Rezeki yang paling Baik
Para pembaca SantriLampung yang dirahmati Allah, sebelumnya telah dibahas mengenai hal hal yang berkaitan dengan rezeki dalam kajian kajian umum, seperti misal rezeki hidup sejak lahir hingga mati itu sudah Allah tetapkan, sisanya carilah sendiri. Kemudian dalam pembahasan sebelumnya juga telah kami sampaikan bahwa mencari rezeki yang halal itu susah, jangankan yang halal yang haram saja susah. Bahkan di era imam ghazali dikatakan rezeki yang benar benar halal yaitu minum air hujan yang menetes langsung dari langit.
Sahabatku; sebagaimana kita semua maklum bahwa lapangan mencari ma'isah rezeki/nafkah itu tidak selamanya berada di wilayah milik sendiri, seperti petani yang bertani ditanah miliknya sendiri, ada kalanya juga kita harus mencari rezeki di wilayah orang lain, seperti buruh berbaur dengan buruh lain yang banyak, dalam kondisi semacam ini; perlu adanya pemaparan tentang mendapatkan rezeki yang paling baik. Bagaimanapun mencari rezeki bersama orang banyak maka sudah pasti akan berlaku kompetisi pada masalah baik dan tidak baiknya suatu rezeki. Dan kompetisi ini di awasi langsung oleh sang Maha Pemberi rezeki yakni Allah.
Kita semua tahu, bahwa dalam dunia cari rezeki terkadang ada yang benar benar profesional ada juga yang seperti lintah, menghisap keringat rekan kerjanya sendiri. Semoga Allah memelihara kita dari karakter pencari rezeki cap lintah.
Rosulullah bersabda ;
ما أكل Ø§ØØ¯ طعاما قط خيرا من ان يأكل من عمل يده وان نبي الله داود كان يأكل من عمل يده رواه البخارى عن المقدام
Artinya : Tiada suatu makanan pun yang dimakan oleh seseorang lebih baik daripada makanan hasil tangannya atau kerjanya sendiri. Dan sesungguhnyan Nabi Allah Dawud adalah orang yang makan dari hasil kerjanya sendiri. HR. Bukhori melalui Al Miqdam.
Sahabat SantriLampung yang dihidayahi Allah, dari hadits di atas jelaslah bahwa rezeki yang paling baik adalah rezeki yang dihasilkan dari perasan keringat sendiri dan dari jalan yang dihalalkan serta dengan cara yang dibenarkan oleh Allah.
Banyak dari kita yang mencari rezeki bekerja dengan orang lain, bersama orang orang yang lain, dalam kondisi begitu tidak memperhatikan kualitas rezekinya, kita harus hati hati jangan sampai dalam rezeki yang kita dapati, memiliki sisi kezaliman terhadap hak hak orang lain, rezeki yang termasuk pelanggaran terhadap hak hak orang lain, lalu kita konsumsi maka itu suatu kezaliman dan dampaknya tidak baik bagi jasmani. Kepada siapa kita kerja, bersama siapa kita kerja kita harus profesional dan harus benar benar perah keringat agar dampaknya baik bagi jasmani kita.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan