Cinta Allah terhadap Penasihat

Sahabat SantriLampung rohimakumullah; Dalam kesempatan yang berbahagia ini kami ingin sampaikan hasanah tentang "Cinta Allah terhadap orang yang gemar memberi nasihat". Semoga dapat di ambil manfaat serta menjadi tambahan ilmu. Semakin kita kaya ilmu semakin berkualitaslah derajat kita disisi Allah taala.

Dalam sebuah riwayat Rosulullah menjelaskan bahwa Agama adalah nasihat. Islam adalah agama yang membawa kepada keselamatan. Agama Islam akan menuntun penganutnya dengan nasihat-nasihat dan petunjuk berupa aturan main hidup yang berasal dari Allah agar penganutnya dapat selamat.  

Nabi Muhammad saw bersabda ;

الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ

Agama adalah Nasihat

Kata an-nashihat berasal dari suku kata an nush-hu secara etimologi mengandung dua makna; Pertama : Bersih dari kotoran-kotoran dan bebas dari para sekutu (independent li i'laikalimatillah). Kedua : Merapatnya dua sesuatu sehingga tidak saling berjauhan.

Secara terminologi nasihah adalah: Mengharapkan kebaikan orang yang dinasihati, definisi ini berkaitan dengan nasihat yang ditujukan kepada pemimpin umat Islam dan rakyatnya. Pemimpin yang mengharapkan rakyatnya baik maka harus menasihati rakyatnya sesuai aturan main yang sudah ditetapkan Allah pun sebaliknya rakyat yang mengharapkan pemimpinnya baik harus menasihati pemimpinnya yang juga berdasarkan hukum hukum Allah.

Adapun jika nasihat itu diarahkan kepada Allah, kitab-Nya dan Rasul-Nya, maka yang dimaksud adalah merapatnya hubungan seorang hamba dengan tiga hal tersebut, di mana dia menunaikan hak-hak mereka dengan baik. Menunaikan apa yang diwajibkan Allah melalui rosulullah dan menjauhi segala apa yang dilarangnya sehingga dengan ketaatan inilah menjadi rapat antara Allah, Rosulullah dengan hamba.

Sahabat SantriLampung yang budiman; diantara misi pokok Ajaran Islam adalah saling nasihat menasihati sesama dalam kebenaran dan ketaatan, sebagaimana Allah jelaskan didalam firman-Nya;

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al Ashr :3).

Dalam ayat lain Allah pun berperintah supaya sebagian dari kita menyerukan kepada kebaikan serta mencegah terjadinya kemungkaran. sebagaimana firman Allah berikut ;

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imron :104).

Telah masyhur bahwa manusia rentan dengan berbuat salah, lebih condong dan memperturutkan hawa nafsunya yang sering bertentangan dengan Agama, Hawa nafsu kerap mengajak kepada kesesatan dan sering mengalahkan hak hak Allah (hukum Allah) yang mestinya ditaati dan dipatuhi. Dari situlah peran saling nasihat menasihati sangat penting. Bahkan seorang ahli hikmah pernah mengatakan seseorang tanpa pernah diisi dengan nasihat nasihat keagamaan maka hatinya, akalnya akan keras lebih keras daripada batu. Lalu tujuan diperintahkannya kita saling nasihat menasihati adalah agar kita sama sama memahami petunjuk Allah, kemudian agar selamat dan menjadi orang yang beruntung.

Orang orang yang gemar memberikan nasihat kebaikan, mengajak kepada ketaatan serta mencegah kebatilan akan dicintai Allah. Sebagaimana Rosulullah jelaskan didalam sabdanya ;

إنَّ أحبّ عباد الله إلى الله أنْصحُهم لِعباده   رواه أحمد

Artinya : Sesungguhnya hamba Allah yang dicintai oleh-Nya adalah orang yang paling banyak nasihatnya terhadap hamba-hamba Allah yang lain.  (HR. Ahmad).

Akhirnya mari kita untuk senantiasa nasihat menasihati kepada sesama.  Ketahuilan bahwa golongan orang orang yang gemar memberi nasihat, terlebih menasihati plus mampu menjadi contoh, akan dicintai Allah dan menjadi orang yang beruntung baik di dunia maupun di akhirat.