Luruskanlah Niatmu
Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah; Niat merupakan langkah awal sebelum melakukan sesuatu, adapun menurut syara' Niat adalah “Keinginan untuk melakukan sesuatu yang diikuti dengan perbuatan.” Niat memanglah sekadar niat, tetapi dalam Islam niat merupakan bagian yang sangat penting, ia merupakan bagian dari rukun dalam ibadah. Jika niat atas perbuatan tidak lurus maka berbahaya dan akan menjadikan diri celaka;
كَمْ مِنْ لَيْلَةٍ أَحْيَيْتَهَا بِتَكْرَارِ الْعِلْمِ، وَمُطَالَعَةِ الْكُتُبِ، وَحَرَّمْتَ عَلَى نَفْسِكَ النَّوْمَ، لَا أَعْلَمُ مَا كَانَ الْبَاعِثُ فِيْهِ. إِنْ كَانَتْ نِيَّتُكَ نَيْلَ غَرَضِ الدُّنْيَا، وَجَذْبَ حُطَامِهَا، وَتَحْصِيْلَ مَنَاصِبِهَا، وَالْمُبَاهَاةَ عَلَى الْأَقْرَانِ وَالْأَمْثَالِ، فَوَيْلٌ لَكَ ثُمَّ وَيْلٌ لَكَ.
Berapa banyak malam-malam yang engkau hidupkan untuk mengulang-ulang ilmu, mempelajari kembali kitab-kitab, dan kamu telah mengharamkan dirimu untuk tidur, aku tidak tahu apa motifnya. Apabila untuk memperoleh kehormatan, rongsokan, jabatan-jabatan keduniawian, dan untuk menyombongkan kepada sesama, maka sangat celakalah kamu.
Jika kita pelajar/santri/Mhs belajarlah karena semata mata mencari ilmu manfaat dan ridho Allah, jangan sampai ada motif motif niat yang lainnya, seperti untuk cari kerja dll. Karena niat punya pengaruh pada hasil, jika niat sudah tertuju pada dunia saja, maka dunia sajalah yang akan kita dapati dan akhirat tidak mendapat apa apa.
Jika kita pengajar/guru mengajarlah karena menjalankan amanah nabi sampaikan walau satu ayat dan semata mata mengharap rahmat Allah, jangan sampai karena motif materi/gaji. Terutama sekali untuk Pengajar Al Qur'an [Baca ini].
Kalau kita pejabat, menjabatlah dengan niat mentaati syari'at Allah dan menjadikan syariat Allah di atas segala aturan lainnya seraya karena mengharap rahmat (pertolongan) Allah, kita tahu bahwa pejabat pemimpin itu jaminan nerakanya lebih dekat, hisabnya pun ruwet. [Baca hasah tentang pemimpin... cari dikolom pencarian. Dan..
Begitu seterusnya dalam profesi apa saja...
Sahabat, lakukanlah segala sesuatu dengan niat yang baik bersandar pada hukum Allah (syari'at), agar beruntung.
وَإِنْ كَانَ قَصْدُكَ فِيْهِ إِحْيَاءَ شَرِيْعَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَتَهْذِيْبَ أَخْلَاقِكَ، وَكَسْرَ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، فَطُوْبَى ثُمَّ طُوْبَى لَكَ
Apabila tujuanmu untuk menghidupkan syari'at Nabi Saw, memperbaiki akhlakmu, menaklukan nafsumu yang banyak memerintahkan berbuat keburukan, maka sangat beruntunglah dirimu.
وَلَقَدْ صَدَقَ مَنْ قَالَ شِعْرًا: سَهَرُ الْعُيُوْنِ لِغَيْرِ وَجْهِكَ ضَائِعٌ # وَبُكَاؤُهُنَّ لِغَيْرِ فَقْدِكَ بَاطِلُ
Tepat sekali orang yang bersyair: Terjaganya mata untuk selain-Mu itu sia-sia # dan tangisannya bukan karena kehilangan-Mu itu palsu.
عِشْ مَا شِئْتَ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ
Hiduplah semaumu, cintailah apa yang kamu inginkan karena kamu akan meninggalakannya, dan berbuatlah sesukamu karena kamu akan mendapat balasannya.
Bbahwa betul! Hidup hidup kita terserah kita, mau ngapain saja terserah kita. Cuma jangan lupa badan dan nyawa kita adalah prodak yang maha kuasa. Dia atas kuasa kita masih ada yang menguasai kita yakni Allah azza wa jalla.
Setiap apa yang kita niatkan memiliki konsekwensi, jika niat dan perbuatan baik konsekwensinya pun akan baik, sebaliknya jika buruk konsekwensinya pun buruk, celaka dan merugi.
Mari bersama-sama kita membaca niat :
Bismillahi awaluhu wa akhirihi laa maqsuda illallah ala kulli haal.
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan