Cara memandikan jenazah
Memandikan jenazah adalah salah satu kewajiban dalam Islam yang dilakukan sebelum jenazah dikafani, disalatkan, dan dikuburkan. Berikut adalah tata cara memandikan jenazah.
[1]. Tutup badannya dengan kain dari dada sampai lutut
[2]. Mandikan pada tempat yang tertutup.
[3]. Pakailah sarung tangan dan bersih dari segala kotoran.
[4]. Tekan perutnya perlahan-lahan untuk mengeluarkan kotoran yang tersisa.
[5]. Tinggikan kepalanya agar air tidak mengalir ke bagian kepala.
[6]. Bersihkan mulut, gigi dan hidungnya, kemudian wudhu’kan seperti akan salat.
[7]. Siramkan air ke seluruh tubuh sebelah kanan lalu ke kiri, sampai ke bagian belakang dan perut hingga ke ujung kaki.
[8]. Mandikan jenazah dengan air sabun, dan pada air yang terakhir diberi wangi-wangian atau daun bidara.
[9]. Perlakukan jenazah dengan lembut ketika menggosok anggota tubuh, membalikkan dan sebagainya.
[10]. Membasahi seluruh tubuhnya minimal satu kali dan sunnat mengulanginya beberapa kali dalam bilangan ganjil.
[11]. Jika keluar najis setelah jenazah dimandikan dan mengenai badannya, najis tersebut harus dibuang dan jenazah dimandikan kembali lima atau tujuh kali. Kalau keluar najis setelah diletakkan di atas kain maka najisnya saja yang dibersihkan.
[12]. Keringkan seluruh tubuh jenazah dengan kain atau handuk agar tidak membasahi kain kafannya.
[13]. Sebelum dikafani berilah wangi-wangian di kepala dan jenggotnya bagi mayat laki-laki, dan dengan bahan yang tidak mengandung alkohol. Juga pada anggota tubuh yang dipakai sujud, yaitu kening, hidung, dua telapak tangan, dua lutut dan kedua kaki. Juga telinga dan di bawah ketiak diberikan wangi-wangian seperti kapur barus.
Bacajuga yang ini yang lebih detil.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan