Orang Berilmu itu Keren

Guru-guruku kerap menasihatiku, ketika kau punya banyak waktu dekatilah Ilmu, sekali kali ia sangat menguntungkan dan tak akan membuatmu rugi. Bicara soal Ilmu maka tak kenal umur, tak kenal strata intelektual, tak kenal profesi, wajibnya individu untuk berilmu itu menyeluruh bagi kalangan manusia; mulai dari balita, remaja, dewasa, tua, tua renta, bahkan sudah bau tanah pun masih memikul beban wajib mencari ilmu. Standar dari Allah mencari Ilmu itu sedari buaian sampai liang lahat.

Sahabat SantriLampung rohimakumullah, Ketahuilah bahwa Orang berilmu itu keren. Bagaimana tidak silahkan telaah baik baik hadits berikut ;

Riyadhus Shalihin 1388

مَنْ سَلَكَ طََرِيْقاً يَبْتَغِي فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ لََهُ طََرِيْقاً إِلَى الجَنَّةِ، وَإِنَّ المَلَائِكَةَ لََتََضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضاً بِِمَا يَصْنَعُ، وَإِنَّ الْعَالِمَ لََيَسْتَغْفِرُ لََهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمنْ فِي الَأرْضِ حَتَّى الحِيْتَانُ فِي المَاءِِ، وَفََضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كََفَضْلِِ الْقََمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ، وَإِنَّ الْعُلََمَاءَ وَرَثََةُ الَأنْبِيَاءِِ وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لََمْ يُوَرِّثُوا دِيْنَاراً وَلَا دِرْهَماً وَإِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فََمَنْ أََخَذَهُ أََخَذَ بِحَظِّ وَافِرٍ .

Dari Abu al-Darda' ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:

Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga, dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya kepada pencari ilmu, karena ridha terhadap apa yang ia perbuat. Sesungguhnya, penghuni langit dan bumi sampai ikan-ikan di laut pun memintakan ampun bagi orang yang berilmu. Keutamaan seorang berilmu dibandingkan ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama dibandingkan semua bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar atau pun dirham, akan tetapi mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya berarti ia telah mendapatkan bagian yang banyak. (HR Abu Daud dan al-Tirmizi).

Hadis sahih, diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 3157; al-Tirmizi, hadis no. 2606; Ibn Majah, hadis no. 219; Ahmad, hadis no. 20723; dan al-Darimi, hadis no. 346.

Orang yang berjalan menuju majlis ilmu maka sejatinya ia sedang mendekatkan dirinya menuju Syurganya Allah, seperti kita tahu bahwa perjalanan menuju syurga itu perjalanan yang amat panjang dan lama sekali, dengan seringnya seseorang menimba ilmu (belajar)  maka secara tidak langsung perjalanan menuju syurga yang kita yakini begitu lama itu sudah mulai kita tempuh sejak kita masih ada di dunia. Sampai disini bisa difahami ya... sehingga makin sering kita belajar, makin dekatlah syurga kita, bahkan makin baik keilmuan kita, makin bagus pula derajat kita dan kedudukan kita kelak disyurga.

Seseorang yang belajar meningkatkan kualitas keilmuan untuk menjadi pribadi yang berilmu maka ia berada dibawah naungan malaikat (rahmat) yang tugasnya menebarkan rahmat, bahkan tidak sekedar itu penduduk langit beserta semesta alam akan senantiasa memintakan ampunan. Keren gak tuh???. Makanya jangan lihat SantriLampung sebagai halaman biasa gaes, insha Allah ini halaman yang  luar biasa. Penulisnya itu sekalipun tak masyhur (terkenal) di bumi, tapi Insha Allah Masyhur di langit. Aamiiin... kata Allah : Ana 'inda dzonniy abdiy biy... (Allah menyesuaikan persangkaan hamba-Nya). yah meski kepedean gak papalah... buat latihan PD sepanjang positif. Dimaklum lah ya ...

Orang yang berilmu itu akan lebih bercahaya dibanding ahli ibadah namun tanpa ilmu, yaitu  orang orang yang ibadah hanya sekedar meniru-niru tanpa mau berpayah membaca ilmu sebagai dasar ibadah, atau pun mencari guru sebagai pembimbing ibadah. Karena itu mari ibadah dan mari berilmu sebab orang yang ahli ibadah dan berilmu, tentu cahayanya akan makin terang dan bahkan akan dikenali oleh penduduk langit.

Semoga bermanfaat, Jangan lupa berilmu, jangan tinggalkan membaca, ingat membaca adalah sarana efektif meningkatkan kualitas ilmu terutama Ilmu Agama. Dengan membaca dapat melihat jendela sejarah masa silam dan menatap masa depan, bahkan dapat mengetahui rencana-Nya Allah.