Memesrakan Hubungan dengan Allah

Sahabat SantriLampung Rohimakumullah, Salah satu sifat yang di miliki Allah adalah Allah itu Maha Dekat, dan Allah lebih dekat dari urat nadi kita sendiri. Allah akan mendekat kepada kita selama kita mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla. Dalam sebuah Hadits Qudsi Rosulullah bersabda : Allah berfirman ;

قال الله عزوجل : اذا تقرب عبدى منى شبرا تقربت منه ذراعا  واذا تقرب منى ذراعا تقربت منه باعا او بوعا واذا أتنى يمشي أتيته ذرولة  رواه البخارى والمسلم.

Allah Azza wajalla berfirman ; apabila hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal; Aku akan mendekatinya sehasta; Apabila ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta; Aku akan mendekatinya sedepa; Apabila ia mendekatkan diri kepada-Ku dengan berjalan; Aku akan mendekatinya dengan berlari. (HR. Bukhori dan Muslim).

Sahabat SantriLampung yang budiman; Allah akan senantiasa lebih dekat dengan kita bahkan lebih dekat dari nadi kita; sebesar apa pun upaya kita mendekati-Nya, Allah selalu mendekati hamba-Nya melebihi usaha hamba-hamba-Nya.

Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah; Bahwa benar kemesraan hubungan dengan Istri itu .... (Enaknya 1% sedang sisanya uWEnak tennan, hehem tenan; ach sok tahu nih yang nulis, bukan sok tahu, dalam kitab uqudulujain dijelaskan begitu.) Next lanjut;  Kita harus ingat bahwa Istri dan keluarga kita itu semua karunia dari Allah, sehingga kita juga harus memperhatikan kemesraan hubungan baik kita kepada Allah si pemberi karunia agar hidup itu rasanya (makin uwwEnak tenan). Ketahuilah sahabatku kemesraan  dengan Allah tidak lepas dari kedekatan dengan-Nya dan untuk memesrakan hubungan kita kepada Allah kita harus melakukan beberapa Interaksi penting; diantaranya ;

1.  Interaksi Tawakkal kepada Allah

Interaksi tawakal ini bertujuan untuk menguatkan keyakinan kepada Allah, menggantungkan segala hal hanya kepada Allah, berserah diri sepenuhnya kepada Allah tentang hal apa saja. Dengan interaksi ini kita akan menjadi peribadi yang selalu bergantung kepada Allah dan tidak menggantungkan harapan kepada diri sendiri dan yang selain Allah.

2.  Interaksi Dzikir kepada Allah

Seseorang yang senantiasa mengingat Allah, akan selalu merasa di awasi oleh-Nya. Ia akan sadar bahwa tidak ada yang akan dapat menghalangi pandangan Allah kepadanya. Dengan begitu interaksi dzikir kepada Sang Maha Melihat akan terjalin dengan baik.

Karenanya sahabat thesantri sekalian mari manfaatkan waktu "mumpung"; mumpung sehat yang baik dengan menjalin hubungan baik kepada Allah melalui dzikir, bersholawat misalnya, beristighfar dan dzikir dzikir lain yang semisalnya.

3.  Interaksi Khouf dan Roja' pada Allah

Rosulullah menganjurkan kepada umatnya untuk berada di antara dua posisi, yaitu khouf dan roja atau rasa takut dan harap serta rasa sedih dan bahagia. Kita harus memiliki kesedihan dan ketakutan jika amal-amal ibadah kita tidak diterima, namun kita juga harus bahagia penuh harap karena kita masih menerima kekuatan dari Allah untuk dapat melaksanakan ibadah dengan baik. Sehingga dengan stabilnya khouf dan roja akan membuat kita makin giat dan makin nyaman dalam ibadah.

4.  Interaksi Hajat

Sebagaimana semua telah maklum, manusia adalah makhluk yang lemah, dengan begitu ia sangat membutuhkan pertolongan dari Allah, baik ia dalam keadaan kaya atau dalam keadaan miskin.

5.  Interaksi Amal

Senang dalam beramal akan memperbaiki kemesraan kita dengan Allah, karenanya tambahlah ilmu tambahlah amal, karena keutamaan dari amal ibadah yang kita lakukan akan mendorong dan memotivasi kita untuk terus semangat beribadah, namun kita juga harus melakukan ibadah ibadah semata mata karena Allah. Karena tujuan dari kesudahan umur kita tidak lain adalah Allah. Kan gak lucuk yak... pas pulang ke Allah, lalu ditanya "Kowe sopo?"... artinya Allah gak kenal kita karena hubungan kita kurang mesra atau tak semesra dengan Nganu...

Sahabat SantriLampung yang berbahagia, jika kita memperbaiki hubungan kita dengan Allah, maka Dia akan senantiasa menolong kita saat kita kesusahan.