Cari ilmu itu cari Syurga

Berikut beberapa atsar sahabat yang dapat dijadikan motivasi dalam rangka menumbuhkan semangat menjadi mu'min yang berilmu.

عن عثمان رضي الله عنه هَمُّ الدُّنْيَا ظُلْمَةٌ فِي القَلْبِ وَهَمُّ الاَخِرَةِ نُورٌ فِي القَلْب. 

Artinya: "Utsman ra. berkata, "Kesedihan dalam urusan dunia menggelapkan hati dan kesedihan dalam urusan akhirat menerangi hati".
Maksudnya adalah merupakan suatu kebahayaan bagi hati jika larut dalam memikirkan masalah dunia, berkeluh kesah terhadap nasib, atau sedih atas kegagalan dalam pencapaian materi dunia, sikap yang demikian akan membawa hati kedalam gelap yang tanpa cahaya, dampak selanjutnya akan sulit menerima hidayah, naudzubillah! jika sudah demikian akan tak mau kenal lagi dengan masalah  haram. Asal untung hantam. Sebaliknya kesedihan atau keresahan mengenai sedikitnya dan kurangnya perbekalan akhirat akan menuntun hati kepada kesadaran dan semangat giat dalam meraih derajat ketaqwaan. 

Baca juga :

عن علي رضي الله عنه مَن كَان فِي طلبِ العلم كانتِ الجنة في طلبه ومن كان في طلب المعصية كانت النار في طلبه. 

Artinya: "Dari 'Ali ra. berkata, "Barang siapa sedang mencari ilmu, maka sebenarnya ia sedang mencari surga. Dan barang siapa yang mencari kemaksiatan, maka sebenarnya ia sedang mencari neraka".
Sebagaimana kita maklum bahwa segala sesuatu ada ilmunya dan harus dengan ilmu terutama dalam hal meningkatkan kualitas keimanan. Karenanya mencari ilmu Allah wajibkan bagi tiap tiap muslim. Orang yang gemar mencari Ilmu maka sesungguhnya ia sedang mencari Syurga yang akan ia tinggali nantinya, laksana membangun rumah makin banyak material dan biayanya maka akan makin bagus rumah yang dibangun.

Ilmu pun demikian makin kaya akan ilmu makin istimewa kondisi syurganya kelak bahkan perkumpulannya pun nanti bersama orang orang pilihan para kekasih dan wali walinya Allah. Sebaliknya orang yang senang dengan kemaksiatan maka ia hakikinya sedang menyenangi neraka makin kaya kemaksiatan makin spesial tempat dan adzab adzabnya di neraka. 

عن يحيی ابن معاذ رضي الله عنه ماعصی الله كريم ولااثر الدنيا على الاخرة حكيم. 

Artinya: "Yahya bin Mu'adz ra. berkata, "Orang yang mulia tidak akan durhaka kepada Alloh, sedangkan orang yang bijaksana tidak akan memilih dunia dan meninggalkan akhirat".
Orang mulia akan menjaga diri dari tiap tiap yang membahayakan aqidahnya, orang mulia memahami betul jika melanggar hukum Allah adalah kedurhakaan besar, kedurhakaan yang akan menggelincirkan dirinya dalam neraka Jahannam. 


Orang mulia sudah pasti berilmu, memahami aturan aturan main Allah, mentaati segala apa yang menjadi perintah, menjauhi segala apa yang oleh Allah dilarang. Sementara orang bijaksana itu tidak akan pernah jatuh cinta pada dunia dan kemilauannya, baginya dunia ini semu dan sesaat saja, sekaya apapun dunia mati ya cuma bawa mori saja. Baginya dunia secukupnya cukup untuk membekalinya ibadah menunggu saatnya kematian itu tiba, bagi orang yang bijaksana kematian itu cita cita, impian yang di nanti nanti sebab ia berjumpa dengan penciptanya. 
image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
72394 24583 74602

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk