Yang diharamkan Masuk Neraka
Sahabat SantriLampung yang ananda sayangi dan muliakan, terima kasih telah berkenan kembali, menatap jendela TheSantri mencari ridho ilahi. Menjadi orang yang diharamkan masuk neraka adalah harapan bagi setiap Ummat Islam, lantas bagaimanakah cara untuk mencapai harapan itu? Ini ada kabar dari Allah bahwa ada empat perkara penting penyebab seseorang diharamkan masuk neraka. Selamat Membaca!
Rosulullah Bersabda :
أربع من كن فيه حرمه الله تعالى على النار وعصمه من الشيطان من ملك نفسه خين يرغب وحين يرهب وحين يستهى وحين يغضب واربع من كن فيه نشر الله تعالى عليه رحمته وادخله جنته من آوى مسكينا ورحم الضعيف ورفق بالمملوك وأنفق على الوالدين رواه الحاكم
Ada empat perkara, barang siapa dalam dirinya terdapat keempat perkara tersebut, niscaya allah mengharamkan neraka baginya dan niscaya Dia memeliharanya dari syetan yaitu;
1. Seseorang yang dapat menguasai dirinya ketika berkeinginan;
2. Seseorang yang dapat menguasai dirinya ketika merasa takut;
3. Seseorang yang dapat menguasai dirinya ketika berselera; dan
4. Seseorang yang dapat menguasai dirinya ketika marah;
Dan ada empat perkara lainnya, barang siapa dalam dirinya terdapat keempatnya niscya Allah ta'ala akan menyelimuti dengan rahmat-Nya dan akan memasukkannya ke dalam syurga yaitu :
1. Seseorang yang memberi tempat berteduh kepada orang yang miskin.
2. Seseorang yang berbelas kasih kepada orang yang lemah.
3. Berlaku lemah lembut terhadap hamba sahaya (budak). Dan
4. Memberi nafkah kepada kedua orang tuanya.
(H.R. Imam Al Hakim)
Sahabat SantriLampung yang budiman, Adapun yang dimaksud "menguasai dirinya ketika berkeinginan" dalam hadits di atas yakni menyangkut pada masalah nafsu dan syahwat, kemudian yang dimaksud takut disana adalah takut dari nahi mungkar, takut atau tidak berani mencegah yang mungkar, lalu yang dimaksud berselera yaitu menyangkut pada masalah perut, harta, jabatan dan lain sebagainya yang berlebihan, sedangkan yang menyangkut marah ya marah namun ada yang dikecualikan yakni marah yang karena Allah, contoh : Istri gak sholat suami boleh marah, dan justru harus marah. Tapi untuk permasalahan permasalahan kecil seperti misal istri ketiduran karena kecapean, tidak sempat memasak, nah dalam masalah seperti ini menahan amarah lebih disenangi Allah. Kalau masalah Suami pelu Nganu lalu tidak dituruti bagaimana Mbah?.... nah kalau itu masalah lain, ada kajiannya secara khusus. Namun jika suami sanggup tidak marah lalu kembali ke-poin nomor satu maka akan disenangi Allah.
Nah untuk yang empat selanjutnya ananda rasa sudah cukup dapat difahami. Demikian semoga bermanfaat. Jangan lupa bagikan jadilah sebab orang tahu 1 hal, dan itu akan jadi jariah fahala yang Istimewa.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan