Manusia tidak suka Mati itu...
Sahabat SantriLampung Rohimakumullah, jika ditanyakan kepadamu kenapa manusia tidak suka mati? Maka jawablah olehmu seperti ini.
وأما كراهية الموت فإمر طيبعي لا يكاد الإنسان ينفك عنه ، وذلك لأن الموت وؤلم في النفسه ، ومفرق بين الإنسان وبين محبوباته ومألو فاته من دنياه
Adapun sikap tidak suka mati maka hal itu adalah perkara yang alami. Karena manusia tidak luput dari kematian. Hal itu disebabkan kematian adalah sesuatu yang menyakitkan yang memisahkan manusia dengan kekasihnya serta dunia yang dicintainya.
ولما قال رسول الله -صلَّى الله عليه وآله وسلَّم- :((من أحبَّ لقاءَ الله أحبَّ الله لقاءَه . ومن كَرِهَ لقاءَ الله كَرِهَ الله لقاءَه ))
Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa menyukai penjumpaan dengan Allah, maka Allah suka berjumpa dengannya. Dan siapa yang tidak suka berjumpa dengan Allah, maka Allah tidak suka berjumpa dengannya.
قالت له عائشة رضي الله عنها: يارسول الله ، كلُّنا نكره الموت ؟ فقال عليه الصلاة والسلام : ((إن المؤمن إذا حضره الموت بُشِّر برحمة الله، فإحبَّ لقاء الله وأحبَّ الله لقاءه ، وإن الكافر إذا حضره الموت بُشِّر بعذاب الله ، فكره لقاء الله وكره الله لقاءه ))
Aisyah ra berkata kepadanya : Ya Rasulullah kita semua tidak suka mati ? Nabi menjawab : “Sesungguhnya orang mukmin itu apabila datang kematian kepadanya, ia dikabari akan mendapatkan rahmat Allah, maka ia suka berjumpa dengan Allah dan Allah suka berjumpa dengannya. Sesungguhnya orang kafir itu apabila datang kematian kepadanya, ia dikabari akan mendapat siksa hingga ia tidak suka berjumpa dengannya.
وفي وصف المؤمن المحبوب المذكور في قوله عليه الصلاة والسلام عن الله :((ما تقرَّب المتقرِّبون...)) فساق الحديث عن الله تعالى إلى أن قال تعالى :((وما تردَّدت في شيء أنا فاعله كتردِّدي في قبض نفس عبدي المؤمن يكره الموت، وأكره مساءته ، ولا بدَّ له منه)).
Rasulullah saw bersabda dalam hadits Qudsi mengenai sifat orang mukmin yang dicintai hingga Allah bersabda : “Tidaklah Aku ragu melakukan sesuatu seperti keraguanKu dalam mencabut nyawa hambaKu yang mukmin. Ia tidak suka mati sedangkan Aku tidak suka menyakitinya, padahal ia harus mengalami kematian.”
فانظر كيف وصفه بكراهية الموت مع كمال إيمانه، وعلو منزلته عنده تعالى ، تعلم صحة ما ذكرناه
Lihatlah bagaimana Allah menggambarkannya sebagai orang yang tidak menyukai kematian, padahal ia memilki iman sempurna dan derajat tinggi di sisi Allah.
Sahabat TheSantri telah dipaparkan bahwa Rasa Takut terhadap Mati adalah sifat Alami yang memang Allah suntik dalam diri kita, tujuannya adalah agar kita membangun hubungan kepada Allah dengan baik, makin takut mati, makin baik lagi hubungan, atau bisa juga supaya ketergantungan kita kepada Allah yang maha segala galanya semakin baik, kita itu lemah disisi Allah Azza wa Jalla. Jangankan hanya sekelas kita, Nabi Ibrohim saja ketika akan dicabut nyawanya sempat protes ke Izroil. Dan menyuruh izroil bilang ke Allah saya (ibrohim) masih pingin hidup.
Namun seyogyanya mukmin yang baik, justru bahagia ketika meninggal dunia, selain karena hadits di atas yang menjelaskan bahwa Allah mengikuti perasaan kita ketika meninggal. Kita harus bahagia karena tidak akan lagi berbuat dosa, dan kerusakan di atas muka bumi, gak repot lagi nurutin brodot dan juga hawa nafsu dll. Kita juga harus yakin bahwa tidak ada perjumpaan yang di nanti nanti oleh ruh kecuali penciptanya.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan