Rezeki akan Mengikuti Kita Ojo kuwatir
Sahabat Pembaca SantriLampung yang diluaskan rezekinya, dipanjangkan umurnya, di-istikomahkan ibadahnya, Dimana pun saja kita, rezeki akan mengkuti kita. Misal Mbah Kholil migrasi dari ILp ke suatu daerah rezekinya pun akan mengikutinya sesuai agenda dari yang Maha memberi rezeki. Jangan pernah takut dan khawatir. Ada seorang namanya Subardi bin Abdullah "kemanapun saja ia" rezekinya akan mengikutinya dan akan tetap ada sampai batas garis akhir yang sudah Allah tetapkan.
Berbicara mengenai rezeki, rezeki adalah suatu kenikmatan yang diberikan Allah Swt kepada kita tanpa kita menyadarinya. Kebanyakan orang takut akan tidak bisa makan, tidak bisa beli motor, tidak mampu beli rumah, takut akan kemiskinan padahal makna dari rezeki itu sendiri luas, tidak hanya harta dan sebagainya. Kita diberi kesehatan, masih mampu menghirup udara segar, mampu melihat pemandangan, itu juga termasuk rezeki yang diturunkan oleh Allah Swt kepada kita.
Allah Swt telah berfirman;
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرًۢا بَصِيرًا
“(Sesungguhnya Rabbmu melapangkan rezeki) meluaskannya (kepada siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya) menyempitkannya kepada siapa yang Dia kehendaki (sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya) mengetahui apa yang tersembunyi dan apa yang terlahirkan tentang diri mereka karena itu Dia memberi rezeki kepada mereka sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 30).
Rezekilah yang Mengejarmu
Ada sebuah Hikayat seorang yang mencoba untuk membuktikan bahwa rezeki Allah itu benar-benar ada dan mengejar kepada orang yang diberi rezeki. Orang tersebut telah pergi ke dalam hutang tanpa membawa bekal apapun. Ketika tiba di dalam hutan dia melihat sebuah goa, dan pada akhirnya orang tersebut beristirahat di dalam goa dan juga dengan bertapa. Setelah berhari-hari dan berbulan-bulan dia tidak makan dan minum, sampai akhirnya badanya terasa lemas, wajahnya pucat dan dia bersih keras tidak mau mencari makan kecuali makanan tersebut datang sendiri ke mulutnya.
Tak lama kemudian akhirnya hujan turun, dan ada rombongan (kafilah) yang mencari tempat perlindungan untuk berlindung dari hujan, kemudian rombongan tersebut masuk kedalam goa tadi. Setibanya di dalam goa, rombongan tersebut dikejutkan oleh seorang yang kurus badannya, lemas, wajahnya pucat yang telah terbaring di atas batu, kemudian salah satu rombongan tersebut menghampirinya sambal bertanya;
"Assalamu’alaikum fulan” fulan adalan sebutan orang laki-laki yang tidak teridentifikasi namanya.
Kemudian orang tersebut tidak menjawab salam dari salah satu rombongan tadi, kemudian salah satu rombongan berbicara.
“Apa mungkin orang ini telah tiada ya” sambil mengecek denyut nadi orang tersebut
“Oh ternyata ternyata masih hidup” ucapnya lagi. Kemudian ada salah satu temannya yang mengatakan
“Mungkin dia sedang kelaparan”
“Ya udah, ambilah roti, madu dan susu didalam kantongku” kemudian temanya mengambilkan makanan tersebut, dan menaruhnya disampingnya, kemudian rombongan tadi meninggalkannya agar nanti dia tidak malu ketika hendak memakannya. Sesambil menunggu hujan redah si rombongan asyik ngobrol-ngobrol, bercanda, tertawa. Kemudian satu rombongan yang mengahampirinya pertama kali, melihat bahwa makanannya belum disentuh sama sekali, kemudian dihampiri lagi sambil bergumam dalam hati.
“Mungkin badanya terlalu lemas, sehingga dia tidak mampu mengangkat makanan sendiri, ya udah aku suapin saja lah”
Ketika mau memasukkan sebuah roti kedalam mulutnya, mulut orang itu tertutup rapat, giginya menggigit serasa menolak makanan tersebut. Kemudian orang yang akan menyuapinya mencongkel giginya supaya terbuka, ternyata caranya berhasil, mulut orang tersebut terbuka, kemudian orang yang menyuapinya langsung memasukkan roti kedalam mulutnya, tak lama kemudian orang yang tadinya terlihat kaku, lemas tak berdaya, tertawa terbahak-bahak.
“waaahahahahahahahah” semua rombongan merasa heran melihatnya, kemudian rombongan yang menyuapinya bertanya dengan rasa heran.
“Kenapa fulan tertawa, ada apa sebenarnya, apa yang sedang terjadi” kemudian si fulan tadi mencerikatan semuanya apa yang sebenarnya dia tujuh.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan