Jenis jenis Syirik
Syirik secara umum dapat dikatakan sebagai kecondongan untuk bersandar pada sesuatu atau pun seseorang selain Allah. Hal ini hanya terjadi pada orang-orang yang tidak mampu mengendalikan nafsu jahatnya, karena memang sesungguhnyalah nafsu jahat itu lebih suka menyembah produk imajinasinya sendiri.
Ada 4 jenis syirik, yaitu :
Syirkul 'Ilmi ~ Inilah syirik yang umumnya terjadi di kalangan ilmuwan. Mereka mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan yang diwahyukan Allah. Sebagai contoh, mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera; mereka juga percaya bahwa ilmu pengetahuan akhirnya akan dapat menemukan formula agar manusia tidak perlu mengalami mati; dan lain sebagainya.
Syirkut Tasarruf ~ Syirik jenis ini pada prinsipnya, disadari atau tidak oleh pelakunya, menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya. Mereka percaya adanya perantara bagi Allah, dan percaya pula bahwa sang perantara itu mempunyai 'kekuasaan'. Contohnya adalah kepercayaan bahwa Nabi Isa a.s. anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang-tukang sihir atau ahli nujum, 'orang pintar', percaya pada jimat, patung, dan lainnya yang sejenis.
Syirkul Ibadah ~ Inilah syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkrit yang berasal dari pengalaman lahiriah. Seorang ateis misalnya, ia memuja ide pengingkaran terhadap Tuhan.
Syirkul 'Adah ~ Ini adalah kepercayaan terhadap takhayul. Sebagai contoh, percaya bahwa 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut; menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan; jangan bepergian pada hari Sabtu; jangan melaksanakan perkawinan pada hari-hari tertentu, menempelkan gambar di kendaraan supaya selamat; dan lain sebagainya.
Referensi : "Pengenalan Diri dan Dambaan Spiritual", karangan Abdul-Fattah Rashid Hamid Ph.D diterjemahkan oleh Dudy I. Watjono
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan