Jujur menurut Pandangan Abu Hamid At Thusi
Lima bentuk sifat jujur menurut Imam Al-Ghazali adalah jujur dalam niat, jujur dalam ucapan, jujur dalam perbuatan, jujur dalam kemauan, dan terakhir jujur menepati janji. Imam Al-Ghazali sendiri adalah seorang teolog muslim sekaligus filsuf yang sangat tersohor. Nama lengkap beliau adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi Asy-Syafi'i.
Berikut adalah penjelasan masing-masing bentuk kejujuran menurut Imam Al-Ghazali.
JUJUR DALAM UCAPAN.
Artinya adalah semua kata atau pun kalimat yang keluar dari mulut seseorang hendaklah mengandung kebenaran. Bukan kebohongan apalagi fitnah.
JUJUR DALAM NIAT.
Niat adalah awal dari segalanya termasuk perbuatan. Oleh sebab itu perlu adanya kejujuran dimulai dari niat yang selaras dengan apa yang diperbuat.
JUJUR DALAM KEMAUAN.
Artinya adalah bahwa jujur dalam niat tidak saja cukup, harus ditopang dengan kemauan untuk untuk berbuat jujur dalam perbuatan, ucapan dan sebagainya.
JUJUR MENEPATI JANJI.
Ini terkait dengan sifat amanah. Mereka yang jujur akan menunaikan amanah yang dibebankan kepadanya dengan segenap usaha.
JUJUR DALAM PERBUATAN.
Jujur bukan sekedar di hati (niat) atau di mulut (ucapan) tetapi juga pada perbuatan, pada apa-apa yang kita lakukan hendaknya selaras dengan apa kita niatkan dan ucapkan.
Gusmuluk, bagaimana jika kejujuran itu tidak selaras? "Kan ada tuh gusmuluk, Orang sedekah tapi karena tamak mengharapkan balasan kelipatan, bukan semata-mata ibadah, padahal, tanpa ia mengharap balasan kelipatan, Allah gak goblok, Allah pasti membalas kebaikannya dan Allah gak ingkar janji."
Jawab : Ketika memang demikian; maka masih tumbuh subur benih nifaq dalam hatinya, Allahu a'lam, semoga Allah membimbing kita semua dengan hidayahnya.
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan