16 Rajab Hari Kebangkitan Ulama
Ilaa hadroti jami'il ulama' min masyariqil ardhi ila maghoribiha khususon jami'il ulama Indonesia khususon Syikhona Hadrotus Sheikh Hasyim Asy'ariy, innallohal karim, yaghfirlahum, wayarhamuhum, wa yu'li darojatihim wa yanfa'una bibarokatihim, wa karomatihim, wa asrorihim, wa ulumihim, wa thoriqotihim, wa imanihim, wa taqwahum, wa akhlaqihim, wa salamatihim wa husni khotimatihim fiydunya wal akhiroh Al Fatihah... yang baca fatihah semoga diparingi anak shalih/ah
Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah, terutama keluarga besar anggota aktifis NU dan seluruh jamaah NU di mana pun berada. Sebagaimana kita tahu bahwa 16 Rajab merupakan hari lahir kebangkitan ulama (awal mula pergerakan ulama yang dipelopori oleh beliau Syeikhona Hadrotus Syeikh Hasyim Asy'ariy untuk suatu perubahan). Harlah ini diperingati oleh jam'iyah nahdiyyin setiap tahunnya sebagai sikap hormat dan ta'dhim kepada para ulama yang telah berjuang melakukan pergerakan yang membawa perubahan baik di semua lini kehidupan.
Sebagai hormat dan ta'dhim SantriLampung terhadap semua para Ulama dan pergerakannya dalam noto ummat kanti nasihat, dengan ini kami sajikan pencerahan singkat mengenai keutamaan memuliakan Ulama' sekali gus mengajak untuk senantiasa memuliakan para Ulama'.
Dari segi bahasa, kata ulama adalah bentuk kata pelaku plural (jama') dari kata alim (bentuk tunggal), yang arti dasarnya adalah "orang yang mengetahui" atau orang yang alim. Ulama merupakan orang-orang yang memiliki dan ahli dalam ilmu agama, ilmu hukum Islam, dan ilmu-ilmu umum lainnya yang berkaitan dengan kemaslahatan umat. Sebagai ummat Islam kita wajib memuliakan para Ulama.
Ketahuilah sahabat, berikut beberapa keutamaan dari Sikap memuliakan para Ulama berdasarkan penjelasan baginda nabi Muhammad.
Orang yang memuliakan ulama mendapat Ampunan Dosa karena Bahagia Memandang Ulama sebagaimana sabda Nabi berikut;
وقال صلى الله عليه وسلم: من نظر إلى وجه العالم نظرة ففرح بها خلق الله تعالى من تلك النظرة ملكا يستغفر له إلى يوم القيامة
Artinya “Barangsiapa memandang wajah orang ‘alim dengan pandangan yang menyenangkan maka Allah akan menciptakan malaikat dari pandangan tersebut yang akan memohonkan ampunan kepada orang tersebut di hari kiamat.”
"Wajah para Alim Ulama' apabila kita memandangnya Hati menjadi sayu kerana kemuliaan yang Allah kurniakan untuk mereka.
Apabila mereka mengeluarkan kata-kata , ianya sangat menusuk kalbu (hati) hingga mampu membuat kita menitiskan air mata dengan kalam mereka itu.
Bacajuga : Pentingnya sanad dan Cinta Dzuriyyah Nabi.
Memuliakan Ulama maka Memuliakan Allah dan Rosulnya serta berimbal Syurga, sebagaimana sabda baginda berikut;
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: من أكرم عالما فقد أكرمني، ومن أكرمني فقد أكرم الله، ومن أكرم الله فمأواه الجنة
Artinya “Barangsiapa memuliakan orang ‘alim, berarti ia telah memuliakan aku. Barangsiapa memuliakan aku, berarti memuliakan Allah. Barang siapa memuliakan Allah, maka tempat kembalinya adalah surga.”
Tidurnya seorang Ulama masih lebih mulia dari orang bodoh ibadah atau orang ibadah tanpa ilmu.
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: نَوْمُ العَالِمِ أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَةِ الجَاهِلِ
Artinya “Tidurnya orang ‘alim adalah lebih utama dari pada ibadahnya orang bodoh.”
Nasihat Ulama memiliki keutamaan yang sangat besar.
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: مَنْ تَعَلَّمَ بَابًا مِنَ العِلْمِ، يَعْمَلُ بهِ أوْ لَمْ يَعْمَلْ بهِ كَانَ أَفْضَلَ مِنْ أَنْ يُصَلِّي أَلْفَ رَكْعَةٍ تَطَوُّعًا
Artinya “Barang siapa belajar ilmu satu bab, diamalkan atau tidak, adalah lebih utama dari pada shalat sunnat 1000 rakaat.”
Berkunjung sowan Kepada Orang ‘Alim maka sama saja telah sowan kepada Kanjeng Nabi;
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: مَنْ زَارَ عَالِمًا فَكَأَنَمَّا زَارَنِي، وَمَنْ صَافَحَ عَالِمًا فَكَأَنَّما صَافَحَنِي، وَمَنْ جَالَسَ عَالِمًا فَكَأَنَّما جَالَسَنِي في الدُّنْيَا، وَمَنْ جَالَسَنِي في الدُّنْيَا أَجْلَسْتُهُ مَعِيْ يَوْمَ القِيَامَةِ
Artinya “Barang siapa mengunjungi orang alim, maka seolah-olah ia mengunjungiku. Barang siapa berjabat tangan dengan orang alim, maka seolah-olah ia berjabat tangan denganku. Barang siapa duduk berdampingan dengan orang alim, maka seolah-olah ia duduk berdampingan dengan denganku di dunia. Barang siapa duduk berdampingan denganku di dunia, maka ia akan duduk berdampingan denganku di hari kiamat.”
Sahabat SantriLampung, Akhirnya mari kita berdoa "Semoga Allah memilih kita, keluarga kita, untuk senantiasa bersama barisan mereka para ulama' didunia dan dengan rahmat Allah semoga dapat mengikuti jejak mereka ke syurga di akhirat kelak" amin. Alfatihah Atsabakumullah....
Disarikan dari Tanqihul Qaul Al-Hatsits karya Syaikh Nawawi Al-Bantani, syarh atas Lubabul Hadits karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan