Download Aplikasi SantriLampung Download
SantriLampung : Jalan Kangguru No.3 Desa Andalas Cermin (SP4) Kecamatan Rawa Pitu Kabupaten Tulang Bawang - Provinsi Lampung | Kontributor : Al Magfurlah Mbah Bardi - Al Maghfurlah Nyai Isminih - Fatimah Khoiru Nisa - Uswatun Khumairoh - Mbah Kholil - Nur Kholis Khumaidi - Khomsatun Athfal Mashitoh - Kholid Jamal Abdul Nasir - Mukhlasin - Abi Husna - Irwansyah - Sumaya - Sunia - Shemei - Rini Setiawati - Fatia Hanna - Ny. Nina Purwantini - Tn. Yuli Antono - Ny. Nany Purwantini - Ny. Atiek Yudani Antono - Tn. Apiek Yudani Antono
Haji

Manusia dalam Perspektif Gus Baha

Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah di mana pun berada; sebagian dari kita banyak yang merasa sebagai manusia, namun masih banyak yang tidak mengetahui siapa dan bagaimana sebenarnya manusia itu.


Gus Baha dalam tausiahnya menjelaskan jika manusia adalah orang yang jika baiknya saja buruk, terlebih jika buruk. Pendapat Gus Baha tersebut berdasarkan pada keterangan yang terdapat dalam Kitab Al Hikam karya Syekh Ibnu Athoillah Assakandary.


مَن كَانَت مَحَاسِنُهُ مَسَاوِيَ فَكَيْفَ لَا تَكُونُ مَسَاوِيَه


Artinya: "Manusia itu orang yang kalau baik saja buruk apalagi pas buruk".


Berdasarkan kaidah tersebut; setiap pilihan pilihan yang dilakukan manusia itu selalu ada sisi salahnya.


Bahkan dalam hadits Qudsi Allah telah menjelaskan :


يا بني آدم انكم مخطؤن بالليل والنهار

Artinya "Wahai anak cucu adam, sesungguhnya kalian selalu melakukan kesalahan di malam dan siang hari."


Suatu contoh, Seseorang sebut saja Nyonya Nunuk punya kekayaan Triliunan; lalu ingin mentasarufkan dari kekayaannya itu sebesar 2 Milyar, pilihannya adalah antara membangun masjid dan mensejahterakan fakir miskin. Ketika Ny. Nunuk tadi memilih membangun masjid 2 milyar yang dianggapnya tidak ribet, lalu dihari kemudian nanti ia akan dihisab Allah, ia akan ditanya "Kenapa kamu bangun masjid 2 milyar, padahal bangun masjid 1 milyar saja sudah mewah, dan 1 milyarnya lagi bisa kamu pakai untuk mensejahterakan fakir miskin?"... pun Sebaliknya ketika Ny. Nunuk tadi memilih mentasarufkan uang 2 milyarnya untuk mensejahterakan fakir miskin, ia pun akan dihisab, "Kamu mentasarufkan 2 Milyar untuk orang fakir miskin, Bagus!; tapi kenapa 50% nya tidak tepat sasaran?, yang mampu mampu (berkecukupan) masih juga dapat bagian, padahal bagian yang diteriman oleh orang orang berkecukupan itu bisa kamu gunakan untuk kemaslahatan umat seperti merenovasi musholla, memperbaiki greenase, dll". Nah dari contoh ini bisa kita lihat bahwa akan selalu ada sisi salah dalam pilihan manusia.


"MANUSIA AHLINYA SALAH"


Manusia tidak luput dari salah. Sebab itu Rosulullah menganjurkan kepada ummatnya agar tidak meninggalkan doa nabi Adam ;


وَ بِحَقِّ سيّدنا مُحَمَّد رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ


Artinya: Dengan kebenaran Muhammad aku berwashilah Wahai Pemelihara kami (Ya Allah Ya  Tuhan Kami), sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, sungguh kami termasuk golongan orang-orang yang rugi.


Bacajuga : Kemuliaan Ummat nabi Muhammad


Dari pemaparan di atas, jelaslah bahwa kita adalah makhluk yang selalu bersalah, selain Nash dari Allah, juga karena kita makhluk penyandang sifat lemah (dhoif). Dari kelemahan kesalahan yang kita lakukan siang-malam dalam sadar atau diluar sadar kita ditekankan untuk bertaubat setiap hari dengan melanggengkan doa taubat Nabi Adam, atau bisa juga dengan memperbanyak istighfar.


Baca juga : Jangan jadi manusia jika ...


Baca juga :
Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

Mandiri 9000046481967