Tujuan dan Urgensi Ilmu
Semangat Pagi Pembaca SantriLampung, "Jihadnya papah goyangin mamah". JIKA kita tidak mau tenggelam berenang mengarungi samudera ilmu MAKA tidak akan tahu kebenaran dari kaidah tersebut, Adapun maksud dari kaidah tersebut adalah menggoyang aqidah istri agar melakukan ketaatan (ibadah) yangbmerupakan tugas serta lapangan jihad para suami. Nah pada kali ini kami sedang tidak ingin membahas kaidah tersebut lebih dalam, tetapi kami mengajak sahabat untuk memahami Tujuan dan Urgensi Ilmu.
1. Ilmu merupakan sarana dan alat untuk mengenal Allah SWT. (QS.Muhammad [48]: 19).
فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ
Artinya :" Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan ( yang patut dsembah ) selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu".
2. Ilmu akan menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.
3. Ilmu merupakan syarat utama diterimanya seluruh amalan seorang hamba, maka orang yang beramal tanpa ilmu akan tertolak seluruh amalannya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad :
"Barang siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintah (ilmu)nya dari kami, maka amalan tersebut tertolak". (HR. Muslim dari 'Aisyah binti Abu Bakar).
Dalam pandangan Islam ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan. Ilmu yang benar menurut syari'at Islam adalah ilmu yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunah serta tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam semesta ini. Dalam Al-Qur'an maupun As-Sunah kita sebagai umat Islam diperintahkan untuk menuntut ilmu dan dihukumi wajib. Karena sesungguhnya ilmu merupakan syarat utama diterimanya suatu amalan.
Fungsi dan peran ilmu tiga di antaranya adalah sebagai sarana dan alat untuk mengenal Allah SWT, sebagai penunjuk jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan, sebagai syarat utama diterimanya amalan suatu hamba. Jadi, seorang ustad, kiyai atau profesor tidak dapat dikatakan sebagai seorang yang berilmu apabila tidak memiliki ciri-ciri berikut :
- memiliki rasa takut dan khasyyah yang tinggi kepada Allah SWT,
- selalu beramal sesuai ilmunya,
- menyebarkan ilmu yang dimilikinya dan tidak menyembunyikannya,
- tidak menjadikan ilmunya (ilmu agama) untuk mengeruk keuntungan dunia dengan cara yang diharamkan oleh agama,
- selalu mengikuti yang terbaik dari apa yang didapatkan dan selalu mencari yang paling mendekati kebenaran.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan