan yang buruk seperti perkataan perkataan misoh dll...
Sementara demikian, semoga bermanfaat... dengan membaca semoga menjadi washilah kita disayang Allah, dirindu rindu Rosululloh, karena apa, membaca, mau membaca, itu berarti meu men-dawamkan perintah Allah, Iqro! Bacalah... semoga bermanfaat.
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan