Hukum Berdzikir kepada Allah tanpa berwudhu



Imam Syafi'i berkata: Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu bahwa seorang laki-laki melewati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dimana beliau sedang membuang air kecil. Lalu ia memberi salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membalas salamnya. Tatkala orang itu telah lewat, lalu ia dipanggil oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun bersabda, 


"Sesungguhnya yang membuatku menjawab salam engkau adalah karena takut ketika engkau pergi, engkau akan mengatakan, 'Aku telah memberi salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun beliau tidak menjawab salamku'. Apabila engkau melihatku dalam keadaan seperti ini, maka janganlah engkau memberi salam kepadaku. Apabila engkau melakukannya juga, maka aku tidak akan menjawab salammu. " 


Tartib Musnad Imam Syafi'i, pembahasan tentang bersuci, bab ke-9 "Tayammum", hadits no. 133, hal. 44, juz 1.


Dari Ibnu Shammah, ia berkata, "Aku melewati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dimana beliau sedang membuang air kecil, maka aku memberi salam kepadanya. Namun beliau tidak membalas salamku sampai beliau berdiri dekat dinding, lalu beliau menggosok dinding itu dengan tongkat yang ada bersama beliau. Kemudian beliau mengusap dinding itu dengan kedua tangannya, lalu beliau menyapu muka dan kedua lengannya. Kemudian, barulah beliau menjawab salamku." 


Baca juga :

Tartib Musnad Imam Syafi'i, pembahasan tentang bersuci, bab ke-9 "Tayammum ", hadits no. 132 hal. 44, juz l.


Dari Sulaimanbin Yasar, "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke sumur Jamal untuk suatu keperluan (buang hajat), kemudian beliau kembali. Lalu Sulaiman bin Yasar memberi salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun beliau tidak menjawabnya sampai beliau mengusap dinding, kemudian beliau menjawab salam Sulaiman bin Yasar itu. " 


Tartib Musnad Imam Syafi'i, pembahasan tentang bersuci, bab ke-9 "Tayammum" hadits no. 134, hal. 45, juz 1.


Imam Syafi'i berkata: Ini merupakan dalil bahwa seyogianya siapa saja yang melewati seseorang yang sedang membuang air kecil atau air besar agar menahan dirinya dari memberi salam kepadanya.


Ini juga merupakan dalil bahwa bolehnya (mubah) menjawab salam pada kondisi demikian, karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab salam dalam keadaan seperti itu. Juga sebagai dalil boleh (mubah) nya tidak menjawab salam hingga keluar dari kondisi seperti itu, lalu bertayamum kemudian menjawab salam. Meninggalkan untuk menjawab salam (pada keadaan tersebut) tidak termasuk mengabaikan syariat menjawab salam, akan tetapi menagguhkannya hingga selesai tayamum.


image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
73264 25073 75473

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk