Pengertian Hidayah Al Aqli

Hidayah Al-‘aqli - Al 'aqlu dalam bahasa arab yang  artinya ikatan. Dalam melakukan perbuatan dan melontarkan perkataan manusia secara otomatis terikat oleh akalnya sehingga mereka selalu terkontrol dan terarah. Inilah rahasia di balik gencarnya perintah Allah swt dalam al-quran untuk menggunakan akal sehat “afala ta’qilun, afala tatafakkarun”.

Di dalam surat Al-Mulk ayat 10 Allah menceritakan bahwa sebab terjerumusnya seorang manusia ke dalam neraka adalah mendisfungsikan akal sehatnya. Ini adalah isyarat kepada kita bahwa Allah swt telah merekomendasikan kepada manusia agar menggunakan akal sehat sebagai petunjuk dalam mengambil keputusan dan sikap saat hidup di dunia ini.

Baca juga :

Ada kosa kata lain yang memiliki arti sama dengan akal, yaitu al-fuadu dan al-qolbu. Keduanya juga dipakai untuk menegur manusia agar tidak lalai dalam menggunakan akal sehatnya, Allah swt telah menghina dan mencela terhadap manusia akibat mendisfungsikan akal sehat itu (al-a’raf:179) dan (al-hajj:46).

Akal sehat adalah hidayah dan petunjuk Allah swt bagi manusia yang telah diberikan sejak manusia itu dilahirkan oleh ibunya. Dia adalah petunjuk yang melekat pada diri setiap orang. Maka kenapa sebagian orang mengatakan bahwa diri belum mendapatkan petunjuk dan hidayah Allah tersebut.?? Masalahnya adalah ada sebagian orang yang tidak mau menggunakan akal sehatnya dan mengedepankan hawa nafsu dalam mengambil keputusan dan sikap hidup. Bahkan tidak sedikit yang asik merusak akal sehat itu dengan berbagai zat-zat dan perbuatan yang merusak, seperti NARKOBA dan MIRAS serta PORNOGRAFI,  PORNOAKSI DAN KEZALIMAN LAINNYA.

Ada sebagian kelompok masyarakat yang mengklaim dirinya telah menggunakan rasio dan akal sehat dalam bersikap padahal sesungguhnya mereka tidak menggunakan akal sehat itu, yang mereka gunakan adalah hawa nafsu dan bukan akal sehat. Bagaimana pembuktiannya..? mudah sekali yaitu dengan mengasah dan menguji berbagai kesimpulan mereka dengan rasio murni, hasilnya akan bertentangan satu sama lain. Contoh: mereka menafikan keberadaan Tuhan dengan alasan tidak adanya “penampakan tuhan” secara fisik. Mereka membenarkan “perkawinan sejenis” dengan alasan kebebasan dan lainnya.

Keberadaan tuhan dapat di deteksi oleh akal sehat yang murni, akal sehat tidak akan pernah mengingkari adanya tuhan dan ke-esaan tuhan dalam kehidupan ini. Begitu juga akal sehat tidak akan dapat menerima perkawinan antara laki-laki dengan laki-laki dan wanita dengan wanita….itu penyimpangan yang nyata secara akal sehat.

Selanjutnya, dalam membaca gejala kehidupan ini petunjuk akal sehat dapat berjalan seiring dengan petunjuk wahyu. Akal sehat tidak akan bertentangan dengan wahyu Allah swt. Maka penafsiran wahyu yang bertentangan dengan rasio adalah penafsiran yang melenceng, juga sebaliknya kesimpulan akal sehat yang bertentangan dengan pernyataan wahyu adalah kesimpulan yang salah dan dipengaruhi hawa nafsu. Akal sehat adalah hidayah dan wahyu adalah hidayah, mungkinkah keduanya bertentangan? Mustahil!


image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
71039 23857 73247

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk