Dosa Kecil dan Dosa Besar
Dosa adalah hal yang tidak nampak baik dalam bentuk maupun jumlah, tidak terlihat baik saat bertambah maupun berkurang. Ia adalah bagian urusan ghaib yang harus diimani oleh setiap muslim.
Namanya Dosa!, jika ia di analogikan sebagai makanan maka ia bak makanan favorit para manusia, kerap dikonsumsi sejak usia baligh (mumayiz) hingga usia balik (pulang) ke Rahmatullah alias innalillah.
Tidak jarang terjadi ketika seseorang sudah jadi mayat, ia masih menuntut yang hidup untuk berdusta, sering kita perhatikan peristiwa saat moodin hendak menyalati jenazah, moodin akan bertanya "apakah jenazah ini orang yang baik?" lalu para jamaah shalat jenazah menjawab "iya", padahal dalam pada itu boleh jadi saja jenazah yang hendak disalati adalah jenazah orang yang zalim atau pezina misalnya.
Sahabatku ketahuilah bahwa Hanya Allah pemilik wewenang menghapus dan tidaknya suatu dosa sebagaimana sering kita baca di ujung sayidul istighfar ;
فإنه لا يغفر الذنوب إلا انت (انت اي هو الله)
Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau ya Allah.
H A T I - H A T I L A H
Berdosa itu tidak berasa namun beresiko, dapat mengakibatkan pemiliknya mendapat azab dan siksa secara tunai maupun nontunai (ditangguhkan kelak di neraka).
Para ulama telah membagi dua jenis dosa, pertama; dosa besar dan kedua; dosa kecil. Kedua dosa tersebut sama sama memiliki resiko yang yang dapat membahayakan pelakunya baik di dunia maupun akhirat.
Rosulullah bersabda;
لَا صَغِيْرَةَ مَعَ الْاِصْرَارِ وَلَا كَبِيْرَةَ مَعَ الْاِسْتِغْفَارِ
Dosa yang ringan janganlah dianggap ringan jika dikerjakan terus menerus, dan dosa yang berat itu jangan dianggap besar bila selalu disertai memohon ampunan (kepada Allah).
Susulah dosa dengan taubat!. Dosa kecil maupun dosa besar akan berbahaya bila tidak segera disusul dengan taubat, hal tersebut pernah dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya berikut ;
وَاَنِيۡبُوۡۤا اِلٰى رَبِّكُمۡ وَاَسۡلِمُوۡا لَهٗ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَكُمُ الۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنۡصَرُوۡنَ ٥٤
Kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak akan ditolong.
وَاتَّبِعُوۡۤا اَحۡسَنَ مَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡكُمۡ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَكُمُ الۡعَذَابُ بَغۡتَةً وَّاَنۡتُمۡ لَا تَشۡعُرُوۡنَۙ ٥٥
Ikutilah sebaik-baik apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu (Alquran) sebelum azab datang kepadamu secara mendadak, sedangkan kamu tidak menyadarinya. (QS Az-Zumar: 54-55).
Dari keterangan diatas kita tidak boleh meremehkan dosa menurut kecil dan besarnya pun menurut sifat ghofurnya Allah. Sebab kita tidak tahu ketika kita bertaubat apakah sifat ghofurnya Allah akan menerima taubat kita atau tidak.
Sekali lagi jangan remehkan dosa kecil sebab ia bisa menjadi dosa besar apabila dilakukan secara terus-menerus terlebih lagi jika dosa maksiat kecil yang kita lakukan sampai ditiru orang maka akan menjadi dosa jariyah yang bisa menggunung. Akhirnya; secara hakikat dosa kecil atau pun besar adalah sama saja. Sama sama harus kita hindari agar kita tidak celaka dunia dan akhirat.
Dinukil dari Kitab : Nasihat nasihat Pengabdian. Karya : Imam An Nawawi

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan