Cara bersihkan Karat Hati

Dalam diri manusia ada hati. Jika ia baik maka baik juga seluruh anggota tubuhnya, sebaliknya jika ia buruk maka buruk pula seluruh anggota tubuhnya. Hati yang baik akan bercahaya dan hati yang buruk akan tertutup noda hitam. Jika noda hitam ini tidak dibersihkan dengan segera, niscaya ia akan menutupi seluruh hati sampai hitam legam dan gelap hingga akhirnya mematikannya.

Demikian yang Nabi  sampaikan dalam hadisnya,

 ” أَلا وإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وإذَا فَسَدَت فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلا وَهيَ القَلْبُ.“ رواه البخاري ومسلم

 “Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula jasad tersebut, dan sebaliknya apabila ia buruk maka jasad itu akan menjadi buruk pula. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah kalbu (hati).” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Baca juga :

Noda hitam yang disebut menutupi hati seperti dikatakan Nabi adalah dosa dan maksiat, baik itu kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Beliau mengistilahkannya dengan ran (titik hitam). Beliau bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu dosa maka akan ada titik hitam di hatinya. Apabila ia meninggalkannya, meminta ampun dan bertobat kepada Allah, hatinya bersih kembali. Apabila ia kembali berdosa, titik hitam itu akan kembali lagi hingga menutupi hatinya. Itulah yang disebut ran,” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Noda hitam itu membuat hati menjadi berkarat. Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab al-Fath ar-Rabbani wa al-Faidh ar-Rahmani mengatakan, hati itu bisa berkarat. Namun, sebagaimana yang dinasihatkan Nabi SAW, jika pemiliknya merawatnya dengan baik maka hati itu akan bercahaya kembali. Jika tidak dirawat, hati akan menjadi hitam kelam karena jauh dari nur (cahaya). Selain karena dosa, kata sang Syekh, hati menjadi hitam juga karena cinta dan rakusnya terhadap dunia, tanpa punya sikap wara'. Orang seperti ini akan terus-menerus mengumpulkan dunia tanpa pernah merasa puas, sampai melakukannya dengan cara yang diharamkan.

Untuk membersihkan hati yang berkarat ini, kata Syekh, setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan. Ia mengutip sabda Nabi SAW, “Sesungguhnya hati itu bisa berkarat, dan sesungguhnya penggosoknya adalah membaca Alquran, mengingat mati, dan menghadiri majelis zikir.”

Alquran adalah kalamullah. Dalam Alquran, misalnya, disebutkan bahwa ia adalah obat bagi penyakit hati dan fisik, “Dan Kami turunkan dari Alquran sesuatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang beriman.” (QS al-Isra [17]: 82). Semakin seseorang banyak membaca Alquran lalu mengamalkannya dalam kehidupan, karat di hatinya akan semakin berkurang dan hilang.

Mengingat mati juga bisa membersihkan karat di hati. Nabi SAW mengatakan, “Perbanyaklah mengingat mati karena sesungguhnya mengingat mati itu dapat menghilangkan dosa-dosa dan menjadikannya zuhud terhadap dunia.” (HR Ibnu Abi ad-Dunya). Dengan mengingat mati, seseorang akan menyadari dirinya, mengingat dosanya, lalu berusaha memperbaiki dirinya menjadi lebih baik.

Menghadiri majelis zikir juga dapat membersihkan karat di hati. Dalam hadis disebutkan bahwa malaikat berkeliling mencari majelis zikir. Ketika menemukannya, ia memanggil malaikat lainnya untuk ikut dalam majelis tersebut dan mendoakan orang-orang di situ. Allah kemudian berkata kepada para malaikat itu, “Persaksikanlah oleh kalian bahwasanya aku telah mengampuni mereka.” (HR al-Bukhari dan Muslim). Allah mengampuni dosa mereka dan membersihkan hatinya.

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
73227 25036 75436

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk