Konsekwensi Pengakuan ...

Sahabat SantriLampung yang dihidayahi Allah di mana pun saja berada, semoga barokahnya membaca hasanah ini dimudahkan segala urusan dan dalam ketaatan.

Sahabat perlu ingat, bahwa sebagai konsekwensi pengakuan Laa ilaaha illalloh maka kita harus sungguh-sungguh mempercayai-Nya sebagai satu-satunya tempat untuk menggantungkan harapan; serta satu-satunya tempat bersandar menyerahkan diri tunduk untuk di atur oleh-Nya. Disamping itu, kita wajib taat pada apa yang diperintahkan-Nya, ikhlas pada apa pun yang ditetapkan-Nya, menerima pembagian rezeki yang telah diatur-Nya (sedikit mapun banyak), serta berikhtiar sebaik mungkin.

Pengucapan  Laa ilaaha illalloh harus benar benar keluar dari dalam lubuk hati sanubari, tidak sekadar meluncur dari bibir saja, tetapi harus dibarengi dengan beberapa hal yang menjadi konsekwensinya. Berikut beberapa indikator konsekwensi dari pengakuan Laa ilaaha illalloh :

• Seyogyanya orang yang lidahnya sudah Laa ilaaha illalloh, tidak menggunakan lidahnya untuk menggunjing, mengadu domba, membual (nguprus, berkata yang sia sia atau berkata dengan perkataan yang mengandung maksiat.

• Seyogyanya orang yang hati sanubarinya telah mengakui Laa ilaaha illalloh secara haq, tidak mengeluarkan perasaan bermusuhan, melakukan  kebohongan secara sirr rahasia, dan dengki terhadap kawan.

• Seyogyanya orang yang dalam kesehariannya berdzir Laa ilaaha illalloh mampu menjaga pandangannya dari yang haram. 

Pandangan memanglah sekilas biasa, tapi tak jarang ketika mata memandang janda akalnya terhipnotis nafsu, mata boleh memandang wajah janda, akal sudah kewilayah paha dan sekitarnya, sementara hati berfatwa haram haram halalin. Hahaha

• Kemudian perutnya tidak menerima sesuatu yabg haram, tidak mengkonsumsi yang haram.

• Kemudian tangannya tidak meraih sesuatu yang haram, tetapi meraih sesuatu yang didalamnya terdapat unsur taat kepada Allah.

• Kakinya tidak akan berjalan di dalam kemaksiatan, tetapi berjalan didalam ketaatan kepada Allah dan digunakan untuk menemukan ridho-Nya, serta hanya akan melangkah pada pergaulan yang shalih yang ahli ilmi ahli wara'.

• Ketaatannya murni karena Allah dan mengharap ridho Allah semata. Tidak mengharapkan hal lain.

Semoga menjadi wasiat yang manfaat, tidak ternafikkan oleh kita semua termasuk penulis, bahwa lagi lagi kita adalah manusia yang lemah yang untuk mengamalkan beberapa indikator konsekwensi di atas sangatlah berat, Suwwwangat berat. Namun dengan membaca ini, setelah membaca ini; semoga Allah beri kita semua rahmat (pertolongan) untuk bisa melaksanakannya. Dan menjadikan kita, keluarga kita semua, bagian dari  ahli laa ilaaha illaloh sampai hari qiyamat. Wallohu a'lam semoga Allah maklumi kelemahan kita dan lalu mengampuni kita semua.