Dua Sebab Kebinasaan Umat
Jamaah Shalat Isya dan Tarawih yang dirahmati oleh Allah
Puji syukur selalulah kita panjatkan kehadirat Allah, karena telah memberikan anugerah dan karunia yang sangat besar kepada kita, sehingga bisa hadir dalam masjid yang mulia ini untuk melaksanakan shalat fardhu Isya dan Tarawih secara berjamaah.
Shalawat dan salam semoga tercurah dan terlimpah untuk baginda yang mulia panutan umat, penunjuk jalan kebenaran dan sebagai teladan umat sampai akhir zaman yaitu Rasulullah Muhammad, kepada ahli keluarga beliau, sahabat- sahabat beliau, dan kepada seluruh umat beliau yang setia mengamalkan sunnah- sunnah beliau hingga akhir dunia ini.
Judul Kultum kali ini adalah : Dua Sebab Kebinasaan Umat
Jamaah Shalat Isya dan Tarawih yang dirahmati oleh Allah
Dua sebab kebinasaan umat dikarenakan pertama tidak mau mencegah kemungkaran atau kerusakan dan yang kedua tenggelam dalam urusan atau kemewahan dunia. Inilah dua sebab kehancuran umat. Dan Allah telah mengingatkan manusia akan hal ini, yaitu mengapa tidak ada orang yang memeiliki keutamaan untuk mencegah kemungkaran atau kerusakan dipermukaan bumi. Hal ini telah Allah firmankan dalam Al Quran :
فَلَوْلَا كَانَ مِنَ ٱلْقُرُونِ مِن قَبْلِكُمْ أُو۟لُوا۟ بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْفَسَادِ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّنْ أَنجَيْنَا مِنْهُمْ ۗ وَٱتَّبَعَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مَآ أُتْرِفُوا۟ فِيهِ وَكَانُوا۟ مُجْرِمِينَ
“Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa."
Dalam ayat ini Allah memberikan penjelasan bahwa kebinasaan pertama, hendaknya ada sekelompok orang atau umat yang mencegah kemungkaran dan kerusakan di muka bumi ini. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran :
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
"Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung".
Dalam ayat ini Allah memerintahkan hendaknya ada segolongan orang yang menyuruh mencegah kemungkaran dan merekalah orang-orang yang beruntung.
Dan orang yang menyuruh pada kebaikan dan mencegah kemungkaran Allah juga memberi predikat sebagai sebaik-baik umat. Hal ini senada dengan firman Allah dalam Al Quran :
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah."
Allah memberikan status umat yang terbaik bila kita mau menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dan menyuruh mencegah kemungkaran secara bertingkat, hendaklah cegah kemungkaran menggunakan tangan, bila tidak sanggup maka cegah dengan lisan, bila tidak sanggup maka cegah dengan hatinya dan itulah selemah-lemahnya iman. Hal ini senada dengan hadits Nabi dengan sanad yang shahih dari sahabat berkata bahwa pernah mendengar Rasulullah bersabda ;
مَن رَأَى مِنْكُم مُنْكَرًا فَاليُغَيِّرُهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَم يَسْتَطِع فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَم يَسْتَطِع فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أضْعَفُ الإيْمَان
“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya (kekuasaannya); jika ia tidak mampu, maka dengan lidahnya (menasihatinya): dan jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya (merasa tidak senang dan tidak setuju), dan demikian itu adalah selemah-lemah iman."
Kebinasaan kedua, adalah kecintaan kepada kemewahan dunia.
Kecintaan pada kemewahan dunia merupakan sebab kebinasaan, sebagaimana ayat yang kita sampaikan pada awal pembicaraan tadi, yaitu di akhir ayatnya Allah menyampaikan firman-Nya:
وَٱتَّبَعَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مَآ أُتْرِفُوا۟ فِيهِ وَكَانُوا۟ مُجْرِمِينَ
"dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa."
Pada ayat ini Allah memberikan penjelasan bahwa orang yang zhalim dan hanya mementingkan kemewahan dan kenikmatan dunia mereka termasuk orang-orang yang berdosa. Hal yang paling dikhawatirkan Nabi dalam hadits beliau dengan sanad yang shahih dari sahabat Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda :
مَا أخْشَ عَلَيْكُمُ الفَقْرَ وَلَكِن أخْشَ عَلَيْكُمُ التَّكَاثُر
"Yang aku khawatirkan pada kalian bukanlah kemiskinan, namun yang ku khawatirkan adalah saling berbangganya kalian (dengan harta)."
Lihatlah bukan kemiskinan yang dikhawatirkan Rasulullah tetapi saling berbangga-bangga dengan harta yang dimilikinya. Padahal harta hanya akan ditinggal mati.
Demikian yang dapat kami sampaikan lebih dan kurang mohon dimaafkan. Semoga bermanfaat untuk diri saya dan jamaah sekalian. Kebenaran datang dari Allah janganlah kamu ragu-ragu dari padanya.
الحَقُّ مِن رَبِّكَ فَلَا تَكُونُوا مِنَ المُمْتَرِين
"Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhanmad) termasuk orang-orang yang ragu.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan