Ketika Rumah tak lagi Aman bagi Anak

Rumah yang nyaman, keluarga harmonis, dan penuh kasih sayang adalah impian bagi semua orang. Hingga ada istilah "Rumahku surgaku". Namun apa jadinya jika rumah laksana neraka? Tiap hari terjadi pertengkaran. Suami istri saling serang. Anak-anak terabaikan, menjadi korban keegoisan orang tua. 

Akhir-akhir ini, layar kaca dan jagad maya dipenuhi dengan berita kekerasan pada anak. Miris, disaat beberapa orang mengharapkan kehadiran buah hati, namun banyak orang tua tega membunuh darah dagingnya sendiri. Ada yang di simpan di mesin cuci hingga gagal napas. Ada yang diglonggong tanpa perikemanusiaan, ada yang dibuang di tempat sampah, dan berbagai perlakuan keji lainnya. Di sisi lain, seorang bapak yang diharapkan mampu memberi perlindungan dan kepemimpinan pada anak-anak, justru menodai dengan cara diperkosa dan digauli secara keji. Astaghfirullah.

Sumber Masalah

Akibat dari adanya jaminan kebebasan dalam berbagai hal seperti kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, kebebasan kepemilikan dan kebebasan berperilaku memicu kerusakan di berbagai lini kehidupan. Semua orang bebas melakukan apa saja demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Lebih parah, dengan adanya jaminan kebebasan ekonomi, siapapun berhak mendapatkan kekayaan dengan cara apapun.

Indonesia yang menganut sistem ekonomi kapitalistik, senantiasa memproduksi konten-konten dewasa seperti pornografi yang mampu membangkitkan naluri jinsiyah. Kerena hal ini menjadi peluang terbesar untuk meraup keuntungan materi. Tak peduli jika efeknya dapat berakibat pada maraknya kekerasan seksual. Perilaku menyimpang seks, dan pemenuhan hasrat seksual yang salah. Bahkan anak-anak menjadi korban pemenuhan nafsu bejat akibat banyaknya orang yang terpapar pornografi.

Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung bagi anak tak lagi aman karena orang tua yang terinfeksi virus pornografi ini. Hasrat seksual yang terus dibangkitkan via konten-konten porno yang dilihat setiap hari, membutuhkan pemenuhan. Namun karena istri yang ikut bekerja untuk menopang ekonomi keluarga, membuat para ayah tega melampiaskan pada darah dagingnya.

Sungguh, keruwetan yang terjadi dalam keluarga adalah efek dari penerapan sistem kehidupan sekuler-liberal.

Baca juga :

Bagai mata rantai yang saling berkaitan. Sulitnya mencari pekerjaan bagi laki-laki mengharuskan para ibu untuk ikut berjuang mencari nafkah. Anak-anak yang masih dalam pengasuhan terpaksa ditinggalkan bersama ayah atau pembantu. Sehingga berbagai masalah di atas muncul. 

Solusi Tuntas Hanya dengan Islam

Tak ada satupun sistem kehidupan yang mampu memberikan perlindungan dan kenyamanan hakiki selain Islam. Karena Islam meletakkan segala sesuatu sesuai porsi dan tempatnya. Keluarga sebagai sekolah pertama dan utama bagi anak berperan penting dalam mendidik dan membentuk generasi unggul. Hal ini diperankan oleh orang tua. 

Ayah berkewajiban mencari nafkah, memimpin dan membimbing keluarga. Sementara Ibu sebagai "Ummu wa rabbatul bayt", bertugas mengatur urusan rumah tangga dan memberikan pendidikan aqidah kepada anak sebagai modal dan benteng dari paparan kapitalisme.

Jika semua peran dijalankan dengan benar dan di dukung oleh sistem kehidupan yang benar maka tidak akan terjadi kasus kekerasan pada anak. Pelecehan seksual. Dan berbagai problematika yang muncul sebagaimana saat ini. 

Rusaknya keluarga akibat dari tidak diterapkannya sistem Islam. Karena sistem Islam jika diterapkan secara sempurna, akan mampu menenteramkan dan memberikan kesejahteraan. Baik dari sisi ekonomi, maupun yang lainnya. Karena Islam bukan hanya agama yang mengatur urusan privat. Melainkan sistem yang memiliki aturan kehidupan dari segala aspek. Kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara diatur dengan sempurna.

Tak ada kesenjangan ekonomi yang mengakibatkan tingginya angka kemiskinan. Karena sumber dari segala penyimpangan berasal dari sistem buatan manusia yang meniadakan Tuhan. Terbukti dari penerapn sistem Islam kaffah, dunia Islam pernah merasakan kejayaan selama 14 abad. Pada masa itu sangat sedikit terjadi kasus-kasus di atas. Bahkan hampir tak ditemukan kasus pelecehan seksual orang tua terhadap anak kandungnya. Atau pembunuhan ibu pada darah dagingnya. Masihkah ragu dengan sistem yang telah terbukti berjaya? Dialah siatem Islam Kaffah, yaitu Khilafah Islamiyyah. 

Wallahu a'lam.

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
72434 24596 74642

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk