Indikator Keberhasilan Ramadhan
Sahabat pembaca SantriLampung yang dimuliakan Allah di mana pun berada, diantara tanda tanda orang berhasil dalam menunaikan Ibadah Puasa ramadhan ialah ia tetap senang dan gemar beramal shalih setelah ramadhan itu usai. Datang ramadhan lagi makin baik lagi itu adalah ciri utama keberhasilan seseorang dalam meraih keberhasilan Ramadhan.
Sesungguhnya Allah melatih manusia di bulan puasa untuk membiasakan berbuat kebajikan, tidak hanya di bulan yang suci namun di bulan-bulan setelahnya. Para ulama menjelaskan bahwa tanda puasa Ramadhan diterima adalah membiasakan puasa setelah Ramadhan. Hal tersebut berlaku juga untuk semua jenis kebaikan yang dilakukan di bulan suci, misalnya bersedekah, membaca Al-Qur'an, shalat sunnah dan lain-lain, jika amal kebaikan serupa berlanjut setelah Ramadhan, maka hal tersebut menjadi tanda diterimanya amal-amal serupa yang dilakukan di bulan suci. Hasanah singkat ini semoga dapat dijadikan bekal untuk memperbaiki tekad, sebagaimana semua maklum bahwa, bertemu Ramadhan tahun ini tidak ada jaminan akan bertemu lagi ditahun mendatang.
Sebaliknya, jika setelah puasa kelanjutannya adalah berbuat dosa, maka itu adalah tanda ditolaknya puasa dan kebaikan lain yang dilakukan di bulan puasa. Syekh Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan:
إن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده كما قال بعضهم ثواب الحسنة الحسنة بعدها. فمن عمل حسنة ثم أتبعها بحسنة بعدها كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم أتبعها بسيئة كان ذلك علامة على رد الحسنة وعدم قبولها.
"Sesungguhnya membiasakan puasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda atas diterimanya puasa Ramadhan, karena bila Allah menerima amal seorang hamba, ia akan diberikan pertolongan melakukan amal saleh setelahnya, seperti ucapan sebagian ulama; pahala suatu kebaikan adalah kebaikan serupa setelahnya. Maka barang siapa melakukan kebaikan, kemudian diikuti dengan kebaikan lain setelahnya, hal tersebut merupakan tanda atas diterimanya kebaikan yang pertama. Sebagaimana orang yang beramal baik, kemudian dilanjutkan dengan amal buruk, hal tersebut adalah tanda atas ditolak dan tidak diterimanya kebaikan (yang dilakukan sebelumnya)" (Syekh Ibnu Rajab al-Hanbali, Lathaif al-Ma'arif, hal. 394).
Merasa takut melakukan dosa di siang hari saat puasa, sesungguhnya merupakan hal positif yang pantas diberikan kredit poin. Namun mental demikian sangat disayangkan bila tidak berlanjut di malam hari, bahkan alangkah lebih baik lagi bila kebiasaan takut melakukan dosa berlanjut di selain bulan Ramadhan. Hal tersebut sebagai upaya agar puasa dan segenap amal saleh kita di bulan suci diterima oleh Allah subhanahu wata'ala.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan