Pengertian Dzauq
Sahabat Santri Lampung yang budiman, Di dalam disiplin ilmu tasawuf, ada istilah dzauq. Nah kita akan bahas masalah ini untuk menambah wawasan keilmuan. Menurut al-Ghazali, adz-dzauq merupakan kehadiran hati (hudhur al-qalb) ketika salik berdzikir kepada Allah secara kontinyu (terus-menerus).
Buah dari dzikir itu, kata al-Ghazali, menghasilkan cita rasa spiritual (dzauq) paling dalam di tengah kesadaran tertinggi.
Dzauq merupakan tahapan hal atau al-ahwal (kondisi spiritual) pertama dalam pengalaman pengungkapan diri Allah (tajalli). Dzauq juga bisa dipahami sebagai kondisi ruhani/pengalaman spiritual salik yang larut dalam kecintaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Kecuali orang-orang yang benar mencintai kehidupan akhirat dan menjaga perilaku setiap harinya untuk merasakan dzauq.
Dzauq terbagi menjadi dua jenis diantaranya;
Pertama, Dzauq Bathinyyah (Dzauq rohani), yakni semua rasa yang dialami oleh hati atau bathin seperti rasa tenteram, sebab merasa nikmat dalam berdzikir, shalat, dan lain sebagainya.
Kedua, Dzauq Dhahiriyyah (Dzauq jasmani) yaitu semua rasa yang diterima oleh panca indera, seperti bau wangi, rasa sakit, pedas, asin, pahit, asam dan lain sebagainya.
Demikian semoga menjadi tambahan ilmu terutama bagi yang sedang menggeluti dunia tasawuf.
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan