Kepada Putraku

Sahabat SantriLampung yang beriman; pada kesempatan ini kami bermaksud melanjutkan nasihat menarik karya Syeikh Ali Atthonthowi yang sebelumnya, jika sebelumnya nasihatnya untuk putri remaja dan kali ini untuk para putra remaja. Semoga nasihat ini bermanfaat bagi kita terutama putra-putra kita tercinta.

Wahai Putraku! (Kepada Saudara "M.A" dari Kota al-Isma'iliyah di Mesir, yang telah menulis sepucuk surat kepadaku dan memohon dengan sangat agar aku membaca dan menanggapi suratnya).(1955M)

Mengapa kamu menulis surat kepadaku dengan keraguan dan rasa malu?

Apakah kamu berpikir bahwa hanya dirimu saja yang merasakan "panas" dalam saraf dikarenakan "bara api syahwat” dan hanya kamu sendiri saja yang merasakannya, orang lain tidak merasakannya? 

Tidak, wahai putraku, tenangkan dirimu. Yang mengeluhkan tentang penyakit itu bukan hanya dirimu saja. Tetapi penyakit itu adalah penyakit yang dialami oleh para pemuda. 

Sejak dahulu hingga sekarang aku telah menulis tentang hal ini, dan jika bukan karena aku tidak menyukai pembicaraan yang berulang, dan aku tidak memperoleh -sangat disayangkan- kecuali sangat sedikit dari artikel lamaku untuk aku berikan kepadamu sebagai solusi. 

Dan jika apa yang kamu rasakan ini (Gejolak syahwat) yang membuatmu dalam keadaan sulit tidur disaat usiamu masih 17 tahun, ketahuilah banyak juga orang selainmu yang merasakan hal tersebut, baik yang tua, maupun yang muda. Banyak dari mereka yang hilang kelezatan tidurnya, demikian juga para pelajar yang selalu teralihkan dari studinya (Akibat tidak mampu menguasai gejolak syahwatnya) dan para pekerja yang dialihkan dari pekerjaannya karena hal ini. 

Bukanlah cinta, yang digambarkan oleh para penyair (Di dalam syair mereka), yang para pujangga menerangkannya, melainkan cinta yang seperti kamu dapati. Sangat persis. Akan tetapi kamu memaknainya dengan polos. Sementara orang-orang tidak memaknainya seperti itu, mereka tidak tertipu. 

Mereka mengambil makna cinta, lalu membungkusnya seperti kertas (coklat) untuk menipu manusia (dari hakikat cinta). Kamu meminum air dengan mulutmu langsung dari mata air, sedangkan mereka meminum air dengan cangkir yang ditepinya berlapis emas. Dan air di dalam cangkir Abu Nawas yang diperintahkan Kisra (raja Persia) untuk membuatnya, sama dengan air yang terdapat didalam teko. 

Dan (gelora) syahwat dalam suratmu kepadaku seperti syahwat yang terdapat pada cumbu rayu syair para penyair, syair-syair cinta orang-orang yang sedang jatuh cinta, lembaran-lembaran lukisan para pelukis dan seperti dendangan para penyanyi. Akan tetapi gelora syahwat yang kamu ungkapkan tampak menonjol, sedangkan gelora syahwat yang mereka ungkapkan tersembunyi tidak tampak. Justru penyakit yang paling jahat adalah yang tersembunyi dan tidak tampak. Tidaklah seorang pemuda yang mencapai umur seperti umurmu, kecuali akan ada sesuatu yang membakar dalam dirinya yang mana dahulunya tersembunyi. 

Kemudian dia merasakan panasnya didalam uraturatnya. Kemudian bergantilah dalam pandangannya ketika melihat dunia, bukan dunia yang dia lihat. Dan bergantilah dalam pandangannya ketika melihat manusia, bukan manusia yang dia lihat. Dia tidak lagi melihat wanita dalam bentuk hakikatnya manusia yang terdiri dari daging dan darah, yang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, seluruh harapannya berkumpul, angan-angan bertemu dengan angan-angan dan dia memakaikan pada wanita yang di anganinya pakaian yang terbuat dari khayalan nafsunya, yang menyembunyikan aib-aib wanita itu dan menutupi kekurangan-kekurangannya, lalu menampilkan wanita itu dalam bentuk hanya kebaikan saja dan kecantikan yang sempurna. 

Dia memperlakukan wanita seperti apa yang dilakukan para penyembah berhala terhadap batu: Dia mengukir batu dengan tangannya menjadi sebuah patung, kemudian menyembahnya dengan taat sebagai Tuhan! Sesungguhnya patung bagi para penyembahnya adalah Tuhan yang terbuat dari batu. Dan adapun wanita, bagi kekasihnya seperti berhala yang terbuat dari khayalan! Semua ini merupakan suatu hal yang normal dan wajar, akan tetapi yang tidak normal dan wajar adalah ketika seorang pemuda yang merasakan ini semua saat usianya 15 atau 16 tahun, kemudian gaya pendidikan memaksanya untuk tetap duduk dibangku sekolah hingga usia 20 atau 25 tahun. 

Lalu apa yang dia perbuat ditahun-tahun ini (ketika dia masih menempuh pendidikan)? Saat usianya mengalami gelora syahwat yang luar biasa, mengoncangkan tubuh, meluap-luap dan mendidih (syahwatnya)? 

Apa yang harus diperbuat (saat syahwatnya bergelora)? 

Inilah, titik permasalahannya. Adapun yang sesuai dengan sunnatullah dan tabiat jiwa, akan mengatakan padanya: "Menikahlah!"

Adapun keadaan masyarakat dan gaya pendidikan, akan mengatakan padanya: "Pilihlah salah satu dari tiga hal yang semuanya buruk, akan tetapi hendaknya kamu tidak memikirkan yang keempat, karena hanya (pada yang keempatlah) mengandung kebaikan, yaitu menikah!!!". 

Atau kamu akan melibatkan jiwamu, pada hasrat-hasrat nafsumu dan mimpi-mimpi syahwatmu, kamu terus memikirkannya, lalu menambahinya dengan membaca cerita-cerita porno, film-film porno dan gambar-gambar telanjang, hingga jiwamu penuh hanya dengan gambar wanita itu saja, telinga dan matamu hanya memuat dirinya saja, kamu tidak melihat kearah manapun kecuali (yang tampak) hanya gambar gadis-gadis yang cantik. Kamu melihat (bayangan) mereka dalam buku Geografi jika kamu membukanya. Kamu akan melihat gadis-gadis itu ketika bulan purnama, jika kamu melihatnya. Kamu akan melihat gadis itu dalam merahnya ufuk, dalam kegelapan malam dan dalam mimpi saat tidur. 

Seorang penyair berkata: Aku ingin melupakan untuk mengingatnya, Namun seolah-olah Laila (kekasihnya) terbayang terus dalam ingatan dimanapun berada 

Kemudian kondisi ini tidak akan berhenti disini saja pada dirimu, sampai kamu merasakan geram, tergila-gila atau lemas urat-uratmu (lantaran tergila-gila cinta). Atau kamu akan melakukan “al-'Adah as-Sirriyyah” (onani), yang mana para ulama telah menerangkan dalam kitabkitab fikih mereka, demikian pula dengan para penyair yang telah menyebutkan dalam syair-syair mereka. Dan dalam kitab-kitab adab, ada bab yang saya tidak ingin menunjukkan atau mengarahkan padanya. Yaitu, sekalipun hal ini satu dari tiga hal yang sedikit bahayanya, dan paling ringan mudharatnya, akan tetapi jika ia melampaui batasannya dan sering melakukannya, pasti akan mengakibatkan kesedihan dalam jiwa, mengakibatkan sakit pada tubuh dan menjadikan pelakunya yang masih muda menjadi tua “hancur”, lemah, merasakan kegelisahan, lari dari manusia, takut bertemu dengan mereka, takut dan lari dari konsekuensi kehidupan. Dan hal ini adalah hukuman mati bagi seseorang, sedangkan dia masih terikat dalam ikatan kehidupan. 

Atau kamu menciduk lumpur kelezatan yang haram, menempuh jalan kesesatan, pergi menuju rumah-rumah maksiat, kamu berikan kesehatanmu, masa mudamu, masa depanmu dan agamamu dalam kelezatan yang akan rusak dan kesenangan yang akan hilang. Maka jika kamu gagal mendapatkan sertifikat (Ijazah) belajarmu yang kamu berusaha untuk mendapatkanya, gagal, mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan, dan gagal mencapai ilmu yang kamu angankan, tidak tersisa lagi dalam dirimu kekuatan yang kamu gunakan untuk memukul dengannya dalam panasnya pekerjaan. 

Dan janganlah mengira, kamu akan kenyang setelah melampiaskan syahwat dengan hal haram. Tidak, kamu tidak akan kenyang. Sesungguhnya setiap kali kamu mencapai satu darinya, kamu akan bertambah rakus menyambungnya. Seperti orang yang meminum air lautan, tidaklah air laut yang diminumnya, kecuali akan menambah rasa haus. 

Seandainya kamu mengenal ribuan wanita, lalu kamu melihat ada seorang wanita berpaling darimu, pastilah kamu sangat menginginkan dirinya saja, kamu akan merasakan kepedihan karena kehilangannya, seperti rasa sedih orang yang tidak pernah mengenal wanita sama sekali, salah satu contohnya adalah Faruq (seorang raja). 

Kamu mendapatkan seluruh apa yang kamu minta, kekuasaan dan harta kamu dapatkan, namun apakah tubuh mampu menampung seluruhnya? Apakah kuat kesehatan memikul hal-hal yang diminta syahwat? Selain itu, tubuh yang paling kuatpun akan hancur. 

Berapa banyak lelaki, kekuatan mereka sangat menakjubkan, mereka juara dalam lomba angkat besi, gulat, memanah dan berlari, hanya saja mereka tunduk kepada syahwat yang menuntun ke insting mereka, hingga akhirnya mereka hancur. 

Baca juga :

Sesungguhnya diantara keajaiban hikmah Allah, bahwasanya Allah telah menjadikan disetiap kebaikan terdapat balasan berupa kesehatan dan semangat dalam beramal. Dan Allah telah menjadikan disetiap amal buruk terdapat hukuman berupa kelemahan dan sakit. Dan terkadang ada seorang lelaki belum mencapai usia 30 tahun, namun terlihat seolah umurnya sudah mencapai 60 tahun. Dan yang berumur 60 tahun terlihat seperti pemuda yang berumur 30 tahun. Dan diantara peribahasa barat yang kita dengar, dan peribahasa ini maknanya nyata dan benar, yaitu:

“Barangsiapa menjaga masa mudanya, maka akan dijaga di masa tuanya.”

Seandainya seorang lelaki dibiarkan hawa nafsunya, tidak ada yang hal-hal yang mengganggu nafsunya, baik gambar-gambar, kisah-kisah, film-film (yang membangkitkan syahwat), terbukanya aurat wanita dan tersebarnya hal buruk. Pastilah nafsu syahwat tidak akan bergejolak kecuali sekali, dua kali dalam sebulan atau dua bulan. Karena diantara kaidah-kaidah yang ditetapkan dalam ilmu, setiap kali hewan (dan manusia termasuk hewan) meningkat perkembangannya, akan sedikit melakukan hubungan seksual dan kehamilan berkepanjangan. 

Ayam jago dan ayam betina setiap hari kawin karena masa hamilnya (bertelur) adalah sehari, adapun kucing (Mamalia) melakukan perkawinan dengan betinanya sekali atau dua kali dalam setahun, karena masa hamilnya adalah sekali atau dua kali dalam setahun. Dan manusia lebih tinggi derajatnya dari kucing, namun mengapa kucing hanya memiliki satu musim (kawin), dan musim itu di Negeri kami adalah bulan Februari, sedangkan seluruh bulan dalam setahun bagi sebagian manusia adalah bulan Februari? Karena adanya hal-hal yang menggoda dan membangkitkan syahwat! 

Bencana ini asalnya semua dari hal-hal yang menggoda, para penyeru kejahatan dan utusan-utusan Iblis. Mereka menghiasi wanita dengan membuka aurat, berhias, bercampur-baur dengan lelaki, dengan mengatasnamakan kemajuan peradaban, modern dan kebangkitan wanita. Tidaklah mereka memperhatikan wanita, melainkan seperti perhatian tukang jagal binatang kepada domba, dia memberi makan domba, membayar perawatannya, menjaganya, menggemukkannya, akan tetapi untuk disembelih... 

Dan awalnya mereka tekun menyebarkan gambargambar telanjang di majalah-majalah mereka, yaitu gambar para artis, kemudian gambar pelajar-pelajar putri dengan alasan olah raga dan gambar wanita-wanita pantai dengan alasan menghabiskan waktu di musim panas. Mereka melakukan ini dalam waktu yang lama, dengan perencanaan matang dan jalan yang telah ditentukan, tentunya untuk mengharapkan wajah iblis. 

Kalaulah bukan karena majalah-majalah mereka, ceritacerita dan film-film (porno), kalaulah bukan karena orang-orang yang lulus dari sekolah yang sesat, lalu mereka menguasai -dan sangat disayangkan- urusan putra dan putri kita di sekolah-sekolah kita, tentulah kita tidak melihat dan tidak akan menduga melihat bahwa suatu hari wanita-wanita kaum muslimin akan menyingkapkan betis-betis dan paha-paha mereka untuk permainan basket atau untuk pertunjukan dalam suatu perayaan olah raga atau untuk menghabiskan waktu musim panas di pantai. 

Seadainya Qasim Amin (Seorang sastrawan yang menyeru kepada kebebasan wanita di Mesir) dan golongan semisalnya dari kalangan tokoh pembawa fitnah dibangkitkan kembali (setelah mati) dan melihat akhir keadaan wanita yang mereka seru (untuk membuka aurat), tentu mereka akan mati mendadak seperti disambar petir! 

Dan saya menyakinkanmu, bahwa (perkara itu) pada hakikatnya lebih ringan dari apa yang kamu kira, dan pembicaraan tentangnya lebih besar dan mensifatinya lebih besar pengaruhnya dalam jiwa orang yang melakukannya, kalaulah bukan karena seni ini: Seni syair, kisah, melukis dan kalaulah bukan karena hal ini yang mempercantik wanita dan membaguskan cinta, tentulah kamu tidak akan melihat (Hubungan tubuh) dalam jiwamu, dan tidak pula selainmu dari kalangan pemuda seukuran sepersepuluh dari apa yang kamu rasakan hari ini. Sungguh semuanya seperti operasi dokter, dia merupakan sebenar-benarnya kotoran, oleh karena itu Allah meletakkan (Tanaman) al-Binju digunakan untuk membius saat operasi yang mengakibatkan pingsan, seseorang tidak melihatnya sebagai suatu keburukan. Al- Binju ini layaknya seperti syahwat, seandainya seseorang memikirkannya dengan tenang, dia memikirnya dengan akal di kepalanya, bukan dengan urat-uratnya, tentulah dia akan melihat syahwat seperti yang saya katakan. 

Dan hal-hal yang membangkitkan syahwat dan menggoda (film, cerita, gambar-gambar) tidak akan berpengaruh, tidak akan memberikan kepahitan dari buahnya, selama tidak ada teman jahat yang menunjukimu ke jalan yang keji dan menyampaikanmu kepada pintunya. Sesungguhnya syahwat itu seperti mobil yang berisi muatan penuh dan teman layaknya bahan bakar. Mobil tidak akan berjalan bagaimanapun kekuatannya melainkan dengan bahan bakar. ... 

Seolah-olah saya mendengarmu berkata: "Ini penyakitnya, lalu apa obatnya?" 

Obatnya adalah kita kembali kepada sunatullah dan tabiat-tabiat alamiah yang telah ditetapkan atasnya. Sesungguhnya Allah tidak mengharamkan sesuatu melainkan akan menghalalkan sesuatu penggantinya. Allah mengharamkan riba bersamaan itu pula Allah menghalalkan perdagangan. Allah mengharamkan zina bersamaan itu pula Allah menghalalkan pernikahan. Maka obatnya adalah menikah. Hanya pernikahan satusatunya jalan perbaikan. Dan saya mengusulkan kepada lembaga-lembaga Islam untuk membentuk suatu bagian baru yang menganjurkan, menyeru dan mempermudah para pemuda untuk menikah. Menunjukkan seorang pemuda kepada pemudi yang keduanya cocok, memberikan pinjaman uang jika pemuda itu miskin. Dan untuk usulan ini ada perinciannya dan tambahannya, barangsiapa menyambutnya dan ingin mewujudkannya, saya telah menjelaskannya secara terperinci. 

Jika belum memungkinkanmu untuk menikah, namun kamu tidak menginginkan perbuatan keji, maka tidak ada cara lain kecuali at-Tasaami. (At-Tasaami (Sublimasi): (1) Perubahan ke arah satu tingkat lebih tinggi; (2) Usaha pengalihan hasrat yang bersifat primitif ke tingkah laku yang dapat diterima oleh norma masyarakat. (KBBI)). Dan saya tidak ingin membingungkan bahasan yang saya tulis ini dengan istilah-istilah ilmu jiwa, agar dapat dipahami dengan jelas. Oleh karena itu saya akan membuat sebuah contoh, yang aku permisalkan untukmu: Apakah kamu pernah melihat teko untuk memasak teh yang dipanaskan diatas api. Kalau kamu menutup rapat, lalu kamu panaskan, akan memancarkan uap yang tertahan. Dan jika kamu melubanginya, airnya akan mengalir (tumpah), lalu teko pun terbakar. Kemudian, jika kamu menghubungkan dengan alat penggerak, maka jadilah tenaga penggerak, dapat menjalankan kereta api, terjadilah sesuatu yang menakjubkan. 

Yang pertama adalah keadaan seorang yang menahan dirinya dari syahwat, memikirkan dan melakukannya. Yang kedua adalah keadaan orang yang mengikuti jalan kesesatan, pergi menuju tempat-tempat lezat yang diharamkan. Yang ketiga adalah keadaan al-Mutasaami (Orang yang melakukan al-Tasaami). 

At-Tasaami adalah mengeluarkan dari jiwamu dengan kesungguhan ruh, akal, hati, atau tubuh, mengirimkan kemampuan yang tersimpan, lalu mengeluarkan tenaga yang terbelenggu ini dengan bersandar kepada Allah dan tenggelam dalam ibadah. Atau dengan menekuni pekerjaan, mengkhususkan dalam bidang seni dan mengungkapkan gambar yang terbayang oleh hasratmu dengan bait-bait syair atau dengan lukisan dalam lembaran, olahraga jasmani atau dengan mengikuti turnamen olahraga. 

Dan manusia itu wahai putraku, mencintai dirinya sendiri, tidak mendahulukan orang lain dari dirinya. Jika dia berdiri dihadapan cermin, lalu melihat pundak dan dadanya sendiri yang kekar, melihat kedua tangannya kuat. Maka tubuh atletis yang kuat ini lebih dia cintai dari seluruh tubuh wanita. Dia tidak akan senang mengorbankan tubuhnya, hilang kekuatannya dan tidak senang otot-ototnya kembali melemah menjadi kulit di atas tulang, lantaran hitam atau birunya mata wanita. 

Inilah dia obatnya: Menikah, dan menikah adalah pengobatan yang sempurna. Jika tidak memungkinkan (menikah) maka melakukan at-Tasaami, dan hal ini akan menenangkan dan waktunya terbatas, walaupun demikian (aat-Tassami) bisa untuk menenangkan, bermanfaat dan tidak mengganggu. 

Adapun solusi yang dikatakan orang-orang yang lalai dan merusak bahwa obat dari kerusakan masyarakat adalah dengan membiasakan pria dan wanita bercampur-baur agar kekuatan syahwat hancur dengan kebiasaan (Bercampur baur antara laki dan wanita). Dan juga membuka lokalisasi dengan prostitusi rahasia, maka ini semua adalah omong kosong. 

Orang-orang kafir telah mencoba hal ini, bahkan cara ini menambah syahwat dan kerusakan.(Negara-negara Skandinavia membebaskan anak-anak mereka melampiaskan syahwatnya sekehendak mereka, kemudian apakah mereka bahagia? Bukankah negara mereka paling banyak penduduknya yang bunuh diri, runtuh moralnya, banyak yang mengkonsumsi minuman keras dan narkoba, semua hal yang menjadikan perang kehidupan?) Adapun lokalisasi (prostitusi) jika kita bersepakat membuatnya, maka wajib memperluasnya hingga mencukupi seluruh jumlah pemuda. Jika demikian, seharusnya di Kairo harus ada lebih dari 100 ribu pelacur, karena di Kairo (Jumlah penduduknya 2,5 juta) Dan jumlah pemudanya paling sedikit 200 ribu jiwa... 

Jika kita melegalkan para pemuda untuk melakukan perzinaan dan tidak memerlukan pernikahan, lalu apa yang kita perbuat untuk para wanita? Apakah kita akan membuat juga lokalisasi pelacuran yang didalamnya adalah para pelacur lelaki? 

Semua ini adalah omong kosong semata wahai putraku, bukan akal mereka yang berbicara, yang berbicara adalah naluri (syahwat) mereka. 

Mereka tidak menginginkan perbaikan akhlak dan kemajuan untuk wanita, mereka juga tidak menyebarkan kehidupan madaniyah (Kehidupan perkotaan yang modern), atau ruh olahraga, tidak pula kehidupan universitas (Kehidupan kaum terpelajar). Ucapan mereka semua itu hanyalah lidah-lidah yang menjulur. 

Setiap hari mereka melakukan kebid'ahan (Hal baru yang tidak pernah diajarkan agama) lalu membawanya ke masyarakat, kemudian melariskan propaganda itu kepada masyarakat. Mereka hanya menginginkan putriputri kita, saudari-saudari kita keluar untuk mereka, untuk menikmati tubuh-tubuh yang tampak dan tersembunyi dari jasad wanita kita dan mereka mendapatkan yang halal dan haram dari bersenangsenang terhadap wanita kita. 

Mereka menemani para wanita kita yang bersendirian dalam perjalanan. Mereka berdansa bersama wanita-wanita kita yang mempercantik dirinya dalam pesta dan perayaan. Bersamaan itu pula. Sebagian ayah tertipu, mereka berkorban menyembelih kehormatan putri-putri mereka agar dikatakan sebagai ayah yang modern. 

Dan sesudah semuanya ini wahai putraku: Janganlah bimbang untuk menulis surat padaku, jika balasan suratmu ini tidak membuatmu senang dan janganlah malu dari rasa panas syahwat yang telah Allah tanamkam dalam jiwa, sesungguhnya itu tanda kekuatan, daya dan masa muda. Dan hendaknya kamu menikah, walaupun statusmu masih pelajar. Jika kamu tidak mampu menikah saat masih pelajar, maka berpegang teguhlah dengan rasa takut kepada Allah dan dengan kesenangan dalam ibadah dan ilmu, menyibukkan diri dengan seni dan hendaknya kamu beraktivitas olah raga, karena olah raga adalah pengobatan syahwat yang baik. 

Pembahasan masalah ini amatlah panjang dan tulisan ini telah mencakup semua pembahasan. Barangsiapa ingin meminta kepada saya untuk menambahkan pesan yang lebih luas, Insyaallah, saya akan menambahkannya dalam risalah lain atau artikel yang dikehendaki penerbit.

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
70594 23667 72802

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk