Dua Saham Fahala

Jamaah Shalat Isya dan Tarawih yang dirahmati oleh Allah 

Puji syukur selalulah kita panjatkan kehadirat Allah, karena telah memberikan anugerah dan karunia yang sangat besar kepada kita, sehingga bisa hadir dalam masjid yang mulia ini untuk melaksanakan shalat fardhu Isya dan Tarawih secara berjamaah. 

Shalawat dan salam semoga tercurah dan terlimpah untuk baginda yang mulia panutan umat, penunjuk jalan kebenaran dan sebagai teladan umat sampai akhir zaman yaitu Rasulullah Muhammad kepada ahli keluarga beliau, sahabat- sahabat beliau, dan kepada seluruh umat beliau yang setia mengamalkan sunnah- sunnah beliau hingga akhir dunia ini. 

Sebelumnya kita telah membahas Dua Saham Dosa dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas Dua Saham Pahala.

Jamaah Shalat Isya dan Tarawih yang dirahmati oleh Allah 

Saham adalah hak mendapatkan keuntungan dari pekerjaan/amalan. Dalam hal ini ada dua saham pahala yaitu amal qaashir dan amal muta'addi. 

Amal Qaashir adalah amalan yang manfaatnya untuk diri sendiri, sedangkan amal Muta'addi adalah amalan yang manfaatnya untuk orang lain. Berikut ini adalah amalan qaashir. Jika seseorang tidak mampu menghadiri shalat jama'ah padahal sebelumnya ia mampu hadir secara rutin, ingatlah keadaan seperti ini akan dicatat seperti ia melakukannya saat sehat dan kuat, yaitu sesuai dengan kebiasaannya ketika itu. Jadi seseorang yang biasa beramal kebaikan dan pada suatu saat tertentu tidak bisa mengamalkannya karena uzur yang dihadapinya, maka pahala akan terus didapat. Hal ini senada dengan hadits Nabi dengan sanad yang shahih dari sahabat Abu Musa Al Asy'ari berkata bahwa Rasulullah bersabda: 

إذَا مَرِضَ العَبدِ أوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

"Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat." 

Jadi selalulah mengamalkan amalan agama dengan istiqamah atau ajeg, sehingga itu menjadi saham kita dalam mendapatkan pahala dari Allah. Kita tidak mampu berbuat atau beramal tapi karena kita rutin mengerjakan amal baik tersebut maka terus kita mendapatkan pahala dari Allah . Dan amal yang dicintai Allah adalah amal yang istiqamah, langgeng, kontinyu, berkeseninambungan atau ajeg walau amalan itu tidak banyak. Hal ini senada dengan hadits dengan sanad yang shahih dari ibunda Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu 'anha berkata bahwa Rasulullah bersabda : 

أحَبُ الأعْمَالُ إلَى الله تَعَالَى أذْوَمُهَا وَإنْ قَلَّ

"Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu, ajeg berkesinambungan walaupun jumlahnya sedikit."

Lihatlah begitu cintanya Allah kepada hamba-Nya yang beramal dengan istiqamah walaupun amal itu sedikit. Seseorang yang beramal diwaktu sehatnya dan istiqamah mengerjakannya, sehingga suatu masa saat sakit menghampirinya dan tak mampu lagi mengamalkan amalan tersebut, maka akan tetap dihitung pahala mengerjakan amalan tersebut oleh Allah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabidengan sanad yang hasan dari sahabat Abdullah bin Amr bin Al Ash berkata bahwa Rasulullah bersabda : 

ألعَبْدً إذَا كَانَ عَلَى طَرِيقَةٍ حَسَنَةٍ مِنَ العِبَادَةِ ثُمَّ مَرِضَ قِيلَ لِلمَلَكِ المُوَكَلِ بِهِ اُكْتُب لَهُ مِثْلَ عَمَلِهِ إذَا كَانَ أطْلِيقًا حَتَّى يَطْلِقُهُ أوْ أكْفِتَهُ إلَيَّ

"Seorang hamba jika ia berada pada jalan yang baik dalam ibadah, kemudian ia sakit, maka dikatakan pada malaikat yang bertugas mencatat amalan, "Tulislah padanya semisal yang ia amalkan rutin jika ia tidak terikat sampai Aku melepasnya atau sampai Aku mencabut nyawanya"." 

Begitulah dahsyatnya amalan yang kontinyu kita mengerjakannya, akan terus menuai pahala walaupun tidak mengerjakannya. Dan ini bentuk kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang mau beramal dengan istiqamah. 

Baca juga :

Penjelasan di atas adalah tentang amal qaashir yaitu yang manfaatnya untuk diri sendiri, dari sendiri untuk sendiri. 

Saham yang kedua adalah amal muta'addi

Sudah disampaikan tadi bahwa amal yang manfaatnya untuk orang lain, walaupun diri sendiri juga pasti mendapatkan faedahnya. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia yang lain. Hal ini senada dengan hadits Nabi dengan sanad yang hasan dari sahabat Jabir bin Abdillah berkata bahwa Rasulullah bersabda : 

المُؤْمِنُ يَألَفُ وَيُؤلَفُ وَلاَخَيْرَ فِيْمَن لَا يَألَفُ وَلَايُؤلَفُ وَخَيْرُ النَّاسِ أنْفَعُهُم لِلنَّاسْ

"Seorang mukmin itu adalah orang yang bisa menerina dan diterima orang lain, dan tidak ada kebaikan bagi orang yang tdak bisa menerima dan tidak bisa diterima orang lain. Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,"

Seseorang yang menanam tanaman kemudian dimakan oleh hewan maka ini dihitung sedekah oleh Allah, hal ini senada dengan hadits dari Nabi dengan sanad yang shahih dari sahabat Jabir bin Abdillah berkata bahwa Rasulullah bersabda : 

مَا مِن مُسْلِمِين يَغْرُشُ غَرْشًا إلَّا كَانَ مَا أكَلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَمَا سُرِقَ مِنهُ لَهُ صَدَقَةً وَمَا أكَلَ السُبُع مِنهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةً وَمَا أكَلْتِ الطَّيْرِ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةً وَلَا بَرْزُؤُهُ أحَدٌ إلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةً

"Tidaklah seorang muslim menanam tanaman melainkan apa yang dimakan dari tanaman tersebut akan menjadi sedekah baginya. Apa yang dicuri dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Apa yang dimakan oleh binatang buas dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Apa yang dimakan oleh seekor burung dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Tidaklah dikurangi atau diambil oleh seseorang dari tanaman tersebut kecuali merupakan sedekahnya." 

Apabila seorang anak melakukan amal shalih dari hasil pendidikan dan pengajaran ayahnya, maka sang ayah akan mendapat balasan pahala, sebagaimana hadits Nabi dengan sanad yang shahih dari sahabat Abu Hurairah to berkata bahwa Rasulullah bersabda : 

مَن دَعَا إلَى هُدَى كَانَ لَهُ مِنَ الأجْرِ مِثْلُ اُجُورِ مَن تَبِعَهُ لَا يَنقُصُ ذَلِكَ مِن اُجُرِهِم شَيْأً وَمَن دَعَا إلَى ضَلَالَةِ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإثْمِ مِثْلُ أثَامِ مَن تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِن أثَامِهِمْ شَيْأً

"Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka ia mendapat balasan semisal orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala orang yang melakukannya sedikitpun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa sebagaimana dosa orang yang melakukan (kesesatan tersebut) tanpa mengurangi dosanya sedikitpun." 

Maka ada ulama yang berpesan ajarkanlah surat Al Fatihah kepada anak-anak kita, karena surat itu dibaca minimal 17 kali dalam sehari semalam. Secara otomatis pahalanya akan masuk ke dalam buku amalan kita sampai kita meninggal dunia. Dan jadikan anak-anak kita mesin pengganda amal. 

Kesimpulannya adalah hendaklah setiap kita menjaga diri kita, keluarga kita agar selalu mengisi setiap hari-hari dan malam hari Ramadhan dengan amalan yang dicontohkan Nabi yaitu dengan berusaha mengamalkan dua jenis kebaikan ini, Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk mengamalkannya saat di bulan Ramadhan ini, dan implementasinya kelihatan setelah Ramadhan berlalu. Aamiin 

Demikain yang dapat kami sampaikan lebih dan kurang mohon dimaafkan. Semoga bermanfaat untuk diri saya dan jamaah sekalian. Kebenaran datang dari Allah janganlah kamu ragu-ragu dari padanya. 

 Allah janganlah kamu ragu-ragu dari padanya. 

الحَقُّ مِن رَبِّكَ فَلَا تَكُونُوا مِنَ المُمْتَرِين

"Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu".

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
71088 23871 73296

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk