Kaidah Muamalah Harus Adil dan Tidak Zhalim

Adil dan zhalim adalah dua kata yang saling bertolak belakang. Oleh karena itulah, Alloh memerintahkan berbuat adil dan mengharamkan perbuatan zhalim. Alloh عزّوجلّ berfirman dalam perintah-Nya untuk berbuat adil:

اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى

Berbuatlah adil kalian, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. (QS. al-Ma'idah: 8).

Dalam satu hadits qudsi, Alloh عزّوجلّ berfirman:

يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا

Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku haramkan kezhaliman atas diri-Ku dan Aku jadikan kezhaliman itu haram di antara kalian. (HR. Muslim 2577 dari riwayat Abu Dzar رضي الله عنه)

Telah kita maklumi bersama, zhalim adalah perbuatan yang tercela. Bahkan semua agama dan syari'at yang ada di muka bumi pun mengharamkan perbuatan zhalim dan menyeru berlaku adil, sebagaimana Alloh berfirman:

Baca juga :

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ

Sesungguhnya Kami telah mengutus para rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan timbangan (keadilan) supaya manusia dapat menegakkan keadilan. (QS. al-Hadid: 25).

Dan tatkala di dalam perdagangan, jual beli, dan lainnya terdapat pintu-pintu yang terbuka lebar untuk masuknya perbuatan zhalim, maka keharaman berbuat zhalim dan kewajiban berlaku adil adalah termasuk tujuan pokok ditegakkan syari'at Islam ini.¹ Banyak sekali kita jumpai dalil-dalil baik itu dalam al-Qur'an atau as-Sunnah yang memerintahkan manusia berbuat adil dan melarang berbuat zhalim serta keharaman makan harta manusia dengan cara yang batil, seperti firman-Nya:

وَلاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ

Janganlah kalian makan harta sebagian kalian dengan jalan yang batil. (QS. al-Baqarah: 188).

Maka dari dalil-dalil di atas, jelaslah bagi kita bahwa kezhaliman itu haram hukumnya dan berlaku adil itu wajib dalam segala bentuk mu'amalah baik itu perdagangan, jual beli, gadai, hutang piutang, dan lain-lainnya.

--------------------------------

1.  Lihat Badai' at-Tafsir al-Jami' li Tafsir Ibnil Qayyim 4/91.


image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
71426 24054 73634

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk