Pengertian Roghba dan rohba



Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah, dslam surat Al Ambiya ayat 90 terdapat dua kata roghoba dan rohaba. Nah dua kata itu yang akan kita kupas hari ini sebagai tambahan ilmu untuk kita. 


فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَوَهَبۡنَا لَهُۥ يَحۡيَىٰ وَأَصۡلَحۡنَا لَهُۥ زَوۡجَهُۥٓۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡخَيۡرَٰتِ وَيَدۡعُونَنَا رَغَبٗا وَرَهَبٗاۖ وَكَانُواْ لَنَا خَٰشِعِينَ سورة الأنبياء آية ٩٠


رَغَبٗا وَرَهَبٗاۖ

Makna roghbah (رعبة) adalah meminta, merendahkan diri, dan mengharap sepenuh hati dengan penuh kecintaan yang mengantarkan kepada sesuatu yang dicintai. Sedangkan makna rohbah (رهبة) adalah takut yang menyebabkan seseorang menjauh dari sesuatu yang ditakuti. (Lihat Hushulul Ma’mu bisyarhi Tsalatsatil Ushul, Syaikh Abdullah bin Sholih Al Fauzan).


Baca juga :

Rogbah memiliki makna yang hampir sama dengan roja’. Namun keduanya memiliki perbedaan. Roja’ adalah menginginkan (hanya sekedar keinginan) sedangkan rogbah adalah usaha untuk mendapatkan yang diinginkan, namun belum bisa dipastikan keinginannya itu tercapai. (Lihat Madarijus Salikin Juz kedua, Imam Ibnul Qoyyim).


Jadi, rogbah adalah rasa harap yang lebih khusus dari roja’ dan rohbah adalah rasa takut/cemas yang lebih khusus dari khouf. (Lihat Syarhu Kitaab Tsalatsatil Ushul, Syaikh Sholih bin Abdul Aziz Alu Syaikh)


Ibadah Dibangun di atas Rasa Harap (Rogbah) dan Rasa Takut (Rohbah)


Syaikh Sholih Alu Syaikh hafidzohullah mengatakan,”Jika kalian memperhatikan dan merenungkan keadaan kaum musyrikin di sekeliling sesembahan mereka dan keadaan penyembah kubur di sisi kuburan, maka kalian akan mendapati mereka dalam keadaan khusyu’. Mereka tidak pernah melakukan ibadah di kuburan tersebut sebagaimana di rumah Allah (masjid) -yang tidak memiliki kubur maupun kubah-. Di sisi kuburan tersebut, mereka begitu takut (rohbah) dan begitu menaruh harapan (rogbah). Mereka juga khusyu’ dan tuma’ninah (tenang), tanpa ada gerakan dari anggota badan maupun jiwa, bahkan mereka sampai takut melirik ke kanan kiri. Perbuatan seperti ini tidaklah boleh ditujukan kecuali pada Allah Ta’ala semata.


Karena setiap muslim tatkala shalat telah menegakkan ibadahnya dengan ibadah rogbah dan rohbah. Sebagaimana tersirat dari surat Al Fatihah (surat yang minimal 17 kali dibaca setiap harinya, pen) pada firman-Nya:”Ar Rohmanir Rohiim (Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)”. Ini menunjukkan bahwa ibadah dibuka dengan rasa harap (rogbah) dan firman-Nya:”Maliki yaumiddiin (Yang menguasai di hari pembalasan)”. Ini menunjukkan bahwa ibadah dimulai dengan rasa cemas/takut kepada Allah (rohbah). Jadi, ibadah itu dibangun atas dua unsur yaitu rogbah (harap) dan rohbah (cemas/takut).” (Lihat Syarhu Kitaab Tsalatsatil Ushul)


image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
72760 24719 74968

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk