4 Unsur Penting Menuju Allah
Sahabat SantriLampung rohimakumullah, setiap kita tidak berjalan kecuali menuju "kembali kepada Allah". Setidaknya terdapat 4 Unsur untuk berhasil menuju Allah;
- Sering merasakan Lapar (puasa/tirakat)
- Tidak tidur malam untuk Berkhalwat kepada Allah bukan begadang biasa.
- Uzlah dengan menyepi atau menyendiri menyedikitkan dari terlibat dalam kemaksiatan yang sulit dihindari dikeramaian.
- Diam, dalam arti tidak berbicara kecuali dengan/untuk tujuan yang ada faedah dan fahala dalam ucapannya.
Banyak sekali ta'rif dari kalimat "menuju Allah" jika difahami. Menuju Allah dapat berarti meraih Nur Ilahi untuk menerangi hati, mencapai derajat wali (kekasih-Nya, mencapai keselamatan yang hakiki, sampai kepada puncaknya yakni Berjumpa kepada Dzat yang Maha Mencipta.
(وَ) الزم (الصُّمْتَ) إلا لضرورة شرعية
"Hendaklah engkau senantiasa diam" Kecuali karena darurat secara syar'iy.
قال صلى الله عليه وسلم "من سره أن يسلم فليلزم الصمت"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Barangsiapa yang ingin selamat, maka hendaklah ia senantiasa diam".
وكان الأستاذ القشيرى رحمه الله تعالى يقول : "إنما آثر القوم السكوت لما علموا أن الكلام من الآفات ثم لما فيه من حظ النفس وإظهار صفات المدح والميل إلى من يميز عن أشكاله بحسن النطق وغير هذا من آفات الكلام"
Al-Ustadz Qusyairy rahimahullahu Ta'ala berkata; "Para 'Ulama' lebih memilih diam karena mereka tahu bahwa dalam berbicara terdapat marabahaya, dan karena sesuatu yang ada didalamnya yang berupa bagian dari nafsu, menunjukkan sifat terpuji, dan condong pada orang yang membedakan bentuk pembicaraan dengan kebagusan berbicara dan lain-lainnya".
وكان الشيخ أبو بكر بن عياش رحمه الله تعالى يقول : "كثرة الكلام تنشف الحسنات كما تنشف الأرض بعد الماء"
Syaikh Abu Bakar bin 'Ayyas rahimahullahu Ta'ala berkata; "Banyak bicara dapat menyerap kebaikan-kebaikan sebagaimana bumi dapat menyerap air yang jauh".
وكان الفضيل رحمه الله تعالى يقول : "من عد كلامه من عمله قل كلامه، وما ورثوا الحكمة إلا بالصمت والتفكر، والورع فى النطق أشد منه فى اللقمة والثياب"
Fudlail bin 'Iyad rahimahullahu Ta'ala berkata; "Barangsiapa yang menganggap pembicaraannya sebagian dari 'amal 'ibadah, tentu sedikitlah bicaranya, para 'ulama' tidak mewariskan 'ilmu hikmah kecuali dengan diam dan tafakkur. Dan menjauhkan diri dari berbicara adalah lebih penting daripada sesuap nasi dan sehelai pakaian".
وقد أجمعوا على أن الأنوار الربانية تخرج من قلب المريد إذا تكلم بلغو ويصير قلبه مظلما، وأنه متى انهدم ركن من أركان الطريق تبعه الباقى، وذكروا أن معظم الأركان أربعة : الجوع، والسهر، والعزلة، والصمت، وما زاد على هذه فهو من التوابع،
Para 'ulama' sepakat bahwa Nur Ilahiy akan keluar dari hati seorang murid apabila ia berbicara percuma, dan hatinya akan menjadi gelap. Sesungguhnya apabila salah satu unsur dari beberapa unsur jalan menuju Allah Ta'ala telah hancur, maka yang lainnya akan ikut hancur. Para 'ulama' menyatakan bahwa unsur yang paling penting ada empat; Lapar, tidak tidur malam, 'uzlah dan diam, sedang unsur yang lain selain yang empat ini adalah sebagai pendukung.
وأنشدوا :
بيت الولاية قسمت أركانه # ساداتنا فيه من الأبدال
ما بين صمت واعتزال دائما # والجوع والسهر النزيه الغالى
Mereka (para 'ulama') menggubah bait sya'ir:
Gedung kewalian unsur-unsurnya terbagi (menjadi empat bagian) # tuan-tuan kami yaitu para wali Abdal senantiasa berada didalamnya
Unsur yang berada di antara diam, 'uzlah selalu # lapar dan tidak tidur malam yang bersih adalah sangat mahal harganya.
Dari pemaparan di atas, Seseorang yang ingin berhasil menuju Allah tidak menyia-nyiakan kesempatan hidup dengan baik. Tirakat, sabar dalam ibadah, uzlah dan menggunakan lisannya untuk hal hal yang berguna. Dalam tiap diri seseorang terdapat Nur (cahaya), Nur Muhammad atau cahaya nubuwah, Nur Ilahiyah atau cahaya robbani, Orang yang apabila kedua Nur-nya itu hidup; akan sangat memelihara perkataan, pandangan, pendengaran serta laku hidup dari kesia-siaan.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan