Jangan Terburu Puas
Sahabat, sering saya paparkan bahwa kita adalah pejalan yang tak pernah berhenti menuju tempat kebahagiaan sejati (syurga). Jasmani kita boleh berhenti, istirahat karena lelah bekerja, lalu tidur dan lelap melepas lelahnya, tetapi sejatinya ia tetap berjalan menuju kematian, kematian adalah awal perjalanan babak baru dengan rentetan rentetan pertanggungjawaban.
Sahabat SantriLampung yang budiman, Dunia laksana Rest area atau tempat beristirahat sejenak untuk melepas penat, jenuh, dan lelah dari perjalanan jauh kita.
Seberapa pun indah dan lengkap fasilitas di dunia. Tak ingin rasanya berlama-lama. Sebab ada tujuan perjalanan yang harus diselesaikan (perjalanan menuju syurga yang penuh dengan kenikmatan kenikmatan).
Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
ما أنا في الدُّنيا إلَّا كراكب استظلّ تحت شجرة ثمّ راح وتركها
Tidaklah aku di dunia melainkan seperti seorang dalam perjalanan yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu meninggalkannya (Shahih, HR. at-Tirmidzi: 2377)
Tak terperdaya dan jangan dulu puas dengan pencapaian di dunia sebelum tahu tempat kita kelak di akhirat.
Betapa perjalanan yang belum waktunya usai. Perjalanan kita masih panjang, masih harus melintasi rute Alam kubur, Alam Mahsyar, dan seterusnya... jangan terburu puas dengan kesuksesan duniamu... periksa lagi... periksa lagi... persiapkan perbekalan untuk perjalanan yang panjang selanjutnya...
Betapa saat ingin membeli rokok haruslah berjalan ke warung, sama halnya syurga, bukan sekadar diingini saja tapi juga harus dibarengi dengan upaya nyata.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan