Jangan Mendiamkan Kemungkaran
Sahabat SantriLampung Rohimakumullah, Yang mengherankan ialah ada orang yang apabila dimaki atau diambil sebagian hartanya, dunia pun terasa sempit baginya dan ia tidak bisa diam dan tidak mengemukakan alasan-alasan yang biasa digunakannya ketika mendiamkan kemungkaran.
Bukankah sikap ini semata-mata disebabkan bahwa kehormatan dan harta mereka lebih mereka cintai daripada agama mereka.
Apabila kita setujui bahwa mereka tidak didengar bila mereka menyuruh atau mengingkari, maka apakah yang mendorong mereka untuk bergaul dengan para pelaku kemungkaran, sedangkan Allah telah mewajibkan untuk meninggalkan dan menjauhi mereka itu bilamana mereka tidak mematuhi perintah Allah dan rasulNya.
Telah diriwayatkan dalam hadits shahih bahwa siapa yang menyaksikan kemungkaran dan tidak mengingkarinya padahal ia mampu, maka ia pun ikut berdosa bersama pelakunya. Begitu pula siapa yang ridha dengan kemungkaran, meskipun tidak menyaksikannya. Bahkan sekalipun antara ia dan tempat perbuatan itu dilakukan berjarak seperti antara timur dan barat.
Barangsiapa bergaul dengan pelaku kemungkaran, sekalipun ia tidak melakukan perbuatan mereka tetap digolongkan termasuk dalam golongan mereka oleh Allah. Jika mereka ditimpah musibah, maka musibah itu menimpanya pula. Ia tidak akan selamat, kecuali bila ia melarang, kemudian menjauhi dan meninggalkan mereka jika mereka tidak menerima dan tunduk kepada kebenaran.
Cinta karena Allah kepada pelaku ketaatan dan benci karena Allah kepada orang yang mendurhakaiNya merupakan simpul iman yang paling kuat.
Refrensi : Al Ibaroh min Nasho-ihuddiniyah.
والعجب أن أحدهم إذا شُتِمَ أو أُخِذَ من ماله ولو شيئاً يسيراً تضيق عليه الدنيا، ولا يمكنه السكوت ولا يتعلَّل بشيء من تلك التعلُّلات التي يتعلَّل بها في السكوت على المنكرات .
فهل لهذا محمل ، أو وجه سوى أن أعراضهم وأموالهم أعزُّ عليهم من دينهم !
وإذا سلَّمنا لهم أنه لا يُسمَعُ منهم إذا أُمِرُوا أو أنكروا ، فما الذي يحملهم على مخالطة أهل المنكر ومعاشر تهم !؟ وقد أوجب الله عليهم تركهم والإعراض عنهم مهما لم يستجيبوا الله ورسوله.
وقد ثبت أن الذي يشاهد المنكرات، ولا ينكرها مع القدرة شريك لأصحابها في الإثم . وكذلك الذي يرضى بها وإن لم يكن حاضراً عندها . بل؛ وإن كان بينه وبين الموضع الذي تعمل فيه مثل ما بين المشرق والمغرب .
والذي يخالط أهل المنكر ويعاشرهم؛ وإن لم يعمل بعملهم معدود عند الله منهم، وإن نزلت بهم عقوبة أصابته معهم، ولا ينجو ولا يسلم إلا بالنهي، ثمَّ بالمجانبة والمفارقة لهم إن لم يقبلوا وينقادوا للحق .
والحب في الله لأهل طاعته، والبغض في الله لأهل معصيته من أوثق عُرَى الإيمان .

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan