Islam dan Sains Ilmu Pengetahuan
Sejak Nabi Adam sebagai manusia pertama yang di turunkan di muka bumi ini, sejatinya telah membawa banyak pengetahuan di dalam dirinya. Hal itu dibuktikan dengan ayat Allah yang memerintahkan Nabi Adam menyebutkan nama-nama benda yang ada di sekitarnya. Sehingga itu juga yang membuat Iblis harus menerima konsekuensi dikeluarkan dari surga karena tidak mau menyakini atas kesitimewaan yang diberikan Allah kepada Nabi Adam.
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Pada dasarnya, ilmu pengetahuan walaupun banyak yang membedakan antara keduanya, tetapi pada hakikatnya ilmu dan pengetahuan adalah satu kesatuan yang utuh. Pada Islam keduanya merupakan hal yang utama untuk selalu dikembangkan dengan pendekatan kepada wahyu Allah Swt sehingga tidak kesasar dalam proses mengarungi luasnya ilmu pengetahuan.
Olehnya itu, secara umum seperti yang dikatakan oleh seorang Mubaligh bahwa Islam itu dan ilmu pengetahuan sejatinya sudah ada dalam memori manusia tanpa terkecuali. Hal ini berdasarkan ayat Al-Quran yang menyeru kepada Adam menmyebutkan nama-nama benda tersebut
وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar’.” (Q.S. Al-Baqarah Ayat 31).
Ayat ini memberikan penegasan bahwa sesungguhnya kita sebagai manusia sudah memiliki memori tersebut. Tinggal bagaimana memori dalam otak manusia itu digunakan atau dieksploitasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Sekaligus ini pula yang membedakan antara ilmu pengetahuan yang selama ini dipahami, bahwa ilmu pengetahuan berasal dari pertanyaan keragu-raguan. Padahal sesungguhnya ilmu pengetahuan dalam Islam itu sejatinya sudah membekas didalam otak manusia.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan